11. COGAN HUNTING

2.8K 342 30
                                    

~Happy reading~

••••••

Berbicara melalui sambungan telepon dengan orang tua sendiri memanglah sudah menjadi hal yang lumrah terjadi di dunia ini. Kemajuan teknologi menjadi faktor utama terhubungnya komunikasi melalui jejaring sosial. Seperti yang dilakukan oleh Suga, pria berumur setengah abad itu selalu mengubungi anak tunggalnya setiap hari. Entah itu menanyakan kondisi kesehatan Yoshi ataupun Glenka, atau bahkan hanya sekedar menanyakan menu makanan apa yang akan di makan di hari tersebut.

"Halo, Yah?"

"Halo, kamu dimana?"

"Di rumah sakit, kenapa yah?"

"Tadi kata dokter Jaehyun, kamu ambil cuti, Yosh. Bener?"

"Bener, Yah.... Cuma tiga hari kok."

"Oalah, oke deh. Oh ya, menantu ayah gimana kabarnya? Baik-baik aja'kan?"

Yoshi tersenyum, menyadari bahwa kedua orang tuanya itu sangat menyayangi Glenka, menantu satu-satunya di keluarga besarnya. "Glenka baik-baik aja kok, Yah. Cuma dari semalem sampe tadi pagi muntah-muntah terus. Ayah sama bunda sendiri gimana kabarnya?"

"Loh? Kok bisa muntah-muntah? Emang Glenka habis makan apa? Kok bisa sampe muntah-muntah gitu? Ayah sam bunda baik-baik aja kok, Yosh"

Tanpa sadar, Yoshi terkekeh kecil mendengar cecaran panik dari ayah kandungnya itu. "Gapapa kok, Yah. Paling itu cuma bawaan...."

"Yang bener kamu, bawaan apa? Kenapa menantu ayah bisa muntah-muntah?"

"Bawaan bayi....."

"M-maksud kamu?"

"Glenka lagi hamil, Yah....."

"Bun! Bunda sini, Bun! Ayah punya kabar gembira buat keluarga kita!"

Teriakan Suga dari sebrang sana membuat Yoshi tersenyum simpul seraya membawa langkahnya menuju apotek rumah sakit. Doi baru ingat jika ada resep obat yang harus ditebus.

"Kenapa, Yah? Kenapa berisik banget sih?!

"Ini loh, Bun.... Glenka lagi hamil katanya."

"Hah? Beneran, Yah? Ayah kata siapa?!"

"Yoshi.... Ini ayah lagi telponan sekarang."

"Sini, Yah. Telponnya kasih ke bunda, bunda mau bicara sama Yoshi."

Terdengar pembicaraan antara pasangan lanjut usia itu, Yoshi sudah yakin bahwa di rumah orang tuanya itu akan terjadi kericuhan setelah berita kehamilan Glenka ini tersebar ke seluruh anggota keluarga yang lain.

"Hallo, nak? Masih stay di sana'kan?"

Pemuda Kanemoto itu mengangguk, meskipun Ayu tidak bisa melihatnya. "Masih kok, Bun...."

"Glenka beneran hamil, Yosh?"

"Bener, bun.... Baru 6 minggu. Ini Yoshi sama Glenka baru aja selesai check-up dari poli kandungan. Glenka lagi ke toilet, Yoshi lagi ngantri mau tebus resep obat di apotek rumah sakit."

"Alhamdulillah.... Bunda seneng banget dengernya. Kalo gitu, bunda titip salam buat menantu bunda ya? Tolong bilangin, besok pagi bunda sama ayah mau ke rumah kalian. Bunda juga mau sekalian ajak besan buat ikut."

Yoshi mengangguk, mengambil nomor antrian seraya tersenyum tipis kepada apoteker.

"Yaudah, kalian kesini aja. Pintu rumah Yoshi sama Glenka pasti selalu terbuka buat kalian."

NIKAH MUDA-YOSHINORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang