5

290 39 2
                                    

APDET NIHHHH.....

walaupun sepi ygy







Sepulang dari sekolah, Raya dkk menyempatkan waktu untuk berkunjung ke tempat dimana anak-anak yang malang tinggal. Dengan ramah, Raya dkk menyapa ibu panti yang sedang menyapu halaman rumah panti.

"Assalamu'alaikum ibu," sapa mereka seraya menyalami tangan kanan wanita paruh baya itu.

"Wa'alaikumsalam, ehh kalian udah lama gak main kesini. Pasti lagi sibuk ya?" titah ibu panti.

"Hehe iya Bu, kita kan udah kelas 12 pastinya lagi difase pusing-pusingnya mikirin soal buat ujian nanti," sahut Lea.

"Ohh gitu, gapapa bagus dong kalian biar tambah pinter,"

"Yaudah ayo masuk kedalam, anak-anak pasti kangen sama kalian," lanjut ibu panti.

Mereka langsung melenggang masuk ke dalam rumah panti asuhan itu. Sesampainya di dalam, seorang anak perempuan bertubuh kecil berlari lalu memeluk Raya dengan sayang seperti sudah lama tidak bertemu.

"KAK RAYA,"

"KAK RAYA KEMANA AJA, CILA KANGEN TAU," celetuk anak kecil itu.

"Aduh aduhh, siapa nih kok tambah gembul aja," ucap Raya membalas pelukannya.

"Kak Raya doang yang dipeluk, kak Naura engga nih," ucap Naura merajuk bermaksud menjahili anak kecil itu.

"Beliin jajan dulu, baru nanti Cila peluk,"

"Dih ngelunjak lo cil," ucap Naura seraya mengelus rambut anak kecil itu yang dikepang dua.

"Untung lo adek kesayangan kita, coba aja kalo kagak udah gue guling-gulingin di tengah jalan," ucap Lea bercanda.

"Emang berani guling-gulingin Cila di tengah jalan? Lawan dulu pawang Cila," ucap Cila seraya menunjuk Raya dengan gaya songongnya.

"Hahahaha ya jelas lahhh—"

"Kagak berani anjir yang bener aja," lanjut Lea cengar-cengir.

"Ibu tinggal sebentar ya, kalian duduk aja di ruang tamu," pamit ibu panti lalu melenggang ke dapur.

Kini mereka tengah duduk di ruang tamu yang cukup luas. Dengan kipas angin gantung di dinding membuat suhu disana tidak terlalu panas dan gerah.

"Coba aja kalo Kak Raya gak bawa aku kesini, mungkin aku udah jadi gembel di tengah jalan," celetuk Cila membuat Raya dkk menatap anak kecil itu dengan sendu.

"Aku juga gak tau salah aku apa sama ayah, sampai diturunin di halte bus sendirian, mana hujan lagi,"

"Tapi kata bunda, Cila harus kuat gak boleh lemah,"

"Cil, kata gue ye mending lo nyari perkara sama kita aja dah daripada bahas gituan ntar gue mewek," ucap Lea berusaha menghibur Cila.

Flashback

Di malam hari yang gelap, seorang anak kecil perempuan duduk di kursi depan tepat di samping pengemudi mobil. Kemudian, mobil itu berhenti di depan halte bus yang sangat sepi tidak ada orang disana.

"Yah, kok berhenti disini?"

"Kita mau jemput siapa yah?"

"Apa mobilnya mogok?"

"Udah kamu diem aja, gak usah berisik," sahut sang ayah tanpa menjawab berbagai pertanyaan dari anaknya.

Lalu, sang ayah turun dari mobil dan berjalan mengitari mobil itu untuk membukakan pintu mobil sebelah kiri.

TRAVISRAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang