BAD GIRLS 20

349 29 9
                                        

"Gue denger lo pingsan karna balapan liar?" Tanya Doni. Pagi ini Doni mengantar Grace pulang dari rumah sakit.

"Emm itu...." Grace bingung mau menjawab apa.

"Iya?" Tanya Doni lagi.

"Iya." Grace menjawab pelan sambil menundukkan kepalanya.

Doni menghela nafasnya kasar bahkan ia sendiri belum pernah mengikuti balapan seperti itu tapi cewek ini benar-benar tidak bisa ditebak.

"Lo marah?" Tanya Grace ragu.

"Kenapa gue harus marah?" Alih-alih menjawab Doni malah bertanya balik.

"Ga tau"

Doni diam tidak lagi menanggapi Grace. Ya, memang sifat Doni yang cuek sampai jarang ngomong itu sudah biasa buat Grace namun kali ini Grace merasa tidak nyaman. Ia merasa kalo Doni sedang marah padanya.

"Jujur gue memang suka balapan dan semalem itu baru pertama kali lagi gue balapan setelah..." Grace menggantungkan ucapannya. Grace ingin menceritakan semuanya kepada Doni tapi ia bingung harus memulai darimana.

"Setelah?" Doni yang sedari tadi hanya diam mendengarkanpun penasaran dengan kelanjutan cerita Grace.

"Setelah gue diberitahu soal kondisi badan gue yang sudah sehat total tapi ternyata belum" ucap Grace pelan namun masih terdengar oleh Doni.

"Kenapa?" Doni melirik kearah Grace dengan halis yang berkerut, bingung. Memangnya dia kenapa? Apakah dia sakit? Doni ingin bertanya banyak tapi yang keluar dari mulutnya hanya satu kata.

"Padahal gue beneran udah ngerasa sehat banget. Liat kan bahkan gue aja pingsannya ga lama" seru Grace sambil tersenyum, Grace tidak ingin menjawab pertanyaan Doni jadi ia hanya bicara ngasal.

"Kenapa?" Tidak puas dengan jawaban Grace Doni bertanya lagi.

"Gue ga papa"

"Lo sakit?" Jengah dengan tingkah Grace yang pura-pura tidak tahu dengan pertanyaannya akhirnya Doni bertanya dengan jelas.

"Engga" Grace menggelengkan kepalanya. "Gue cuman ga boleh kecapean aja. Gue juga ga boleh makan sembarangan."Grace menjeda ucapannya sebentar sepertinya ia memang harus menceritakannya pada Doni.

"Waktu gue masih duduk di bangku sd gue pernah nolongin temen gue yang berharga. Mungkin bisa disebut cinta pertama gue" Grace tersenyum kecil mengingatnya.

"Dia selalu ngajak gue kemanapun dia pergi. Dia ga pernah lepasin genggaman tangannya dari tangan gue. Tapi, waktu itu dia lepasin genggaman tangannya" Grace menunduk dengan suara yang mulai memelan.

"Ga usah dilanjut!" Doni sedikit kesal mendengar Grace menceritakan cinta pertamanya.

"Dia lepasin genggamannya buat nolongin gue. Dia dorong gue sampe gue jatuh dan dia juga jatuh karna tertabrak mobil yang dikendarai dengan ugal-ugalan" Grace tidak mendengar peringatan Doni dan terus bercerita.

"Kondisi dia begitu parah darah terus keluar dari perutnya dan kata mamah ke dua ginjalnya rusak tidak bisa berpungsi lagi." Doni mendengarkan cerita Grace dengan wajah yang mulai memucat.

"Aku terus merengek ke mamah, ambil aja satu ginjalku buat nolongin dia. Awalnya mamah ga setuju tapi setelah lihat kondisi dia yang semakin memburuk akhirnya mamah mengijinkan dan ternyata ginjalnya cocok. Waktu itu gue seneng banget karna bisa nolongin dia bukan hanya dia yang nolongin gue." Grace tersenyum di akhir kalimatnya tanpa ia sadari mobil yang Doni bawa sudah berhenti.

"Eh ko berhenti? Ini kan belum sampe rumah gue" bingung Grace.

GREP

"Kenapa lo ga bilang dari awal" lirih Doni. Doni memeluk Grace tiba-tiba membuat Grace terkejut. Doni sangat mengingat kejadian saat ia kecelakaan.

BAD GIRLS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang