Part 9

609 130 21
                                    

"Apa lagi yang kau tunggu, Kim? Kau ingin teman sejurusannya yang mirip dengan Leonardo d'caprio itu selangkah lebih maju?", ucap Jennie dengan kesal sambil menyantap daging panggang di salah satu restoran Korea disana.

"Bagaimana jika gagal? Hubunganku dengannya akan hancur total",

"Kau bahkan belum mencoba Kim! Ayolah!", ujar Jennie.

"Ini tak lagi mudah Jen. Jarak diantara kami..",

"Maka dari itu! Bodohnya kau ya ini! Kau tidak bergerak cepat. Kau lamban. Makanya sampai Sooyoung sempat berkencan dengan Jaehyun. Sadarkah kau itu sumber penyakitmu sendiri?", Jennie memulai ceramahnya. Demi apapun ia sebenarnya sangat membenci pria yang bertele-tele seperti Taehyung. Tapi bagaimana lagi? Ia sedang butuh pertolongan Taehyung juga.

"Sooyoung jelas terlihat cemburu saat aku bilang kita akan keluar bersama, tadi siang", bocor Jennie. Taehyung membinarkan matanya namun detik selanjutnya pemuda itu mengadu kesakitan dibagian jidatnya. Jennie menyentil keningnya dengan kasar.

"Percuma kau senang dia cemburu, ia tidak akan tahu", lanjut Jennie. Taehyung kembali terdiam dan mengutuk dirinya sendiri.

"Jika kau tidak maju sekarang atau dalam waktu dekat. Percayalah. Vernon tidak akan mempermudah jalanmu",

"Aku mengerti", jawab Taehyung. Jennie menatap Taehyung singkat dan menghela nafas kasar.

"Entah kenapa Taeyongku bisa-bisanya memiliki sepupu bodoh sepertimu",

"Taeyong mu? Kau bahkan berada ditempat ini sekarang karna mencari informasi tentang Taeyong kan? Mendekatinya saja belum ada celahnya", balas Taehyung datar.

"Namanya juga usaha Tae!",

......................................................................

"Kau mau masuk?", tawar wanita dengan mata kucing tersebut. Taehyung menggeleng pada awalnya. Namun matanya terbelalak begitu menyadari keberadaan seseorang dari sebuah celah antara sebuah gorden tersebut. Tangannya terkepal.

"A.. aku mau",

"Kau menggeleng dan jawabannya mau? Kau benar-benar aneh Tae", cetus Jennie mulai berjalan memasuki rumah yang ia tinggal. Tak lama setelah itu Jennie membuka sedikit mulutnya dan mengerti atas Taehyung yang tiba-tiba saja mau. Pria itu tahu bahwa Vernon masih ada dirumahnya ternyata.

"Hai", ucap Sooyoung begitu sadar Jennie dan juga Taehyung masuk kedalam rumah. Hanya itu yang gadis ini ucapkan setelah itu Sooyoung terlihat sibuk memilih kain bersama dengan Vernon.

"Hai", balas Taehyung datar lalu mendudukan dirinya disekitar keberadaan Vernon dan Sooyoung tanpa persetujuan pemilik rumah.

"Kau... Teman sekelasnya Soo. Maksudku Joy?", Taehyung meluncurkan bahasa Inggrisnya pada Vernon. Vernon dan Sooyoung saling berpandangan singkat lalu ketawanya terbahak-bahak.

"Kau bisa berbicara bahasa Korea denganku" Taehyung menajamkan pandangannya pada pemuda blasteran itu.

"Aku teman sekelasnya. Sekaligus calon kekasih dari...",

"Calon kekasih? Cepat sekali, Soo", ujar Taehyung sarkastik. Sooyoung menghela nafas kasar lalu menatap Taehyung tajam.

"Urus saja Jennie mu", Jennie yang mendengar itu menahan tawanya setengah mati.

"Aku bisa mendengarnya dengan baik loh Soo", ucap Jennie enteng. Sooyoung tertawa kikuk lalu menarik lengan milik Vernon.

"Kita lanjutkan di lantai atas saja", ujar Sooyoung datar. Vernon menurut lalu menatap kearah Taehyung tajam dan mendengus sebal.

"Sebaiknya nyatakan perasaanmu pada Joy atau... Aku akan mendahuluimu", ucap Vernon dengan senyuman miring diwajahnya.

'Sial! Posisiku benar-benar terancam ternyata'

......................................................................

"Spidolku ketinggalan! Ayolah tolong timku, Joy", Joy menggeleng dengan tegas. Emma memandangnya dengan puppy eyes serta wajah yang hampir menangis.

"Ayolah! Membantu temankan tidak ada salahnya. Sekali ini saja! Desainku belum selesai", Emma kembali merengek. Vernon tertawa ringan.

"Ver! Jangan hanya tertawa bantu aku!",

"Emma... Maaf aku tidak bisa", ucap Sooyoung dengan tegas sambil bangkit membawa semua pewarna rancangannya untuk pergi.

"Maaf, jika Bu boss sudah bilang begitu aku tak bisa apa-apa", ujar Vernon pada Emma sambil terkekeh jahil.

Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran mobil mereka di universitas ini.

"Kenapa kau tidak membantu Emma saja?", tanya Vernon. Sooyoung menatapnya tajam.

"Emma? Kemampuan dan taste nya setarah denganku. Jika aku membantunya itu tandanya aku bunuh diri bukan?", jelas Sooyoung. Vernon menaikan kedua alisnya dan tersenyum padanya.

"Sisi ambisiusmu sudah kembali ternyata",

"Aku hanya kehilangan rasa ambisius dalam urusan hati. Tidak di bidang lainnya. Bahkan aku tak akan ragu untuk mematahkan tangan milik Emma jika ia suatu saat berada di atasku", ujar Sooyoung sambil memasukan beberapa peralatannya kedalam bagasi mobilnya. Vernon menelan ludahnya tanpa sadar mendengar kalimat dari Sooyoung.

......................................................................

"Kenapa harus Kim Taehyung? Tidak ada lelaki lain lagi, Jen?", Jennie mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Apanya?",

"KAU MENGENCANI TAEHYUNG KAN? ASTAGA", Wendy meninggikan suaranya penuh emosi. Jennie terbahak, gadis ini tertawa terbahak-bahak. Membuat Wendy semakin melototinya dengan tajam.

"Incaranku adalah Lee Taeyong, sepupunya Kim Taehyung. Hahahaa. Astaga... Haha aku kesulitan bernaf.. hahaha", Wendy terduduk lalu meraih sebuah gelas berisi air mineral dan meneguknya.

"Yang benar? Jadi kau dan Kim Taehyung tid...",

"Hahaha. Tidak Wen! Aku hanya memastikan lebih jelas lagi soal Sooyoung. Aku ingin ia lebih sadar lagi soal perasaannya", jelas Jennie sambil sesekali menertawakan Wendy.

"Sooyoung bahkan menangis kau tahu?", ujar Wendy sengit.

"Menangis? Serius?",

"Siapa menangis?", Sooyoung berujar sambil memasuki rumah miliknya dan ikut duduk bersama kedua teman serumahnya.

"Siapa?", tanya Sooyoung lagi. Jennie mengendikan bahunya. Menyisakan Wendy yang kini sedang mengumpat dalam hati untuk mencari jawaban.

"Kau. Aku sedang membicarakan kau yang kemarin menangis di pelukan Vernon",

"YYA!!!", teriak Sooyoung emosi. Jennie menarik Sooyoung yang sudah berdiri itu untuk kembali terduduk.

"Soo... Incaranku.."

"Ya ya ya! Aku tahu! Kau suka Kim Taehyung! Puas?!", Jennie kembali terbahak setengah mati membuat Sooyoung yang semula dengan wajah menegang dan marahnya itu malah merasa ada yang salah dengan dirinya sendiri.

"Kim Jennie! Berhenti tertawa!! Kau menyebalkan sekali!!! Kau jelas tahu bahwa aku menyuk...",

"Incaranku, Lee Taeyong. Sepupunya Taehyung. Hahahahah", Sooyoung menganga tidak percaya.

"Kau menyukai siapa?", tanya sebuah suara bariton. Sosok seorang pemuda yang memasuki rumahnya tanpa izin. Membuat seluruh isi rumah menatap kaget ke sumber suara tersebut. Dan membuat jantung milik Sooyoung kembali bekerja lebih ekstra. Mata milik gadis itu seolah-olah terhipnotis menanti pemuda itu untuk melangkah mendekat kearahnya.

"Siapa yang kau sukai, Park Sooyoung?", tanya suara itu lagi. 

"Kau", jawab Sooyoung tanpa sadar.

TBC

.............................................................

Jangan lupa tinggalkan jejak ya! Vote n komen! Seperti biasa bintang 50+ auto next chap ya jangan lupa follow akun author juga. Gumawoooo luv

AMBITIOUS ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang