13

241 25 20
                                    

Sepulang sekolah Travis dan bundanya bertamu ke rumah Raya. Pemuda itu tidak mengingkari janjinya, bahkan sebelum datang ke rumah Raya bundanya berinisiatif membeli sedikit buah tangan.

Travis dan bundanya kini tengah duduk santai di ruang tamu. Diseberang mereka, ada wanita paruh baya seumuran dengan Bunda Yeni yang pastinya mamah Raya.

Pasti kalian bertanya-tanya, darimana Travis tau alamat rumah Raya kan? Jawabannya adalah dari Yohan, karena Yohan sudah pernah ke rumah Raya untuk mengantarkan Zey.

Inget kan? Kalo gak inget, coba baca ulang di chapter 9.

"Haduhh Yeni, kamu gak bilang kalo anak kamu seumuran sama anak aku," ucap mamah Raya.

"Kan aku gak tau kalo kamu pindah kesini, aku kira kamu masih di Surabaya," balas bunda Yeni.

"Bunda kenal sama mamahnya Raya?" tanya Travis.

"Gimana gak kenal, bunda sama mamahnya Raya itu dulunya sahabat,"

"Dari jaman SMP sampe SMA bareng, tapi pas udah mau kuliah kita mencar ehh malah ketemu disini," jelas bunda Yeni.

Travis hanya mengangguk kepalanya mengerti. Ternyata dunia memang sempit. Ia tidak habis pikir, persahabatan bundanya dengan mamah Raya sangat erat bahkan sampai sekarang kedua wanita yang sudah berumur itu masih berceloteh tentang masa-masa sekolahnya.

"Santi, anak kamu dimana?"

"Ohh itu Raya kalo jam segini latihan karate mandiri di rumah," jelas mamah Raya yang bernama Santi.

"Anak kamu hebat ya, pasti kamu seneng banget punya anak cewek sehebat Raya," ucap Yeni.

"Alhamdulillah, aku seneng banget. Selama Raya ikut karate dia jadi mandiri dan penampilannya berubah jadi cewek tomboy. Tapi aku gak permasalahin penampilan Raya, selagi masih sopan yaa gak papa," jelas Santi.

Travis sedari tadi hanya menyimak percakapan kedua wanita paruh baya itu. Ia menghela nafas panjang. "Maaf tante, aku boleh ke tempat latihannya Raya gak?" tanyanya sopan.

"Boleh kok, kamu lurus aja dari sini terus nanti belok kiri. Ntar ketemu kok sama ruangan latihannya Raya," jelas Santi.

"Makasih tante, bun aku tinggal bentar ya," ucapnya lalu melenggang pergi.

Setelah Travis pergi dari ruang tamu, kedua wanita itu masih melanjutkan percakapannya tadi.

"Travis juga ikut karate lohh, emm udah cocok banget sama Raya," ucap Yeni terkekeh.

"Ketua geng, sama-sama dingin, beuhh cocok emang. Udah jodoh kali," balas Santi.

Pemuda berbadan tinggi itu berjalan menuju tempat latihan karate si ketua Angel Devil. Ia sangat penasaran dengan gadis itu. Yang ia tau, Raya adalah ketua geng Angel Devil dan atlet karate yang selalu mengharumkan nama baik sekolah.

Travis sudah sampai di depan ruangan yang bertuliskan 'karate is my life'. Tidak salah lagi, pasti ini ruangan milik Raya.

Di dalam ruangan itu Raya tengah menendang samsak yang menggantung. Gadis itu tidak sadar jika ada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya.

Travis duduk lesehan sambil melihat bagaimana hebatnya Raya menendang samsak itu. Pemuda itu semakin terpesona dengan ketua Angel Devil. Gadis berwajah dingin dan irit bicara, namun Travis suka.

Sampai akhirnya Raya berhenti menendang samsak untuk beristirahat sejenak. Gadis itu terkejut mendapati Travis tengah duduk lesehan yang pastinya memperhatikan dirinya sedari tadi.

"Ngapain?"

"Liat lo latihan, kata mamah lo boleh kok gue udah ijin,"

"Lo hebat, gue suka,"

TRAVISRAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang