Part 13

559 123 11
                                    

Gadis dengan mata kucing itu mengikat satu rambutnya dan mengernyitkan alisnya berencana untuk segera menutup rapat pintu kamarnya dan minggat dari ambang pintu kamar. Ia kembali menatap kearah jam dinding kamarnya lalu menutup pintu kamarnya.

'Kemana mereka berdua?',

Mata milik Jennie tak mendapati siapapun. Mulai berasumsi dan mengecheck kamar dua orang yang ia cari. Ia menghela nafas lega begitu mendapati Wendy dan Sooyoung yang berada dalam satu ruangan, yakni kamar milik Sooyoung. Jennie menghela nafas menatap ekspresi keduanya.

'Ini pasti soal skandal kemarin', tebak Jennie. Jennie tak mengatakan apapun memilih untuk menutup rapat pintu kamar Sooyoung dan duduk pada kursi meja belajar milik Sooyoung.

"Aku tahu kau tak melakukannya. Tak perlu menjelaskan apapun", ujar Jennie.

"Aku melakukannya Jen. Aku menumpahinya dan menarik atasannya sampai robek", jawab Sooyoung. Wendy terkekeh lalu menggeleng.

"Itu bukan dirimu Soo. Kau akan berhenti mengganggu siapapun yang menghalangi jalanmu. Dan faktanya kau sudah mendapatkan Kim Taehyung. Kau tidak akan menyingkirkan Olivia karna ia bahkan tak bisa menghalangi jalanmu", jelas Wendy. Sooyoung terdiam dan menghela nafas.

"Taehyung tak mempercayaiku. Menurutnya aku memang merundungnya", ucap Sooyoung sambil tersenyum pahit.

"Soo... Aku tidak bermaksud membela Taehyung... Tapi mengingat apa yang kau lakukan dulu pada beberapa orang...",

"Aku tahu", sergah Sooyoung memotong ucapan dari Jennie. Sejujurnya Sooyoung tahu pasti bahwa ia tidak bisa menyalahkan secara penuh Taehyung yang menganggapnya perundung kelas kakap. Tapi...

Rasanya tetap saja menyakitkan ketika dituduh melakukan hal yang bahkan tak ia lakukan. Dan juga... Perasaan amarah yang tak bisa diluapkan pada siapapun, karna terlanjur tak menjadi diri sendiri hanya demi orang lain.

"Aku merasa aku bukan diriku, lagi. Aku menekan semua rasa ambisiku. Mulai menurunkan goalsku. Aku mulai lengah", jelas Sooyoung sambil menunduk memainkan jari-jari lentiknya. Ia malu untuk mengakui bahwa ia tunduk pada pemuda itu. Jennie berpindah posisi beralih pada samping dimana Sooyoung terduduk pada ranjangnya dan memeluk Sooyoung erat. Membuat Wendy tergerak untuk ikut berpelukan dengan kedua housemate nya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?", Sooyoung mengendikan bahunya.

"Biarkan saja. Aku akan memberi waktu satu bulan untuk Taehyung bodoh itu",

"Satu bulan?", tanya Wendy bingung. Sooyoung mengangguk.

"Waktu untuknya datang padaku dan meminta maaf. Aku tak akan lagi memohon padanya. Aku akan kembali menjadi Sooyoung, Joy Parker yang tak kenal ampun", Wendy mengangguk dan tersenyum.

"Untuk urusan Olivia. Biar aku yang mengurusnya", ujar Jennie

"Tentu ia harus mendapatkan balasannya", balas Sooyoung sambil mengepalkan kedua tangannya.

'Berubah karna orang lain memang bukan hal yang baik. Jika aku memang tak seberharga itu bagimu, mau aku berubah sedrastis apapun kau tetap akan pergi Tae',

......................................................................

One week later

Emma berkacak pinggang seolah menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"No call, no text",

"What?! He don't even text you at all?", Sooyoung melempar pensil yang ia gunakan untuk membuat sketsa desainnya kasar dan bangkit dari kursinya. Tepat saat ia ingin membuka mulutnya untuk merespon ucapan Emma lagi-lagi seseorang dari kelasnya masuk dan berucap padanya.

AMBITIOUS ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang