First school

2.7K 78 1
                                    

Ini baru perkenalan awal cerita guys:)
Happy Reading!!

Tak terasa matahari telah datang lagi, sinarnya telah menembus kaca kamar seorang gadis yang masih asik dengan mimpinya.
"Prilly!! Bangun nak udah siang, ini hari pertama sekolah di sekolah barumu!!" teriak mama Ully sambil terus mengetuk pintu kamar prilly yang sengaja prilly kunci agar tidak ada orang yang masuk tiba-tiba.
"Iya maa, Prilly udah bangun," jawab Prilly sambil berusaha membuka matanya. Saat ia melihat jam doraemonnya yang menunjukkan pukul 06.30
"Ha?? Udah jam setengah 7, mampus bisa telat gue," teriak Prilly sambil berlari menuju kamar mandi.

Ia mandi secepat kilat dan segera menuju meja makan yang telah ditunggu Papa, Mama, dan Randy Attala Latuconsina yaitu kakak Prilly Putri Latuconsina yang hanya berjarak 2tahun.

"Pagi pa, ma, kak," teriak Prilly sambil mencium pipi kedua orangtuanya.
"Lama amat sih lo dek, bisa telat nih gue ke sekolahnya," gerutu Randy.
"Yaelah lama dikit juga kak," jawab Prilly sambil mencubit pipi Randy.
"Yaudah yok brangkat, keburu bel, entar lo sarapan sama gue aja di kantin," kata Randy sambil menarik tangan Prilly ke garasi.
Kedua orang tuanya hanya bisa menahan tawanya melihat kedua anaknya bertingkah seperti itu.
***

Prilly's Pov
"Kak, anterin gue ke kelas yaa. Gue kan anak baru belom tau kelas gue yang mana." ucapku dengan muka yang melas. "Yaelah iye iye gue anterin." jawab kak Randy yang tak tahan melihat muka melasku barusan dan aku hanya menahan tawa mendengar jawabannya.

Kak Randy menggandeng tanganku sampai di kelas X- IPA 2, saat di perjalanan kita menjadi sorotan banyak wanita yang melihatnya, maklumlah mengingat kak Randy adalah kapten tim basket SMA Harapan Bangsa yang sangat digilai oleh banyak kaum hawa yang melihatnya. Badannya yang atletis, wajahnya yang tampan, dan kulitnya yang putih menambah ketampanannya.
"Gue anter sampe sini aja ya dek, risih gue diliatin kayak gitu sama adek kelas." bisik kak Randy yang berhasil membuyarkan lamunanku yang sedang membayangkan betapa tampannya kakaknya itu.
"Eh iya kak, makasih yee, ini juga udah tinggal masuk." jawabku gelagapan.
"Okee sip, ntar istirahat gue tunggu di kantin." teriaknya sambil berlari menjauh dan hanya ku balas dengan anggukan.
***

Author's Pov
Entah kenapa Prilly merasa deg-degan saat mengetahui kelasnya itu telah memulai pelajaran.
"Tok tok tok." entah ada angin darimana Prilly berani mengetuk pintu kelasnya itu.
"Eh kamu anak baru yang namanya Prilly Putri Latuconsina ya? Ayo silakan masuk." kata guru itu yang entah namanya siapa. Prilly hanya mengikuti langkah kaki gurunya itu.
"Anak-anak kenalin ini murid baru di sekolah ini. Silakan perkenalkan namamu."
"Hai, nama gue Prilly Putri Latuconsina. Biasa dipanggil Prilly. Gue pindahan dari Bandung." ucap Prilly dengan senyuman termanis yang ia punya.
"Hai Prilly." sambut seisi kelas.
"Oke Prilly sekarang kamu duduk di sebelah Gritte yang ada di sana." ucap gurunya sambil menunjuk ke arah seorang perempuan.

Prilly lalu duduk di sebelah Gritte.
"Hai nama gue Gritte, nice to meet you Prilly." ucap Gritte.
"Eh iya gue Prilly, nice to meet you too Gritte." ucap Prilly tersenyum.
***

Dengan waktu sekejap Prilly dan Gritte telah akrab seperti telah saling mengenal sejak lama. Tak terasa bel istirahat telah berbunyi dan berhasil membuat seisi sekolah berteriak senang dan berhamburan keluar kelas.
"Tte kantin yok, gue disuruh ke kantin sama kakak gue." ajak Prilly.
"Oh lo punya kakak di sini? Oke yok." jawabnya.

Saat melewati lorong-lorong kelas tak sengaja Prilly menabrak seorang cowok yang sedikit terburu-buru.
"Aw, eh lo kalau jalan pake mata!" bentak Prilly sambil mencoba berdiri.
"Eh lo ya yang harusnya pake mata! Jalan aja pake nabrak orang." jawabnya ketus lalu berjalan lagi meninggalkan Prilly dan Gritte yang menganga.
"Eh udahlah Prill, dia itu wakil kapten tim basket di sini yang punya sifat dingin, tapi gapapalah yang penting ganteng." jawab Gritte sambil senyum-senyum membayangkan wajah tampan pria tadi.
"Jijik gue, ah udahlah yok kantin." jawab Prilly sambil menarik tangan Gritte.
***

"Prill" teriak sebuah suara yang membuat Prilly mencari asal suara itu.
"Eh itu kakak gue, ke sana yok tte." ajak Prilly yang lagi-lagi menarik tangan Gritte.
"Kak laper nih pesenin makanan dong." ucap Prilly memelas.
"Yaelah lu dek, barusan nyampe kantin. Eh ini kenalin temen basket kakak, ini Ken, Dicky, Galang. Eh lu semua kenalin nih adek gue Prilly." ucap Randy.
"Eh ada cewek cantik ternyata adeknya Randy." ucap Ken genit sambil mengedipkan satu matanya dan membuat Prilly geli melihatnya.
"Hehe iya nama gue Prilly."
"Lu punya adek cantik kayak begini nggak lu kenalin sama gue Ran? Wah parah lu emang." ucap Dicky.
"Dia baru pindah dari Bandung. Eh iya gue pesenin bakso ya Prill." jawab Randy yang dibalas anggukan oleh Prilly.
"Prill, lo ternyata adeknya kak Randy si kapten basket?" bisik Gritte yang dibalas senyuman oleh Prilly.

Setelah pesanan datang, Prilly langsung menyantap makanannya. Tiba-tiba ada seorang cowok mendekat ke arah meja Randy dkk dan.......
______________________________________

Siapa ya kira-kira cowok itu? Hehe penasaran? Stay dan vomment terus yaa guys bakal ada banyak konflik yang muncul:))
Maaf juga ya kalau ceritanya jelek banget, lagi belajar nulis cerita dan ini baru perkenalan cerita, mohon dimaklumi:)


It's Real, Not a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang