Chapter 22

1.1K 113 3
                                    

Genap 1 Minggu sudah Charlotte pergi. Awalnya memang biasa-biasa saja, namun lama-kelamaan, Sirius menjadi sangat khawatir dengan putri baptisnya itu. Saat menanyakan tentang Charlotte, banyak orang yang tidak mengenalnya membuat Sirius semakin kalang kabut.

"Hell, anak itu menghapus ingatan semua orang!" Pekik Remus panik.

"Apa benar kalian tidak melihat Charlotte di Hogwarts Snape, McGonagall?" Tanya Sirius.

"Tidak. Kami tidak melihatnya sejak 1 Minggu kemarin. Kami kira dia berada disini." Balas Minerva.

"Di asramaku juga tidak." Sahut Severus. Ia lebih dibuat terkejut dengan berita ini. Apalagi Severus belum bertemu dengan gadis itu hampir selama sebulan karena libur dan sekarang ditambah dengan hilangnya Charlotte.

Remus mengacak-acak rambutnya kasar. Mereka benar-benar frustasi dengan hilangnya Charlotte selama seminggu penuh.

Saat sedang berdiskusi, terdengar suara pintu yang diketuk dari luar. Arthur dengan segera membukakan pintu dan terlihatlah orang yang baru saja mereka bicarakan. "Lottie?"

"Mr Weasley." Sapa Charlotte sembari tersenyum. Ia menggunakan baju kaos hitam dibalut dengan jaket levis berlengan panjang dan celana panjang hitam.

Molly yang mengenal suara tersebut langsung berlari ke pintu depan dan memeluk Charlotte secara tiba-tiba. "Merlin! Dari mana saja kau?! Dan kenapa wajahmu kotor begini?" Ucap Molly dan membersihkan pipi Charlotte yang terdapat debu hitam.

"Oh, debu karena badai." Arthur menggeser tubuhnya memberikan ruang untuk Sirius dan Remus.

"Thank Goodnes," Sirius menangkup wajah Charlotte. "Dari mana saja kau selama seminggu ini, Charlotte? Kau membuat semua orang khawatir."

"Urusan dengan beberapa orang aneh." Charlotte memberikan sebuah surat berisi ancaman padanya. Remus yang membaca itu tersulut emosi. "Dimana para bajingan ini?"

"Sudah ku urus." Singkat Charlotte. "Bolehkah aku beristirahat?"

"Tentu saja. Naiklah ke kamarmu." Ucap Sirius mempersilahkan. Severus menatap punggung gadis tersebut yang terlihat seperti menanggung beban.

Severus akhirnya meninggalkan mereka semua yang masih mendiskusikan tentang Voldemort. Minerva yang melihat kepergian Severus hanya bisa menggeleng.

Charlotte menghela nafas lega dan merenggangkan tubuhnya yang sangat kaku. "Ck menyusahkan." Saat ingin mengambil baju, ia tersentak kaget dengan seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Hi Love. I miss you so much."

"Miss you too, Severus."

Mereka berdua berpelukan erat menyalurkan rasa rindu yang tak terhitung selama sebulan penuh. Severus mencium Charlotte singkat dan menatapnya dengan lembut.

"Kau terlihat lelah." Severus segera menarik Charlotte untuk berbaring di ranjangnya bersamanya. "Aku merindukanmu."

"Aku juga, sayang." Balas Charlotte dan memeluk Severus erat. "Tumben sekali kau manja seperti ini. Ada apa?"

"Tidak. Hanya saja.. aku berfikir tentang masa depanmu nanti." Charlotte diam mendengar ucapan Severus. "Ini tahun terakhir mu di Hogwarts. Setelah kau lulus, aku akan jarang melihatmu."

"Kau akan sering melihatku nanti." Balas Charlotte dengan kesadaran yang mulai menipis.

"Benarkah? Itu bagus." Mereka berdua akhirnya tertidur sambil berpelukan. Lagipula, mereka juga kelelahan karena urusan mereka masing-masing.

•───────•°•❀•°•───────•

Charlotte meletakkan kepalanya di atas meja. Hah.. semakin sulit saja kehidupannya.

𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 | 𝐒𝐞𝐯𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang