Pewaris Tunggal 1 [NEW VERSION]

Chapter 28: Caged Emotions

Happy reading lolders!! 🌹 hope you all feel right at home and safe here!🌹🌹

Jangan lupa spam love nyaa🫶🫶

×××

Pewaris Tunggal New Version!🌹🌹

"Singa emas Tuan Dakha."

"Galangga," panggil Anella menarik-narik lengan kemeja milik pemuda yang tengah memunggunginya saat ini.

Tidak ada jawaban dari Galangga, dia terus menerus memejamkan matanya menahan denyutan kejengkelan yang terasa memompa jantungnya jauh lebih besar dari pada aliran darahnya.

"Tetep ganteng kok," bujuk Anella.

"Guasah hibur gue."

"Coba liat lagi," kata Anella agar Galangga tidak terus menerus memunggunginya.

Galangga dengan raut wajah jengkel itu menoleh. Anella kembali memeriksa benjolan di kepala yang menjadi penyebab kejengkelan Galangga saat ini. Tahu begitu, Anella tidak membahasnya tadi. Tapi, Anella lebih dulu melihatnya.

"Gede banget, Nell?" tanya Galangga was-was. Dia sangat khawatir itu akan mempengaruhi ketampanannya nanti.

Anella tidak menjawab. Galangga berdecak jengkel. Sial, luka kesialannya kembali mengacaukan ketampanan pari purna milik ketua.

"Nggak akan keliatan, ketutup sama rambut," jawab Anella kemudian.

"Tapi masih ada kan?"

"Ya ada lah, Galangga."

Apa-apaan Galangga ini, apa dia berharap benjolan itu akan hilang dalam satu kedipan mata saat dirinya tidak mengharapkan kehadirannya? Kocak sekali pemuda satu ini.

Galangga kembali berdecak. Dia kembali meruntuki kesialannya tadi, karena tidak hati-hati dalam melihat keadaan sekitar kepalanya itu jadi benjol sekarang. Sergio dan Antala juga, kenapa mereka tidak membahas benjolan ini tadi? Pasca di kamar Antala? Mereka buta atau bagaimana? Malah Buaya betina ini yang melihatnya.

Tergores sudah citra sempurna ketua di depan buaya betina ini.

"Kalau gue jadi botak gimana?" tanya Galangga terlihat gelisah. "Ini semua gara-gara lo."

Anella cukup terkejut mendengar itu. "Apa? Gue? Lo yang manjat kok--"

"Kalau gue nggak buru-buru ketemu lo, gue nggak akan kepentok Anella!" potong Galangga.