Hidung mereka telah bersentuhan dan bibir Ali sudah semakin dekat dan tinggal 1cm lagi Ali telah berhasil menyentuh bibir tipis Prilly. Namuun...
"Tet tet teetttt" bunyi bel tanda waktu istirahat telah usai berhasil membuat mereka berdua terkejut akan aktifitasnya. Dan Ali segera melepaskan pelukannya dari Prilly."Eh em sorry Prill, gue nggak maksut apa-apa." ucap Ali membuatku memandanginya lagi.
"Hehe iya gue tau kok Li, tadi mungkin cuma kebawa suasana aja." jawab Prilly santai.
"Yaudah yuk masuk kelas, udah bel." ucap Ali yang mulai menjauh dari Prilly. Namun Ali membalikkan tubuhnya lagi dan menghampiri Prilly yang masih terdiam di belakangnya. Ali lalu mengambil secarik kertas dari kantung bajunya yang bertuliskan beberapa angka.
"Nanti lo bbm gue aja apa permintaan lo selanjutnya sesuai perjanjian tadi pagi." ucap Ali sambil memberikan kertas itu yang ternyata berisi nomor pinnya Ali.
Sejak saat itu cara bicara Ali mulai lembut dan tidak dingin lagi terhadap Prilly.
"Okee, see you ya Li." teriak Prilly sambil berlari menuju kelasnya dan begitupun juga dengan Ali.
***Ali yang telah sampai di kelasnya langsung membuka hpnya yang sedari tadi bersuara menandakan ada banyak notifikasi yang masuk. Dari beberapa notifikasi yang masuk ternyata ada notifikasi undangan bbm dari Prilly.
"Ternyata Prilly nurut juga ya." ucap Ali sumringah karna Prilly telah meng-invite pinnya.
Ali mengurungkan niatnya untuk bbm Prilly duluan. Ia nampak kebingungan untuk merangkai kata.
Tapi pada akhirnya Ali memberanikan bbm Prilly dengan berbasa basi terlebih dahulu.Ali: PING!!!
Prilly: Eh ada apa Li?
Ali: Gapapa kok hehe. Gue cuma mau tanya apa permintaan lo selanjutnya setelah permintaan tadi pagi, ya walaupun permintaan yang tadi gagal gue laksanain hehe.
Prilly: Emmm, nanti anterin gue pulang aja deh Li.
Ali: Okee siap boss!!"Dapet bbm dari siapa sih Pril? Kok bacanya sambil senyum-senyum gitu? Bbm dari cowok ya? Siapa Pril? Ganteng nggak? Atau jangan-jangan lo udah punya pacar ya Pril? Ngaku nggak lo." tanya Gritte seperti seorang wartawan yang sedang mengintrogasi artis-artisnya.
Prilly memasukkan hpnya ke tas dan mengalihkan pandangannya ke arah papan tulis tanpa menjawab salah satu dari sekian banyak pertanyaan Gritte. Gritte nampak kesal karna di kacangin oleh sahabat barunya itu.
"Eh ni anak ditanyain malah kagak jawab" gerutu Gritte."PRILLY PUTRI LATUCONSINA LO BUDEK YA??" teriak Gritte yang berhasil membuat seluruh siswa di kelas memandanginya dengan tajam.
"Ada masalah dengan mu Gritte?" tanya Bu Anissa menoleh ke arah Gritte.
"Nggak ada kok bu, cuma kelepasan aja hehe." jawab Gritte sambil nyengir kuda.Gritte kembali memperhatikan pelajaran hingga bel pulang berbunyi.
"Eh iya Pril, lo hari ini pulang sama siapa?" tanya Gritte.
"Bareng Ali lagi." ucap Prilly santai.
"Ha??? Apa lo bilang? Lo pulang bareng kak Ali 'LAGI'?" tanya Gritte tak peryaca.
"Iya? Ada masalah emangnya?" tanya Prilly heran dengan ekspresi Gritte barusan.
"Enggak sih. Hebat ya lo Pril, baru aja seminggu lo sekolah disini, udah berhasil nge-date bareng cogannya sekolah." ucap Gritte terkekeh.
"Heh bukan nge-date!! Cuma nganterin pulang." jawab Prilly kesal.
"Yakin cuma nganterin pulang? Gue nggak percaya wleee." jawab Gritte menjulurkan lidahnya dan berlari keluar kelas meninggalkan Prilly.
"Dasar Gritte ih."
***"Eh udah lama ya nunggunya. Maaf ya tadi ada perlu bentar." ucap Prilly menghampiri Ali yang sedang menunggu di parkiran mobil. Hari ini Ali memilih menggunakan mobilnya karna tadi pagi ia masih merasa tak enak badan dan orang tuanya melarang ia menggunakan motornya karna merasa kurang aman.
"Gapapa kok. Yuk pulang." ucap Ali membukakan pintu untuk Prilly.Di perjalanan hanya ada kesunyian. Tak ada yang memulai percakapan. Sampai akhirnya Prilly tersadar kalau ini bukan jalan menuju ke rumahnya.
"Lho Li kita mau kemana? Bukannya mau nganterin gue pulang ya?" tanya Prilly tiba-tiba.
"Ntar lo juga tau sendiri Pril. Tenang aja." ucap Ali menenangkan.
Prilly hanya menurut, dan memilih untuk diam lagi.Ali telah memparkirkan mobilnya di depan sebuah kedai.
"Ini toko apaan Li?" tanya Prilly yang tampak kebingungan karna ia telah lama menetap di Bandung dan belum tau tempat-tempat yang ada di Jakarta.
Ali tak menjawab pertanyaan Prilly dan langsung turun dari mobilnya dan langsung membukakan pintu Prilly mengisyaratkan Prilly untuk turun.
Ali menggandeng tangan Prilly dan masuk ke kedai itu."Aliii ini kedai es krim yaa??" tanya Prilly antusias.
"Hehe iya kenapa? Nggak suka es krim ya?" tanya Ali ragu.
"Eh enggak kok, gue suka banget sama es krim!!" ucap Prilly senang.
"Syukur deh kalau lo seneng, itung-itung buat nebus kesalahan gue tadi pagi." jawab Ali.
Prilly hanya mengangguk dan mulai memesan es krim favoritnya dengan Ali.
Mereka saling bercakap-cakap seperti telah akrab sejak lama, padahal mereka baru baikan tadi siang di taman."Pulang yukk Li, ntar gue di cariin sama Mama gue kan nggak enak jadinya." ucap Prilly yang telah menghabiskan eskrimnya.
"Yaampun Pril, kayak anak kecil banget sih makan es krim aja sampe belepotan gitu. Sini gue bersihin dulu tu mulut." ucap Ali yang mulai mendekatkan ibu jarinya dan mengusap mulut Prilly perlahan membuat mereka terhanyut dan saling berpandangan lama, jantung mereka serasa berdebar semakin cepat dan tiba-tiba.......
________Vote/Comment for next part:))

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Real, Not a Dream
FanfictionKetika rasa cinta mulai tumbuh, Ketika rasa sayang mulai menggebu, Ketika ada rasa untuk saling memiliki, Pada saat itu hanya ada satu yang ia rasakan, bahagia. Namun bagaimana rasanya bila cinta itu pergi? Bagaimama rasanya bila orang yang kita say...