Part 28

640 108 40
                                    

Vante berniat berjalan keluar dari ruangan tersebut. Tangannya bahkan sudah menyentuh knop pintu tersebut.

"SEKALI LAGI KAU PERGI, KAKIMU AKAN KUPATAHKAN KIM VANTE", Sooyoung marah besar. Pertama karna Taehyung yang menghajar Vante dan pola pikir milik pria itu yang tak pernah bisa Sooyoung mengerti.

Kedua karna Vante yang selalu memilih pergi setiap merasa kalah. Sooyoung tak paham kemana sisi ambisius Vante itu sendiri.

"Kau dengar baik-baik Kim Taehyung. Jennie pingsan di studioku. Bayimu tidak baik-baik saja. Gunakan otak pintarmu. Kau seorang dokter ortopedi terpandang di London. Jangan membuatku menyangka kau selama ini berpikir menggunakan bokongmu bukan kepalamu! Apa yang salah dari ayahmu yang memeluk Jennie dan mengelus perut istrimu? Calon cucunya ada disana!", Taehyung terdiam. Semua yang keluar dari mulut Sooyoung benar-benar menyadarkannya.

"Dan kau! Kim Vante!", Sooyoung berjalan cepat kearah Vante menatap pria itu dengan penuh kecewa.

'PLAK!!!',

Sooyoung menampar wajah itu dengan keras. Butiran air mata tersebut mulai jatuh. Nafas Sooyoung tak beraturan.

"Harus aku katakan dengan bagaimana lagi? Jangan pergi... Kenapa kau tidak mengerti sama sekali V? Harus aku katakan dengan bagaimana lagi? Harus aku jelaskan dengan cara apa lagi? Kau mulai sama sepertinya, tak memercayaiku..", Wendy berjalan kearah Sooyoung merangkul Sooyoung hangat berniat menarik Sooyoung dari si kembar pembuat onar hari ini.

"Aku tak percaya pada diriku sendiri. Bukan tak memercayaimu, Soo", ujar Vante lirih. Sooyoung tertawa disela-sela tangisannya. Dibuat-buat membuat atmosfer disana semakin buruk.

"Kau tak akan mengerti betapa putus asanya setiap kali melihat kau melangkah pergi dari depan mataku. Kegelisahan menyelimutiku! Takut kau tak kembali. Bisakah kau mengerti? Setiap melihat punggungmu yang semakin menjauh dari mataku, aku ketakutan. Kau menyiksaku, V...",

"Soo, sudahlah. Ayo jenguk Jennie saja", Sooyoung menghempas kuat genggaman tangan Wendy agar terlepas darinya.

"Tak bisakah kau menjanjikan kebahagiaan untukku? Aku tak mau untuk hidup dalam kegelisahan V...",

"Dan aku harus membohongi diriku sendiri Soo setiap kali mendapati tatapanmu pada Taehyung. Kau belum melupakannya. Aku mendengarmu sesekali menyebutkan namanya dalam tidurmu. Aku lelah, Soo. Bolehkah aku lelah?", Sooyoung terdiam. Tangisannya pecah, Vante membalikan tubuhnya kembali meraih knop pintu itu terlebih dahulu dan pergi dari hadapan Sooyoung. Membuat Sooyoung menangis semakin deras dengan Wendy yang memeluk dan menenangkan wanita itu.

'Kepiluan berantai ada pada tiga orang ini. Sooyoung trauma akan ditinggalkan, Vante dengan ketidakpercayaan dirinya, dan Taehyung dengan krisis kepercayaannya. Putuskan saja rantai antara ketiga manusia ini. Daripada sahabatku terus menangis setelah diberikan kebahagiaan sementara itu', batin Wendy sambil memeluk Sooyoung dan menepuk pundak wanita itu pelan.

......................................................................

"Jen...",

"Soo! Wen! Ak... Aku...", Jennie menangis sesenggukan begitu kedua temannya berhambur kearahnya. Memberikannya sedikit kekuatan.

"Soo... Wen... Maafkan aku.... Maafkan aku...", Jennie menangis sesenggukan. Membuat kedua wanita lainnya ikut menangis dengan sesenggukan.

"Maafkan aku... Maafkan aku... Aku mohon...", Sooyoung dan Wendy mengangguk secara bersamaan. Jennie semakin menangis dengan keras.

"Aku tidak sehina itu Soo, Wen. Aku tidak sehina itu. Aku... Aku tidak melakukan apapun dengan ayahnya mereka. Ayahnya hanya senang karna aku akan memberikan cucu untuk mereka. Aku.. Memang aku jalang... Aku memberinya obat perangsang, aku.. aku.."

AMBITIOUS ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang