14

213 30 20
                                    

Satu minggu kemudian.

Sepulang dari sekolah, Zey merasakan mual dan kepalanya terasa pusing. Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi untuk memuntahkan cairan yang sudah tidak bisa ditahan.

Hanya cairan bening yang keluar. Setelah dirasa sudah mendingan, Zey keluar dari kamar mandi dan langsung mencari barang yang ia beli kemarin.

Kemudian Zey masuk kembali ke kamar mandi untuk memastikan. Sudah 10 menit ia berada di kamar mandi. Zey masih ragu untuk melihat hasilnya, dengan tangannya yang bergetar ia mengangkat alat test pack itu.

Dan hasilnya, garis alat itu menunjukkan garis positif. Yang berarti dirinya positif hamil.

"Gue hamil?" lirihnya bergetar.

Jemari lentik Zey mengusap pelan perutnya dibalik kaos oversize nya. Tanpa permisi, air matanya jatuh, Zey masih tidak percaya dirinya akan menjadi seorang ibu di umurnya yang masih sangat muda.

Perasaan hatinya bahagia namun di sisi lain ia takut.

Bagaimana dengan papahnya?

Zey keluar dari kamar mandi lalu mengambil ponselnya di atas nakas. Jemari lentiknya dengan lincah mengetik dan mengirim pesan pada Yohan.

Setelah mengirim pesan ke Yohan, Zey bersiap-siap untuk mengganti pakaian sembari menunggu kedatangan Yohan.

Di rumah bernuansa Jawa Tengah, Yohan tengah membantu ibunya memasak. Dirinya hanya di bagian memotong bawang dan cabai, selebihnya itu bagian ibunya.

Suara notifikasi ponselnya yang berada di atas meja makan cukup keras membuat ibu dan anak itu menoleh kompak.

"Liat dulu sana siapa yang ngirim pesan," pinta ibunya.

"Iya bu, Yohan tinggal bentar ya," ucapnya lalu meninggalkan acara memotong bawangnya.

Dilihatnya ponsel miliknya dengan seksama. Ia langsung membuka pesan dari Zey dan membalasnya.

Yohan masih terdiam tidak menyangka dirinya akan menjadi seorang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yohan masih terdiam tidak menyangka dirinya akan menjadi seorang ayah. Dengan cepat, pemuda itu memberi kabar baik pada ibunya dari calon menantunya.

"IBU, IBUUUUU," teriak Yohan.

"Ada apa sih leh, teriak-teriak ngunu,"

"Zey bu, dia—"

"Dia kenapa lehhh, astaghfirullah jangan bikin ibu panik,"

"Zey positif hamil anak Yohan," ucapnya bahagia.

"Beneran? Alhamdulillah ibu bakal punya cucu,"

"Zey mau kesini, dia mau ketemu sama ibu," ucap Yohan.

"Yaudah sana jemput menantu ibu, awas jangan sampe lecet sedikitpun," pinta ibunya.

"Iya bu iya, Yohan pamit jemput Zey dulu,"

TRAVISRAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang