19. DRUNK AGAIN?

1.7K 229 58
                                    

~Happy reading~

••••••

"Bangsat!"

"E-eh? Lo mau kemana?" Ajun panik, Glenka bangkit dari tempat duduknya dengan tatapan ingin membunuh.

"S-suami gue sama cewek lain, Jun..." Lirihnya.

Ajun tertegun menatap gadis di sampingnya itu dengan tatapan iba. "Duduk lagi ya?" Ucapnya, menarik tangan Glenka agar duduk kembali ke tempat semula.

"Jun..." Glenka terduduk, menoleh ke arah Ajun dengan tatapan yang berkaca-kaca.

"Gue ngerti... Lo boleh nangis kok." Ucapnya, menarik tubuh Glenka kedalam dekapannya.

Glenka diam saat Ajun mendekapnya, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Ajun, sedangkan tangannya ia gunakan untuk meremas blazer yang dipakai Ajun.

"Kita pulang aja ya?" Ucap Ajun dengan nada yang lembut.

Glenka menggeleng. "Gapapa, kita nonton aja. Sayang udah beli tiketnya." Balasnya, masih terisak di dada bidang milik Ajun.

Ajun mengangguk paham, tangannya terjulur untuk mengelus surai hitam Glenka. "Mau beli popcorn gak?" Tawarnya tiba-tiba.

Glenka mendongak, menatap Ajun dengan mata sembabnya. "Jelek." Lanjutnya sambil terkekeh.

Glenka cemberut.

Ajun masih terkekeh dengan tangannya yang ia pakai untuk mengelap air mata yang turun membasahi pipi Glenka.

"Mau popcorn ya? Gue beliin, gratis. Kali ini biar gue yang bayar."

Glenka mengangguk.

Ajun bangkit, melepaskan dekapannya secara perlahan. Glenka menolak, kembali mengeratkan pelukannya pada pinggang Ajun.

Mengernyit bingung, Ajun mengangkat kedua alisnya, menatap Glenka dengan tatapan bertanya-tanya. "Lepas dulu, katanya mau popcorn?" Lembutnya.

"Ikutt, jangan tinggalin gue." Ucap Glenka, masih enggan untuk melepaskan pelukannya.

Ajun tahu, saat ini Glenka sedang menahan malu. Dan mungkin.... Takut suaminya itu melihat keberadaannya di sini? Begitu pikirnya.....

"Lo mau ikut gue beli popcorn sambil meluk kaya gini?"

Glenka mengangguk.

Ajun menghela napasnya panjang, pasrah dengan keinginan Glenka saat ini. Duh, gapapa deh kali ini aja gue keliatan kaya jamet.

"Ya udah, berdiri." Perintahnya, membantu Glenka untuk berdiri.

Glenka langsung menurut, berdiri dari tempat duduknya seraya memeluk tubuh jenjang Ajun dari samping.

Ajun diam, tidak mempermasalahkan hal itu. Ia peka, sangat peka. Dirangkulnya pundak Glenka dengan tangan kanannya, Ajun mulai melangkahkan kakinya seraya mengarahkan tubuh Glenka agar mengikuti pergerakannya.

Berusaha tidak memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang di sekitar, Ajun tetap fokus membawa langkahnya. Kepalanya tegak, tatapannya lurus ke depan tanpa memperdulikan orang-orang yang kini melihat mereka dengan tatapan aneh+terkejut.

Nah kan bener, pasti mereka ngiranya gue sama Glenka itu pasangan jamet+aneh+alay+bucin+gak tau tempat. Batin Ajun, pesimis dan pasrah dengan pandangan orang-orang saat ini terhadap dirinya.

NIKAH MUDA-YOSHINORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang