10

225 25 5
                                    

"Bagaimana rencananya?" tanya wanita itu.

"Lancar mah, dan....."

"Dan apa? Jangan bilang kamu salah target," sarkas wanita itu.

"B-Bukan itu mah, aku gak salah target kok,"

Ucapan anaknya barusan membuat senyum bak iblisnya muncul. "Ahhh bagus kalau begitu, kamu memang anak yang berguna,"

"Tapi mamah bakal biayain operasi papah kan?" tanya anak itu penuh harap.

"Itu urusan kecil, tinggal kamu nurut sama mamah, papah kamu akan sembuh,"


Dua hari setelah kejadian itu, Zey baru menapakkan kakinya di rumah. Ia takut dengan papahnya yang emosinya tinggi.

Dengan gugup ia membuka pintu utama. Baru satu langkah masuk, ia sudah mendapati papahnya tengah berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Dua hari gak pulang, kemana aja kamu?"

"Nginep di rumah Raya pah,"

"Alasan, kamu pasti main ke tempat yang gak bener kan? Ngaku?!"

"Setelah ulang tahun itu Zey nginep di rumah Raya doang,"

"Terserah kamu mau jawab apa, papah cuma mau bilang ke kamu, kalau minggu depan papah bakal nikah lagi," ucap sang papah.

"Nikah? Sama si jalang itu?"

"Cihh, gak ada calon mamah baru yang waras gitu? Kenapa harus dia?" sarkas Zey.

"Setuju atau enggaknya kamu, papah gak peduli," ucap sang papah lalu melenggang pergi ke kamarnya.

"Hahahaha papah jahat,"

"Segitu cintanya sama di jalang sampe anaknya sendiri gak diurus,"

"Jujur, gue capek. Gue mau sama mamah aja," tubuh Zey merosot ke bawah dengan menyenderkan kepalanya di tembok.



Satu minggu kemudian.

Keadaan kantin saat ini sangat heboh, karena kedua geng motor yang terkenal dengan bringasnya duduk berhadapan hanya terhalang meja.

Tidak ada percakapan di antara mereka, hanya diam dan bernafas.

"WOEEE DIEM-DIEM BAE," celetuk Justin sambil menggebrak meja.

"Apasih human jones," sahut Lea.

"Ngacaaaaaa lo juga jomblo," ucap Dimas.

"Dihh tapi gue gak jones-jones amat, soalnya gue ada stok ayang di Korea Selatan banyak. Mau yang cabang apa? Ada yang duda, ada yang suggar daddy, yang bujangan beuhh jangan ditanya," jelas Lea panjang lebar.

"Kebanyakan halu lo," ucap Dimas.

"Yeee apasih sirik,"

"Diem gak lo berdua! kalo gak diem gue lakban satu-satu mulut lo pada," ucap Naura meninggi.

Beralih ke Travis. Sedari tadi pemuda itu memperlihatkan wajah dingin Raya yang membuatnya tersenyum tipis. Dan mungkin kecanduan?

"Matanya biasa aja dong, selow dia gak bakal ngilang," sindir Arsen.

Merasa kepergok, Travis menjadi salah tingkah namun secepat mungkin merubah mimik wajahnya. Stay cool.

"Zey," panggil Yohan lembut.

"Emm iya?"

"Gimana sama papah lo?"

"Gue belum bilang,"

Yohan menghela nafas, memaklumi Zey karena gadis itu merasa takut dan cemas. "Ayah sama ibu gue mau ketemu sama lo," ucapnya.

"Widihhh mau ketemu camer," ucap Naura.

TRAVISRAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang