7

5.2K 516 24
                                    

TW!! Toxic relationship, Manipulative behaviour, manipulative words, child abuse!

Selamat membaca!

.

.

.
Sunghoon dengan malas mendengarkan gurunya yang memberi penutupan dalam kelasnya.

"ibu akan absen panggil ya hari ini"

Terdengar suara bisik-bisik, mungkin agak panik karena ada beberapa teman yang titip absen kepada mereka. Tak terkecuali Sunghoon, menyenderkan badannya ke kursinya dan melirik dari ekor matanya bangku kosong di belakang sana.

"shim jake"

"......."

"shim jake?"

"......."

"tumben jake gak masuk", kemudian gurunya melanjutkan absen kembali.

"pss, lo tau mainan lo kenapa?"

Sunghoon memilih untuk menggelengkan kepalanya ketika mendengar Jay bertanya. Sepanjang kelas diam-diam Sunghoon memperhatikan pintu kelasnya, menantikan kehadiran Jake yang masuk ke dalam kelas.

.

.

.

Jake membuka kedua matanya perlahan, melihat ke atas lalu tanpa sadar air matanya keluar begitu saja. Tidak ada isakan hanya air mata. Sebegitu tidak pantaskah dirinya mendapatkan cinta dari orang lain? Ketika kecil dia selalu mengharapkan kasih sayang orangtua, terutama ketika dia mulai sekolah dan melihat anak-anak lainnya berpelukan dengan orangtua masing-masing. Sedangkan dirinya dari kecil tidak diberikan kasih sayang, semakin bertambahnya usia dia mengerti bahwa dirinya adalah anak yang tidak diharapkan oleh siapapun. Dan ketika dirinya menaruh harapan pada orang lain, orang tersebut juga menghancurkan dirinya dalam sekejap mata.

"enggak hiks aku aja yang bodoh mau-mau aja, gak sadar diri"

Jake menepuk-nepuk kepalanya dengan keras hingga sadar ketika melihat jam, "astaga!! Aku telat"

Berusaha menegakkan badannya, namun sia-sia yang ada dirinya meringis. Mendudukkan dirinya dan melihat badannya yang lengket serta bekas biru dan kemerahan yang ada di kulitnya.

"hiks sakit"

Dan sepanjang hari Jake hanya menangis hingga tertidur kembali.

.

.

.

"terima kasih"

Jake memasukkan uang ke dalam tempat uang yang diserahkan oleh pengunjung di minimarket. Mengembungkan pipinya dan terkejut ketika mendapati seseorang di hadapannya.

"ada lagi?"

Orang itu menggeleng.

"buat apa beli pisau? Eh maaf"

Jake menundukkan badannya berkali-kali ketika menyadari pertanyaannya sangat tidak sopan.

"buat mutilasi manusia"

Jake menegang di tempatnya ketika mendengar jawaban dari laki-laki bersurai merah di hadapannya.

"bercanda, jadi berapa uang yang harus gua bayar shim jake?"

"oh iya maaf"

Menyebutkan nominal pembayaran dan setelah selesai orang itu langsung mengambil belanjaannya.

"lain kali jangan bertanya seakan-akan kita dekat"

"iya maaf maaf"

Jake kembali membungkukkan badannya lagi. Tangannya menepuk-nepuk kepala dengan pelan. Matanya melihat orang itu pergi dengan mengendarai motornya, jake kembali melamun kemudian tersenyum menyedihkan. Orang tadi, heeseung, memang tidak membullynya tapi bukan berarti dia mau berteman dengannya.

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang