29

3.3K 327 19
                                    


Haii, aku datang membawa chapter baru, mmf ya baru update tadi ada tamu di rumah jadi gak sempet padahal mau update:(

Selamat membaca!

.

.

.

"jake makan dulu"

Sunghoon meletakkan piring di meja kecil yang bersampingan dengan tempat tidur. Sunghoon menghela nafas ketika Jake menggeleng dan pandangannya kosong ke depan.

"makan dulu ya, jake? Nanti sakit"

"gak apa-apa gua sakit"

"kak jake makan dulu please"

Jake memandang Riki yang bersebelahan dengan Sunghoon, "riki.. lo gak sedih apa? Gimana bisa gua makan sedangkan kak heeseung, wonyoung sama jungwon belum ditemuin?"

"kak jake gua juga sedih.. kakak gak tahu rasanya ninggalin mereka gitu aja di sana ketika gua tahu kemungkinan besar mereka gak selamat"

"tapi lo—"

"gua sedih kak!! Siapa yang gak sedih ditinggalin dengan cara begini? Tapi gua harus hidup, mungkin kakak mikir buat apa lagi hidup sekarang, tapi apa kakak gak mikir di saat bom itu bahkan ada di ruangan kak heeseung, kak heeseung malah nyuruh gua nyelamatin lo kak!!"

"riki.. maaf"

"gak apa-apa kak, sekarang makan ya kak?"

.

.

.

Sunghoon menatap Jake yang memandang langit luar dari kaca di kamarnya. Riki baru saja pergi ke luar untuk membereskan piring yang dipakai oleh Jake tadi.

"harusnya hari ini hari pertama gua sama kak heeseung"

Sunghoon hanya mengangguk dan memilih untuk diam karena Jake pasti hanya butuh untuk didengarkan saat ini.

"gua salah apa sama semua orang? Gua di larang bahagiakah di dunia ini?"

Sunghoon memilih untuk duduk di samping tempat tidur dan menatap Jake yang juga membalas tatapannya.

"jake—"

Belum sempat Sunghoon melanjutkan kata-katanya dering dari handphone Jake terdengar. Jake memilih untuk mengabaikannya, namun Sunghoon mengambil handphone Jake lalu mengangkat telepon itu.

"halo"

"halo selamat siang, dengan saudara shim jake?"

Sunghoon menatap Jake di sebelahnya, "saya kerabatnya, ini siapa?"

"saya dari pihak kepolisian, ada beberapa korban jiwa dari kejadian pengeboman kemarin termasuk lee heeseung, yang jungwon dan jang wonyoung"

.

.

.

Sunghoon, Jake, Riki, dan Sunoo sudah berada di depan gereja yang sudah hancur, terlihat banyak polisi yang berlalu-lalang kemudian ada truk untuk mengangkat bebatuan yang menimpa orang di bawah sana.

Tidak lama kemudian, mereka dihampiri oleh seorang polisi dan membawa mereka ke bagian depan yang berdekatan dengan pintu utama. Mereka berempat dapat melihat jenazah Wonyoung yang menimpa Jungwon di bawahnya. Riki dan Jake yang sedari tadi memang menahan tangisannya tidak dapat menahan air mata itu untuk tidak jatuh.

"kami menemukan jasad mereka di sini, sepertinya mereka hampir bisa keluar"

Jake menatap orang yang menjelaskan itu dengan tajam, kenapa harus dijelaskan? Tapi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari bibir Jake, hanya isakan yang keluar. Kemudian polisi itu membawa mereka untuk masuk lebih ke dalam lagi dan Riki sadar mereka akan ke mana. Ruangan Heeseung.

HIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang