chapter 10

58 12 0
                                    


Ini adalah awal hari Angel memasuki SMA yang sama dengan Gracia, Angel dan Gracia hanya terpaut umur 1 tahun, dimana Gracia lebih tua 1 tahun dari Angel.

"Kak"panggil Angel pada Gracia yang tengah berjalan ke kelasnya

"Apa?"ucap Gracia

"Cowo tadi ganteng, cowo Lo kak?"ucap Angel

"Bukan, kamu mau? Deketin aja, aku juga ga suka sama dia"ucap Gracia

"Ih baik banget Lo kak, thanks ya"ucap Angel berlalu pergi

Gracia hanya menggelengkan kepalanya, Angel memang tidak sopan, dia sama liciknya dengan Rika ibu tirinya.

"Hai kak"ucap Angel pada Gilang

"Apa?"ucap Gilang

"Kenalin aku Angel murid baru kelas 11"ucap Angel

"Urusannya sama gue?"ucap Gilang

"Ih kak, aku tuh adik tirinya kak Cia, apa ga boleh aku kenalan sama temen²nya kak Cia"ucap Angel

"Oh oke, gue gilang"ucap Gilang datar dan berlalu pergi

"Ishh, gue ga bakal nyerah buat Deket sama kak Gilang"ucap Angel 

•••

Waktu istirahat telah tiba, gracia segera berlari ke arah toilet karena merasakan hidungnya mengeluarkan cairan.

Gracia megambil tisu disakunya dan mengusap cairan berwarna merah yang keluar dari hidungnya, ia menatap dirinya dicermin, ia melihat dirinya begitu pucat, asmanya kambuh bersamaan dengan badan yang sudah lemas.

"A-aku kenapa? Kenapa lemes banget"ucap Gracia lirih

Tangannya masih bertumpu diwastapel berusaha menopang badannya yang melemas.

"CIA!!"pekik gilang

Ia menahan tubuh Gracia yang hampir saja jatuh, detik itu juga Gracia memejamkan mata pingsan, Gilang menggendong Gracia ala bridal style, membawanya ke UKS.

"Cia, kamu kenapa?"ucap Gilang

Jujur Gilang begitu cemas dengan keadaann Gracia, ia mengambil minyak kayu putih yang ada dilemari UKS, menyodorkan minyak kayu putih pada hidung Gracia.

Gracia menerjapkan matanya, kepalanya terasa berat, ia menoleh ke arah Gilang yang tengah duduk disamping brankar.

"Cia, syukurlah kamu udah bangun, kamu kenapa, kalo sakit seharusnya kamu ga masuk dulu"ucap Gilang

"Aku gapapa kok, mendingan kamu keluar aja, aku butuh waktu buat sendiri"ucap Gracia

"Tap-"ucap Gilang terpotong

"Gilang, aku mohon"ucap Gracia

"Oke, tapi kalo ada apa² telpon aku ya"ucap Gilang dibalas anggukan oleh Gracia

Gilang keluar dari ruangan UKS, membiarkan Gracia istirahat, Gracia menatap langit² kamarnya, ia masih memikirkan apa yang terjadi dengannya.

"Apa yang terjadi, kenapa hidung aku selalu keluar darah"ucap Gracia

Gracia mencoba mencari digoogle, sebenernya apa yang terjadi padanya, Gracia menemukan satu artikel, ia membacanya.

"K-kanker darah?"ucap Gracia bergetar

"Ngga, ini pasti salah, aku ga mungkin sakit kanker"ucap Gracia meneteskan air mata

"Untuk memastikan, aku bakal ke rumah sakit buat periksa, apa benar kalo aku kanker darah"ucap Gracia terisak

•••

Sepulang sekolah, Gracia menuju rumah sakit guna memeriksakan keadaannya, saat dokter itu mengucapkan penyakit Gracia, Gracia tersentak.

"J-jadi saya beneran sakit kanker darah dok"ucap Gracia menutup mulutnya

"Iya, kemungkinan waktu anda ga lama lagi, anda menderita kanker darah stadium 3"ucap sang dokter

Air mata Gracia mengalir dipipinya, ia menatap dokter dan berlalu pergi, Gracia pergi keluar, ternyata hari sudah gelap, apalagi diluar hujan.

"B-bunda, bunda beneran mau jemput Cia"ucap Gracia menatap langit yang tengah turun hujan dengan deras

Gracia tak membawa motornya, tadi ia pergi menggunakan taksi online, sekarang ia pulang dengan berjalan kaki ditengah hujan, Gracia tak bisa memesan taksi online dikarenakan jaringan yang tidak baik.

"Kalo bunda udah mau jemput Cia, Cia ikhlas kok Bun, Cia juga udah cape sama dunia yang jahat ini Bun"ucap Gracia terisak

Gracia berjalan ditengah hujan, ia berteriak melepas rasa sesak yang ada dihatinya.

"ARGHHHH"teriak Gracia

"Kenapa? Kenapa harus aku yang menerima ini, apa salahku tuhan, aku bahkan tak pernah jahat pada orang lain, tapi kenapa orang lain dengan begitu tega menyakitiku, bahkan dengan mudahnya penyakit ini datang, menghantam tubuh lemahku"ucap Gracia dengan isaknya

Lagi dan lagi darah keluar dari hidungnya, tubuhnya lemas, ia ambruk ditengah hujan, ia tergeletak dengan keadaan pingsan.

Sebuah mobil dengan cahaya menyorot memberhentikan mobilnya, ia melihat gadis tergeletak dipinggir jalan, langkahnya mulai mendekatinya.

Ia mencoba membangunkannya, namun nihil gadis itu tak ada keinginan bangun, lelaki itu membawa Gracia kedalam mobilnya, membawanya ke rumah sakit.

TBC

Gimana perasaannya setelah baca part ini?

Kira² gracia gapapa ga ya?

Jangan lupa follow author, vote, coment, share.

See u 🧡🧡

JUTAAN RASA SAKIT [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang