Part 4

660 124 10
                                    

"Pas sekali, Joy! Yang kau cari sedang berdiri disana",

Sooyoung membulatkan matanya. Lalu mendengus kesal dan tanpa sadar meninju lengan milik Vernon dengan kencang.

"Aw!", ringis Vernon sedikit kesakitan. Sedikit, tidak berlebihan.

"Victory Kim! Jangan mengada-ngada.  Jurusan kedokteran. Dua tingkat di atas kita",

"Iya! Si anak baru itu kan? Itu disana berdiri santai", mata lentiknya menelisik dengan jelas untuk kesekian kalinya. Dan

BINGO!

Ia dapat menyimpulkan bahwa Vernon tidak berbohong padanya. Benar itu Taehyungnya. Namun tak lagi ada kacamata tebal yang bertengger diwajahnya. Potongan rambut milik Taehyung juga tak lagi sama.

"Aku duluan ya. Temanku sudah menunggu di sebelah sana. Bye!", Sooyoung mengangguk lalu melambaikan tangannya pada Vernon. Tatapan matanya kembali kearah Taehyung. Meneliti setiap fisik pemuda itu.

Tahu apa yang membuatnya langsung menyadari bahwa Vernon tidak sedang mengerjainya? Gelang yang Taehyung adalah pemberiannya.

"Hey sweetie... Mencari seseorang?", seorang pemuda menghampirinya dan berbicara bahasa Inggris padanya.

"Yeah. Seseorang. Eung... Siapa pria itu?", tanya Sooyoung pada pemuda asing itu.

"Dia cassanova di departmen kesehatan. Yang paling disukai gadis-gadis dalam departmen kami sejak hari pertama ia menginjakan kaki", jelas pemuda itu. Sooyoung menatap Taehyung dari jauh dengan ekspresi marahnya.

"Wow wow wow. Relax! Kau terlihat marah sekarang", Sooyoung menatap tajam kearah pemuda asing itu dan mendengus kesal.

"Just tell him! Seorang gadis datang mencarinya untuk bertanggung jawab. Ia perlu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya", Sooyoung sadar apa yang ia ucapkan sungguh sembarangan dan ambigu. Kalimat yang dapat mengundang kesalahan pahaman.

"Hey! Aku bahkan tidak tahu namamu!", ucap pemuda dengan mata coklat itu.

"Tell you later. Sampaikan dulu pesanku padanya!",

"Namaku Lucas! Ingat namaku baik-baik",

.....................................................................

"Bisa-bisanya! Dia bahkan tidak meminta pendapatku tentang rambut barunya! Lalu cara berpakaiannya! Ia tidak memintaku menemaninya membeli baju baru dan...",

"Stop! Stop! Stop! Bukan itu pointnya", potong Wendy yang masih terlihat sibuk mengaduk pasta didalam kualinya. Sedangkan Sooyoung dan Jennie tengah terduduk dimeja makan yang berjarak tak jauh dari dapur dimana Wendy berkutat.

"Kau kesal padanya karna ia menjadi tampan. Dan ia disukai gadis-gadis disini. Benar bukan?", Sooyoung menggebrak emosi meja makan milik mereka lalu tangan kanannya tergerak untuk menopang wajahnya saat ini.

"Bukan begitu...",

"Tentu begitu! Bukankah bagus jika ia bertambah tampan? Tampan dan pintar. Kau juga akan banggakan?", ucap Jennie

"Tentu Sooyoung tidak akan senang atas hal ini. Mana mau gadis serakah ini berbagi. Saingannya jadi banyak kan?", putus Wendy sambil meletakan kedua pasta buatannya pada Joy dan Jennie.

"Dari dulu aku sudah cukup bangga padanya. Tak perlu menjadi tampan. Jika tua nantipun akan sama saja menjadi kakek-kakek kan? Peyot",

"Heol! Kau seberkomitmen ini padanya?", ujar Wendy tidak percaya.

"Jadi kapan kau akan menemuinya?", tanya Jennie. Sooyoung mengendikkan bahunya. Semenjak mengetahui fakta baru tentang sahabatnya itu ia merasa tertampar dan... Ia merasa dibuang oleh Taehyung.

AMBITIOUS ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang