Chapter 24

911 93 1
                                    

"Begadang lagi, Lottie?"

"Hoamm~ yeah. Seperti biasa."

Charlotte baru keluar dari kantor Severus jam 6 pagi. Pagi! Astaga, dia tidak mempunyai energi untuk menjalani aktifitasnya hari ini. Ah, ingin rasanya otak liciknya mengerjai si manusia pink menyebalkan itu.

Sampai di lorong, Charlotte dikejutkan dengan banyak siswa yang berbondong-bondong menuju pintu masuk Hogwarts.

"Apa yang terjadi?"

"Entahlah. Sebaiknya kita ikuti saja."

Kedua siswi Slytherin tersebut mengikuti hingga sampai terlihatlah Professor Trelawney yang berdiri bersama dengan tas-tas berisi pakaiannya miliknya.

Dari dalam, muncul Dolores dengan pakaian serba pink miliknya berjalan ke hadapan Sybill.

"Enam belas tahun aku tinggal dan mengajar disini. Hogwarts adalah rumahku. Kau tidak bisa melakukan ini." Ujarnya lirih berusaha menahan tangis.

"Sayangnya, aku bisa." Balas Dolores sambil mengangkat surat pemberhentian Sybill Trelawney.

Melihat itu, Minerva segera berjalan menuju Sybill dan memeluknya berusaha menenangkan.

"Kau mau mengatakan sesuatu?" Tanya Dolores.

"Oh, banyak hal yang ingin kukatakan." Balas Minerva geram sembari menenangkan Sybill.

Dolores hanya tersenyum menatap kedua orang dihadapannya. Tiba-tiba, pintu masuk Hogwarts terbuka dan terlihatlah Dumbledore dari sana.

"Professor McGonagall, bisakah kau membawa Sybill kembali kedalam?" Pinta Dumbledore.

Minerva dengan segera membawa Sybill masuk. Sybill berterimakasih pada Dumbledore dan akhirnya masuk ke dalam.

"Emma, ayo kembali." Ujar Charlotte dan berjalan menjauh dari tempat itu.

"Ck, ayolah. Ada drama seru yang harus kita tonton." Balas Emma keberatan.

"Ini segera berakhir. Dumbledore masih kepala sekolah Hogwarts. Tidak ada yang bisa mengeluarkan guru seenaknya dari sini." Setelah mengatakan itu, Charlotte berjalan menuju Common room Slytherin untuk beristirahat.

Di lorong menuju Common room Slytherin, Charlotte mendapatkan surat dari Ayah baptisnya tersayang.

"Ada apa Sirius?"

"Hello Lottie, how are you in Hogwarts?"

"Great. Hari ini aku lelah, Sirius. Bisa kita bicara besok?"

"Sayangnya ini penting. Ini tentang Umbridge."

Wajah Charlotte berubah suram mendengar nama Professor sialan itu.

"Well, dari raut wajahmu, kau punya dendam tersendiri."

"Jangan berbasa-basi Sirius. Katakan, ada apa?"

"Ini tahun terakhirmu di Hogwarts bukan? Pelajaran sihir apa saja yang sudah kau pelajari di akhir tahun ini?"

"Kami tidak belajar sihir. Dolores hanya memberikan buku pada kami."

"Tidak heran. Dia tidak ingin kalian menggunakan sihir. Dari yang kudengar, Fudge tidak menginginkan kalian dilatih berperang."

Charlotte mengangkat alisnya bingung. "Berperang? Mereka kira kami ingin membuat pasukan?"

"Hanya untuk para Griffindor sepertinya. You are a Slytherin, dia tidak akan memperhatikanmu."

"Whatever. Anyway, kalian para Orde ingin membangun pasukan?"

𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 | 𝐒𝐞𝐯𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang