Chapter 2

1.5K 62 4
                                    

Prilly's Pov
Tiba-tiba ada seorang cowok mendekat ke arah meja Randy dkk dan.....
"Eh sorry bro telat, gue abis dipanggil Pak Ahmad dari ruang guru." ucap Ali.
"Eh iya Prill, nih barusan dateng temen basket kakak 1 lagi namanya Aliando biasa dipanggil Ali, wakil kakak di tim basket." jelas kak Randy.
Aku langsung mengalihkan pandangan ku ke orang yang di jelaskan kak Randy,
"Elo?" ucapku dan Ali bebarengan.
"Kalian udah saling kenal? Bagus deh." jawab kak Randy santai sambil melanjutkan aktivitas menyantap makanannya.
'Oh ini Aliando wakil kak Randy di ekstra kulikuler basket yang katanya ganteng, masih gantengan kak Randy juga kok, iyuh banget deh muka nyebelin kayak gitu dibilang ganteng.' batinku saat mencoba menatap wajah Ali.
"Ngapain lo liat-liat gue terus? Naksir lo sama gue? Ha?" tanya Ali yang berhasil membuatku salah tingkah karna aktivitasku memandangi wajahnya diketahuinya.
"Eh apaan sih lo cowok rese sok ke-PDan banget jadi cowok. Jangan ngarep deh ya!" ucapku tak kalah sengak.
"Eh kalian ngapain sih ribut-ribut, brisik tau nggak." ucap kak Randy menengahiku dengan Ali.
Yang lainnya hanya menahan tawa melihat ku bertengkar dengan Ali.
***

Bel masuk pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah usai membuat seluruh siswa kembali ke kelasnya masing-masing.
Aku dan Gritte melanjutkan pelajaran hingga waktu tak terasa begitu cepat membuat bel pulang skolah terdengar jelas di telinga setiap siswa SMA Harapan Bangsa.
Gritte yang pamit duluan karna ada acara keluarga langsung meninggalkan ku di kelas.
Hpku yang sedari tadi bergetar memintaku membuka hp dan akupun terpaksa harus mengecek hpku yang ternyata ada BBM dari kak Randy.
From : Randy A.L
Prill, maaf ye gue nggak bisa pulang bareng lo. Lo pulang bareng Ali ya, gue lagi latihan buat lomba basket nih. Kebetulan Ali lagi nggak ikut latihan dulu, jadi gue nyuruh dia buat sekalian nganter lo pulang.
Sekarang lo keluar kelas deh, pasti udah ada dia nunggu di depan kelas lo. Bye Prill.

Aku yang telah selesai membaca BBM dari kak Randy langsung lesu dan serasa malas untuk pulang.
'Apaan sih kak Randy pake nyuruh Ali nganter gue pulang, gue kan bisa naik Taksi atau kendaraan lainnya. Ah tau deh pasrah aja pulang bareng tu cowok rese.' batinku sambil melangkah keluar kelas.
Saat setelah sampai di depan kelas ternyata Ali benar-benar udah ada di depan kelasku.
"Lama amat sih lo." ucap Ali ketus.
"Brisik, cepet anter gue pulang sekarang." ucapku tak kalah ketus yang lalu berjalan meninggalkan Ali yang sedang berjalan di belakangku.
Hari itu Ali membawa motor Ninjanya yang terparkir di parkiran motor sekolah.
"Cepetan naik. Tadi nyuruh cepet, sekarang malah bengong, dasar cewek rempong." ucap Ali yang semakin membuatku kesal atas kata-katanya barusan.
Dengan cepat aku menaiki motor Ali yang membuat seluruh pasang mata di sekolah beralih menatap ku dan Ali. Ada yang menatapku dengan tatapan tajam, iri, benci, senang, dan lain-lain.

"Eh lo kalau naik motor bisa pegangan nggak sih? Ntar kalau lo jatuh jangan salahin gue oke!" kata Ali membuyarkan lamunanku.
"Apaan sih lo alay pegangan segala, Aaaaaaa!" kataku terhenti dan langsung teriak karna Ali ngerem mendadak dan refleks aku langsung memeluk Ali.
"Nah gitu dong pegangan. HAHA." tawa Ali yang membuatku kesal karna ia sengaja ngerem mendadak.

"Heh udah sampe." ucap Ali.
"Eh cepet banget nyampenya." ucapku saat turun dari motor Ali.
"Ketagihan kan lo meluk gue mulu. Sampe lupa kalau udah sampe. Haha sok jual mahal." ucapnya yang semakin membuatku badmood untuk hari ini.
"GR lu." ucapku langsung masuk ke rumah tanpa menghiraukan Ali yang masih di depan rumah.
***

Author's Pov
"Tu cowok sumpah nyebelinnya tingkat akut. Ganteng sih ganteng tapi rese banget. Mimpi apa gue ketemu tu orang." batin Prilly sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Di tempat lain, Ali telah sampai di depan rumahnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kamar karna memang hari ini ia merasa tak enak badan dan harus ijin tidak mengikuti latihan basket.
"Kalau dipikir-pikir Prilly cantik juga ya, tapi sayangnya sok jual mahal sama gue. Biasanya setiap cewek yang liat gue langsung terpesona sama ketampanan gue." ucap Ali yang sangat amatlah PD.
***

Pagi harinya Prilly dan Gritte melihat tim basket sekolahnya berlatih.
"Aww." rintih Prilly sambil memegang kepalanya yang terkena bola basket.
Ali menghampiri Prilly yang langsung mendapat semburan oleh Prilly "Eh lo ya Li kalau nggak bisa main basket nggak usah sok sok-an main basket." ucap ketus Prilly.
"Sok banget sih lo. Kayak lo bisa aja." jawab Ali meremehkan Prilly.
"Lo belom tau ya siapa gue. Sini lo lawan gue, yang kalah harus mau nurutin semua permintaan yang menang. Deal?" tantang Prilly
"Nantangin? Oke deal." jawab Ali bersemangat.
"Eh lo yakin Li? Adek gue pinter basket. Lo jangan main-main sama dia." peringatan Randy yang hanya dibalas senyum tipis oleh Ali.

Seluruh siswa telah berkumpul di lapangan basket karena melihat pertandingan yang langka. Karna baru pertama kali ada cewek yang brani nantangin anak tim basket.
Saat pertandingan dimulai............
_________________________

Kira-kira siapa ya yang menang? Ali atau Prilly? Keep vote and Stay tune ya guys:))

It's Real, Not a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang