ALBELDA KIERAN

309 12 0
                                    

Dia yang tak pernah memarahiku.
Dia yang tak pernah mengaturku.
Dia yang selalu memelukku.
Dia yang selalu berada disampingku.
Dia.... Daniel, orang yang kusayangi.

Entah berawal dari mana semua pertemuan ini yang pasti aku sangat bahagia. Sebahagia mungkin, namun kebahagiaan itu kembali diambil dariku.

Aku marah!
Aku benci!
Aku takut!
Aku sedih!

Semua ini terasa begitu menyebalkan! Kenapa aku tidak bisa memilih? Andai aku bisa memilih aku ingin terus berada disampingnya. Atau, andai aku bisa meminta, aku akan meminta agar dia selalu tinggal disampingku. Andai.

"Tung-gu aku ca-pe" Albelda terengah yang mengikuti Daniel berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tung-gu aku ca-pe" Albelda terengah yang mengikuti Daniel berlari.

"Haha ayo cepet. Kamu sangat lama, dasar kaki pendek" Daniel tertawa sambil terus mengejeknya.

"Aku tidak pendek! Kaki kamu saja yang panjang" sebal Albelda.

"Ayo baby nanti aku tinggal loh"

Albelda berdecak, apa sebenarnya yang dikejar pacarnya itu sampai ia meninggalkannya. "Bukankah seharusnya kamu mengejarku?"

"Untuk apa? Aku sudah mendapatkanmu" Daniel mengedipkan sebelah matanya.

"Ih dasar cowok aneh" Albelda melempar salah satu sepatunya kearah Daniel namun Daniel bisa menghindarinya sehingga "Aww" Seseorang meringis karena terkena lemparan sepatunya.

"Astaga Danieeel!" Teriak Albelda dan berlari menghampiri orang yang terkena timpuk olehnya.

"Maaf gue ga sengaja" Panik Albelda.

"Lo kalo mau buang sampah ya ke tong sampah bukan di lempar ke gue!" Marah orang itu lalu melempar sepatu Albelda tepat ketong sampah.

Albelda melongo melihat sepatunya yang sudah masuk ke tong sampah. Mata Albelda mulai berkaca-kaca dan menundukkan kepalanya melihat ke arah kakinya yang tidak memakai sepatu sebelah.

"Kasian kaki gue" Ucap Albelda lirih.

"Kenapa?" Daniel langsung memegang kedua bahu Albelda.

"Hiks kaki aku" Albelda terus melihat kearah kakinya Daniel pun mengikuti arah pandang Albelda. "Kakimu ga kenapa-kenapa"

"Hiks panas" Albelda menangis sambil mengangkat sebelah kakinya yang tidak memakai sepatu.

Daniel celingukan mencari kemana perginya sepatu Albelda tapi ia tidak menemukannya.

"Itu sepatu pergi kemana? Masa dia jalan sendiri" Heran Daniel yang tidak menemukan sepatu Albelda.

Albelda menunjuk salah satu tong sampah yang ada di depannya. "Oh kamu buang sepatunya?"

"DANIEL!" Teriak Albleda yang sudah jengkel yang sedari tadi terus di buat kesal.

"Hahaha maaf baby aku ambilin deh"

BAD GIRLS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang