Gavin dan Gracia duduk dibangku kantin, Gracia sedari tadi hanya menunduk sembari melahap makanannya enggan mendongakkan pandangannya."Lagi ada masalah sama Gilang?"ucap Gavin
"Ngga kok"ucap Gracia
"kamu ga mau cerita?"ucap Gavin
Gracia hanya terdiam menunduk merasakan dadanya teramat sesak, apa mungkin ia jatuh cinta pada Gilang?, Gracia menggelengkan kepalanya membuat Gavin mengerutkan alisnya.
Bel kembali berbunyi, Gracia dengan segera memasuki kelasnya, ia duduk dibangkunya dan mendengarkan guru yang tengah mengajar.
"Vin, Lo tadi ngapain Ama Cia?"ucap Gilang
"Bukan urusan Lo"ucap Gavin
"Lo lupa kita udah kejebak sama game kita sendiri alhasil kita beneran suka sama Gracia?"ucap Gilang
"Gue ga lupa, dan gue bakal menangin ini dan milikin Gracia seutuhnya"ucap Gavin
"Yakin Lo? Pede banget haha, yaudah semangat deh"ucap Gilang
"Thanks"ucap Gavin
Bel kembali berbunyi, waktunya pulang telah tiba, Gracia menuju gerbang sekolahnya, apa hari ini ia memesan taksi online lagi, saat ia tengah mengotak-atik ponselnya, bunyi Gerungan motor mengagetkan Gracia.
"Pulang Sama aku Ra"ucap Gilang
"Ga, gracia pulang sama gue"ucap Gavin menatap tajam Gilang
"Yaudah mending kita tanya langsung, siapa yang bakal Gracia pilih? Jadi gimana Ra?"ucap Gilang
Gracia menatap Gilang dan Gavin secara bergantian, ia menghela nafas hendak berbicara namun seseorang mendatanginya dan langsung menyela ucapannya.
"Hai Cia, pulang sama gue aja"ucap Wiliam yang datang tiba²
Gracia tak punya pilihan lain, ia segera mengangguk lalu mulai naik ke motor William
Gracia tau, Wiliam tak terlalu mengejar-ngejar dirinya seperti Gilang dan gavin, jadi dia lebih memilih pulang dengan Wiliam.
"Sialan, kenapa William gampang banget sih! Ini semua gara² lo ya Vin"ucap Gilang
"Kita sama² kalah, gausah sok nyalahin orang, gue duluan"ucap Gavin menancap gas meninggalkan Gilang
"Arghh, awas Lo Vin"ucap Gilang
•••
"Makasi ya Wil"ucap Gracia
"Iya Cia, udah sana masuk nanti ayah kamu nyariin lagi"ucap Wiliam
"Iya wil"ucap Gracia melambai kecil
Gracia membuka pintu utama, dan ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.
"Assalamualaikum, aku pulang"ucap Gracia
"baru pulang rupanya hah?"ucap Rika menatap tajam Gracia
"Iya ma, Cia emang biasanya pulang jam segini"ucap Gracia
"Yaudah sana beres² gih, mba rana udah ga kerja disini, jadi sebagai gantinya kamu yang harus kerjain tugas² rumah paham!!"ucap Rika
"Kenapa mama pecat mba Rana?"ucap gracia
"Karena saya gamau kamu enak²an tinggal disini gratis, uang untuk gaji mba Rana kan lumayan buat saya shoping, kamu bersih² rumah kan ga dibayar, cepetan sana beres²"ucap Rika
KAMU SEDANG MEMBACA
JUTAAN RASA SAKIT [End]
Teen Fiction"Bun, kenapa bunda ninggalin cia?" Gadis ini harus hidup didunia yang kejam ini dan tidak adil padanya, hidupnya sudah sangat penuh dengan banyaknya jutaan rasa sakit. Mulai dari sang ayah yang selalu menuduhnya sebagai pembunuh sang ibu bahkan deng...