Chapter 3

1.4K 46 2
                                    

Author's Pov
Saat pertandingan dimulai seluruh isi sekolah telah memenuhi sekeliling lapangan basket dan meneriakkan nama Ali berulang-ulang.

Prilly yang mulai mendrible bola telah sampai tepat di depan Ring dan selalu berhasil di masukkan tepat sasaran. Ali pun bisa mengambil bola yang di drible Prilly. Hingga sekarang skor menjadi 4 - 4. Sekarang bola ada di tangan Ali dan saat bola akan di terbangkan ke arah Ring "Eh Li liat tuh ada yang terbang." ucap Prilly yang berhasil membuat Ali salah fokus menjadi ke langit.
"Yey masukk dan gue yang menang." ucap Prilly tersenyum penuh kemenangan.
"Eh nggak bisa gitu dong. Licik lo Pril." jawab Ali yang tak trima.
"Bodo amat, yang penting gue menang dan sesuai perjanjian sekarang lo harus turutin semua kemauan gue. Dan nggak ada tapi-tapian." ucap Prilly yang telah berjalan beberapa langkah dan membalikkan tubuhnya lagi. "Dan istirahat nanti lo harus temenin gue di kantin nggak boleh telat." lanjut Prilly yang semakin membuat Ali geram.
***

Di kantin.
"Tu cowok bener-bener nggak bisa di andelin ya. Udah dibilangin nggak boleh telat, eh sekarang malah telat." ucap Prilly yang sedang duduk di salah satu meja kantin.

"Eh sorry sorry gue telat. Tadi disuruh ngumpul dulu sama kakak lo." jelas Ali mengagetkan Prilly.
"Yayaya. Mendingan sekarang lo pesenin gue siomay nggak pake lama." seru Prilly tak mau dengar alasan Ali terlambat.
'Sialan ni cewek nyuruh gue berasa gue babunya' batin Ali langsung beranjak memesan 2 siomay.

Saat Prilly sedang menunggu makanannya, tiba-tiba "Eh maaf ya gue sengaja." kata seorang perempuan yang sengaja menumpahkan minumannya tepat di baju Prilly.
"Apa-apaan sih lo?? Gue salah apa sampe lo sengaja numpahin ginian ke baju gue Ha??" ucap Prilly yang membuat seisi kantin merubungi tempat duduk Prilly.
"Lo bilang lo salah apa? Haha lo sok polos apa emang tolol? Jelas-jelas lo udah brani deketin pacar gue Muhammad Aliando Syarief!!" jawabnya sambil menekan kata 'pacar' di depan wajah Prilly. "Dasar cewek murahan." lanjutnya lagi yang tambah membuat Prilly semakin geram dan "Plakk" tangan Prilly telah melayang menampar pipi perempuan itu.
Saat perempuan itu ingin membalasnya, Ali dengan cepat menahan tangan Angel dan...
"Angel stopp! Apa-apaan sih lo kayak anak kecil" seru Ali.
'Oh nama cewek ini Angel' batin Prilly.
"Eh sayang udah dateng, aku kangen banget sama kamu Ali sayang." ucap Angel sambil menggandeng tangan Ali.
"Stop panggil gue pake nama 'sayang'. Kita tu udah putus!" bentak Ali sambil mencoba melepaskan tangan Angel dari tangannya.
"Dan kamu mutusin aku pasti gara-gara cewek murahan ini! Kamu pasti suka kan sama cewek murahan ini?!" ucap Angel sambil menunjuk Prilly.
"Heh kita putus udah dari lama sebelum Prilly ada di sekolah ini. Iya! Gue suka sama Prilly!" tegas Ali langsung menggandeng tangan Prilly pergi dari kerumunan siswa yang sedang melihat kejadian barusan itu.

Sontak seluruh siswa kaget mendengar perkataan Ali dan langsung menggandeng Prilly pergi.
"Liat aja lo Pril, gue bakal buat lo nggak betah sekolah disini!" geram Angel yang juga meninggalkan kerumunan siswa yang telah menonton pertunjukannya dengan Ali Prilly.

Ditempat lain Ali membawa Prilly ke taman belakang sekolah yang cukup sepi. Ali lalu duduk di kursi taman dan diikuti oleh Prilly. Keadaan sunyi tak ada yang memulai bicara. Mereka terhanyut oleh pikiran masing-masing.

"Mmm Prill"
"Hmm?"
"Gue minta maaf ya atas kejadian tadi. Gue nggak tau si iblis itu bakal gituin lo kayak tadi." ucap Ali purau.
Prilly hanya menganga memandang wajah Ali. Ia tak menyangka cowok rese kayak Ali bisa mengucapkan kata maaf.
"Iya gue minta maaf ke lo karna gara-gara gue lo jadi nggak bisa makan di kantin tadi." ucap Ali seakan bisa membaca pikiran Prilly.
"Eh em iya gue maafin kok Li, lagian wajarlah seorang cewek marah sama cewek yang deket sama cowoknya" ledek Prilly.
"Apaan sih Pril, dia itu bukan cewek gue" tegas Ali.
"Yakin tuh nggak cewek lo? Tadi aja manggilnya pake Ali sayang." ucap Prilly sambil menekan kata 'Ali sayang'
"Eh rese lo Prill. Awas lo gue kelitikin." ucap Ali seraya mengelitiki Prilly.
"Aaaaaa alii stop li stopp gelii hahahahaha" ucap Prilly kegelian.
"Rasain lo. Gue gabakal berhenti wleee" ucap Ali.

Prilly mengumpulkan segala tenaganya dan berhasil terlepas dari kelitikan maut Ali dan akhirnya mereka saling kejar-kejaran. Jalanan yang agak sedikit licin karna guyuran hujan membuat Prilly terjatuh namun tidak jadi karna dengan cepat Ali menangkap tubuh Prilly dan menahannya di pelukannya. Mereka saling bertatapan dan Ali semakin memajukan wajahnya ke wajah Prilly hingga kini tinggal beberapa senti lagi. Hidung mereka telah bersentuhan dannn..............
_____________________________

Hayooo apa yang bakal Ali Prilly lakuin? Penasaran? Vomment and stay tune terusss;;)

Don't be Silent Reader please:) thankyouu!

It's Real, Not a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang