Chapter 9

1.6K 180 29
                                    

Keesokan harinya Lucius kembali mengunjungi Hogwarts untuk bertemu dengan Charlotte. Draco akhirnya mulai menerima Charlotte sebagai kakak sepupunya walaupun harus sedikit canggung.

Saat berjalan melewati lorong, tanpa sengaja Lucius bertemu dengan Severus yang datang dari arah berlawanan.

"Good morning, Profesor Snape." Sapa Lucius membuat Severus menatapnya.

"Good morning, Mr Malfoy. Apa yang kau lakukan pagi-pagi di Hogwarts?" Tanya Severus.

"Bertemu dengan keponakanku tentu saja."

Severus mengangguk dan kembali berjalan sebelum Lucius kembali angkat bicara. "Severus, bagaimana keadaan anak itu?"

Langkah Severus terhenti dan berbalik sebentar. "Baik-baik saja." Severus terdiam sejenak. Kali ini dia sedikit penasaran dengan hubungan Charlotte dan Lucius secara mendalam.

"Lucius, ada yang ingin kutanyakan padamu."

"Silahkan."

"Bisa kau jelaskan tentang Charlotte secara lebih jelas? Dia merupakan siswa tertutup di asramaku."

"Slytherin heh? Alright. Charlotte Fern Hazelt adalah anak dari adik perempuanku juga merupakan anak perempuan satu-satunya. Aku sedikit lupa tentang ayahnya, cih kekuatan sialan." Jelas Lucius.

"Kekuatan menghapus ingatan bukan?" Lucius mengangguk. "Yeah. Itu dari ayahnya. Kekuatannya, iris matanya, semua dari ayahnya. Mungkin wajah dan sifatnya menurun dari ibunya."

"Bagaimana dengan masa kecilnya?"

"Bahagia tentu saja. Jika dulu si anjing sialan itu tidak memohon pada Charlotte kecil maka aku akan menjadi ayah baptisnya." Geram Lucius membuat Severus menatapnya bingung.

"Dia juga mempunyai ayah baptis?"

"Tentu saja! Dan sialannya harus anjing sialan itu!"

Severus mengangguk mengerti. Sepertinya dia harus kembali mengisi biodata baru untuk Charlotte karena harus mempunyai nama tengah.

"Uncle? Professor Snape?"

Lucius dan Severus berbalik dan menemukan Charlotte yang berdiri di belakang mereka. Severus tersenyum tipis melihat Charlotte yang terlihat kecil di hadapan mereka berdua.

"Oh, lottie. Bagaimana kelasmu hari ini?" Sapa Lucius dengan wajah angkuh seperti biasanya walaupun di dalam hatinya sedang berbunga-bunga.

"Baik. Hanya sedikit stress karena tugas yang semakin banyak tugas." Balas Charlotte.

"Apa kelas selanjutnya, Miss Hazelt?" Tanya Severus dingin.

"Kelas ramuan oleh anda, Profesor."

Severus mengangguk dan pamit kembali untuk mengajar dan meninggalkan Charlotte dan Lucius disana.

Keheningan sebentar sebelum Charlotte membuka suaranya. "Sorry Uncle, tapi apa yang kau lakukan disini?"

Lucius terdiam sebentar dan akhirnya menjawab. "Melihatmu." Jawab singkat Lucius membuat Charlotte tersenyum kikuk.

"It's not necessary, Uncle. Aku baik-baik saja." Lucius masih menatap Charlotte dan mengalihkan pandangannya ke luar.

"Wiliam benar-benar menghapus ingatannya.."

"Uncle?" Panggil Charlotte membuat Lucius tersentak dan menatapnya.
"Kau melamun." Lucius mengobrol sebentar dan akhirnya pamit pulang meninggalkan Charlotte sendirian di lorong.

Charlotte memandang kepergian Lucius sambil tersenyum dan menggenggam erat pergelangan tangannya. "Astaga kelas ramuan!" Paniknya dan berlari menuju kelas Severus dengan keringat dingin.

𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 | 𝐒𝐞𝐯𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang