Chapter 18

1.2K 125 3
                                    

"Mau beristirahat? Wajahmu kelihatan pucat.." Khawatir Emma yang melihat wajah sahabatnya yang terlihat kelelahan.

"Jangan khawatir.." Charlotte tersenyum kecil dan berjalan pelan menuju Common Room Slytherin dengan pelan. Emma menatap khawatir sahabatnya. "Alright. Tapi jika perlu sesuatu, katakan saja."

Melewati lorong Hogwarts dengan pelan, berusaha mempertahankan kesadarannya. "Suara aneh ini... Menjengkelkan.."

"Hei."

Charlotte berhenti sebentar dan menatap ke arah depan dan terlihat Cedric Diggory yang sedang menatapnya sambil tersenyum. "Kau baik-baik saja?"

Charlotte berdecak kecil dan kembali berjalan. "Yes, and get out of my sight." Perintah Charlotte dan berjalan pelan menjauhi Cedric.

Cedric dengan cepat menghalangi jalannya. "Kau tidak baik-baik saja. Mau ku antar ke Hospital Wings?" Tawar Cedric yang melihat wajah pucat Charlotte.

"Bisakah kau menyingkirkan? Aku hanya ingin kembali--" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Charlotte sudah terjatuh pingsan. Dengan cepat, Cedric menangkapnya dan berusaha membangunkannya."

"Hey? Hey!!" Cedric semakin panik melihat deru nafas Charlotte yang kian melemah.

"Berpacaran di lorong, Mr Diggory?" Severus berjalan mendekat berniat memberikan detensi. Namun, langkahnya terhenti melihat siapa yang sedang berada di pangkuan Cedric.

"Professor, gadis ini pingsan secara tiba-tiba. Nafasnya jika perlahan menipis." Severus yang melihat itu dengan cepat mengambil Charlotte dari pangkuan Cedric dan mengeceknya.

"Go back to your dorm. Right now." Perintah Severus.

"But, Sir--"

"20 points deducted for Hufflelpuf. Go back to your dorm before I deduct more points, Mr Diggory." Cedric terdiam sebentar dan akhirnya bangkit berdiri mengucapkan selamat malam dan berbalik pergi meninggalkan Severus dan Charlotte yang berada di dekapannya.

Severus dengan segera ber-apprate menuju ruangannya dan meletakkan Charlotte di tempat tidurnya. Severus mulai mengacak-acak lemarinya mencari ramuan racikan khusus yang ia buat sendiri untuk mengurangi rasa sakit di kepala Charlotte.

Severus dengan segera menuangkan ramuan racikannya ke mulut Charlotte dan merapikan letak tidurnya. "Beruntung bocah Huffelpuf itu tidak berbuat hal-hal aneh."

Wajah pucat Charlotte perlahan kembali normal. Matanya perlahan terbuka dan bangun untuk duduk. Mulut kecilnya meringis kecil karena kepalanya yang berdenyut sakit.

"Merasa lebih baik?" Tanya Severus khawatir.

"Sedikit. Uh.. dimana ini? Severus?"

"I'm here, Love."

"Kepalaku sangat.. sakit.." Adu Charlotte berusaha untuk tidak menangis. Bloody Hell, ini benar-benar sangat sakit.

"Sshh... Jangan menangis.." Severus berusaha menenangkan Charlotte yang mulai menangis. Ia menahan tangan Charlotte yang berusaha untuk memukul kepalanya. "Do not do it."

"Hiks.. It hurts Severus.. lepas!" Charlotte berusaha memberontak agar Severus melepaskan tangannya.

Severus yang kewalahan dengan Charlotte yang terus-menerus berusaha melepaskan dirinya akhirnya membanting Charlotte di kasur dan menahan kedua lengannya.

"Lepas Severus! Ini sangat sakit! Kumohon.." Lirih Charlotte yang masih berusaha memberontak. Severus terhenyak sejenak dan melumat bibir Charlotte agar bisa meredakan sakit pada gadis itu.

Charlotte tidak membalas ciumannya. dia hanya fokus berusaha melepaskan diri dari Severus. ingin sekali rasanya ia menikam kepalanya dengan apapun di sekitarnya. Charlotte yang memang sudah memiliki tenaga, akhirnya mulai melemah dengan wajah kelelahan dan keringat dingin yang terus bercucuran.

𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 | 𝐒𝐞𝐯𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang