Gracia membuka pintu rumahnya, disana ada ibu tirinya dan disampingnya ada-- entahlah Gracia tak mengenalinya."Eh akhirnya kamu dateng, oh ya kenalin ini adik kamu Angel"ucap Rika
"Hallo, gue Angel"ucap Angel mengulurkan tangannya
"Gracia"ucap Gracia dan berlalu pergi ke kamarnya
"Dasar tidak sopan"ucap Angel
"Udahlah, dia memang anak tak tau diri bahkan ayahnya saja dengan sukarela memukulinya"ucap Rika
"Beneran ma? Pasti menyenangkan"ucap Angel tanpa dosa
"Sure"ucap Rika
•••
Gracia tengah menatap nilai ulangan semester 1nya, nilainya tak begitu baik, bahkan bisa dibilang buruk.
Gracia takut ayahnya akan memukulinya lagi, Gracia mencoba menetralkan nafasnya, dan menuju ruang tengah, disana ada Rika, Angel dan ayahnya.
"A-ayah"ucap Gracia
"MANA NILAI ULANGAN KAMU!!"bentak Hendra
"I-ini ayah"ucap Gracia memberikan lembar nilai dengan tangan bergetar
Plakk
Satu tamparan mendarat dipipi kanan Gracia, gracia memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan Hendra, dan darah segar keluar dari hidung Gracia, ia segera mengusapnya.
"ANAK BODOH, KENAPA NILAI KAMU SEKECIL INI!! UNTUK APA NILAI 75 HAH!!"bentak Hendra mencengkram rahang Gracia
"C-cia udah berusaha yah, tapi itu pas KKM kok yah"ucap Gracia
Darah mengalir dari hidung gracia dengan derasnya, Gracia merasakan lemas dan pusing.
"KAMU DARI DULU SELALU MENGECEWAKAN ORANG!! MASUK KE KAMAR JANGAN SAMPE KAMU MATI DITANGAN SAYA, ANAK GATAU DIRI, JANGAN HARAP BESOK PAGI KAMU BISA MAKAN!!"bentak Hendra mendorong tubuh lemas Gracia dengan kuat.
"I-iya ayah"ucap gracia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya dengan tertatih-tatih
Sedangkan Angel dan Rika, hanya tersenyum puas.
•••
Gracia memandangi foto yang ada dinakasnya, memeluknya erat, ia melihat wajah ibunya yang tengah tersenyum bahagia, gracia mengambil tisu untuk membersihkan sisa darah yang keluar dari hidungnya.
"Sebenarnya aku kenapa, kenapa darah ini keluar dari hidung aku, apa tamparan ayah keras banget ya sampe aku ngerasain sakit dipipi aku dan sampe² hidung aku keluar darah"ucap Gracia terisak
"Bun, aku kangen banget sama bunda, aku ga bisa janji buat ga menyerah, aku sakit Bun, setiap pukulan dari ayah, dan setiap kata² yang keluar dari mulut ayah, benar² menyakitkan buat aku"ucap Gracia masih dengan isaknya
"Penyakit asma ini udah cukup menyiksa buat aku, apa bakal ada penyakit lain yang buat aku benar² menderita"ucap Gracia terisak menatap foto bundanya
"Im really Miss him"ucap Gracia memeluk erat foto bundanya
Malam semakin larut, Gracia merasakan tubuhnya yang begitu lemas, ia menatap dirinya dicermin dan melihat dirinya begitu pucat.
"Sebenarnya aku kenapa, ga biasanya dipukul ayah sampe se lemas ini dan sesakit ini"ucap Gracia
Gracia meraih obat tidurnya, menelannya dan membaringkan tubuhnya mencoba memejamkan mata dan terlelap.
•••
Pagi hari Gracia bersiap dengan seragamnya, setelah siap ia segera menuruni anak tangga menuju ke halaman rumahnya, ia melihat Angel disamping mobilnya dan ia segera menghampirinya
"Angel, ini kan mobil aku"ucap gracia
"Mobil ini udah jadi milik gue kak, jadi Kakak gausah make mobil ini lagi yakan pa"ucap Angel menatap Hendra
"Iya, kamu pergilah menggunakan motor disana, kalo ga kamu naik angkutan umum!!"ucap Hendra ketus
"Y-yaudah Cia pake motor aja"ucap Gracia
"Bagus, udah sana pergi"ucap Hendra
Gracia memakai helmnya dan menyalakan motornya, ia segera berangkat kesekolahnya.
Sesampainya diparkiran, Gracia turun dari motornya dan melangkahkan kakinya kearah kelasnya, belum jauh Gracia melangkahkan kakinya, Elena Dateng dengan tampang songongnya.
"Eh cupu"ucap Elena mencengkram rahang Gracia
"Lo ke sekolah pake motor? Mobil Lo mana?"ucap Elena tertawa
"Kasian banget, mungkin ortu lo jual tuh mobil, atau lebih pilih kasih ke pengemis daripada ngasih orang kaya Lo"ucap Amanda
"ELENA!!"
Sontak mereka semua menoleh ke arah suara, Disana ada Gilang yang tengah mengepalkan tangannya.
"Lo apa-apaan sih, Gracia salah apa sama Lo hah!!"bentak Gilang
Mata Elena memanas, ia tak menyangka Gilang berani membentaknya demi membela cewe yang paling ia benci.
"Oh, kamu bentak aku demi bela dia gilang, tega kamu!!"ucap Elena dengan nada tinggi
"Jelas!! Karna gue tau Gracia ga salah"ucap Gilang
"Oh, bagus, kamu Inget ya Gilang, aku bakal bikin perhitungan sama dia lebih dari ini!!"ucap Elena menunjuk Gracia dan berlalu pergi
"Cewe sialan"umpat Gilang
"Kamu gapapa?"ucap Gilang
"A-aku gapapa, aku mau ke kelas"ucap gracia berlari ke arah kelas
"Cia tunggu!!"panggil Gilang
Gracia tak menghiraukan Gilang yang terus memanggilnya, ia sudah cukup muak dengan semua lukanya.
TBC
Gimana perasaannya setelah baca part ini?
Jangan lupa follow author, vote, coment, share.
See u 🧡🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
JUTAAN RASA SAKIT [End]
Teen Fiction"Bun, kenapa bunda ninggalin cia?" Gadis ini harus hidup didunia yang kejam ini dan tidak adil padanya, hidupnya sudah sangat penuh dengan banyaknya jutaan rasa sakit. Mulai dari sang ayah yang selalu menuduhnya sebagai pembunuh sang ibu bahkan deng...