hey hey hey, coba bacanya sambil dengerin lagu di atas biar feelnya lebih dapet hehhe.... (tapi kalo mau dengerin musiknya mending dari spotify/aplikasi musik lainnya aja, soalnya kalo klik yt di atas gak bisa sambil scroll ceritanya ke bawah)....
~Happy reading~
••••••
"Gimana, Jun?"
"Gimana apanya, Bun?" Balas Ajun, menaruh botol susu yang baru saja dicuci di atas rak piring.
"Kamu── Tadi bunda udah ngobrol banyak sama Sungchan. Kasian dia jauh-jauh dateng ke sini cuma buat minta kepastian sama kamu." Shanti menghela napasnya dalam-dalam.
"Jun, umur berapa kamu sekarang? Mau sampai kapan kamu ada di zona nyaman terus?"
Merasa ucapan itu benar adanya, Ajun terdiam, mencoba memikirkan apa yang diucapkan oleh ibu kandungnya itu. Tidak, Ajun tidak tersinggung sama sekali.
"Sayang, anak bunda. Maaf kalo misalnya ucapan bunda barusan nyakitin kamu." Ucap Shanti kian melembut. "Jangan pikirin bunda. Bunda gapapa kalo harus tinggal di Indonesia sendirian. Lagian dari dulu Sunoo juga sering dateng ke rumah, nemenin bunda masak atau bikin kue. Bunda gak akan kesepian."
Tidak banyak yang dilakukan Ajun, pemuda itu hanya menatap nanar Shanti. "Bunda beneran gapapa?" Tanyanya.
Shanti tersenyum, mengangguk semangat seraya menepuk lembut bahu putranya. "Kejar mimpi kamu, Jun. Bunda bakal ngizinin selama itu baik buat masa depan kamu."
"Tapi Glenka── Ajun juga belum siap ninggalin Glenka....." Lirih pemuda itu.
Shanti terdiam, menatap manik mata putranya yang mulai berkaca-kaca. Shanti terkekeh dan kembali menyunggingkan senyuman. "Masih belum selesai juga ternyata."
"Seberapa besar, Jun? Seberapa besar perasaan yang masih kamu simpen buat Glenka?"
"Masih sama, gak ada yang berubah." Jawab Ajun, tegas, dan tidak bertele-tele.
"Bunda gak akan ngelarang kamu buat cinta sama Glenka. Sampai kapan pun. Itu hak kamu, itu pilihan kamu, bunda gak akan pernah ikut campur. Tapi, Jun, coba deh kamu pikirin sesuatu. Glenka itu istri orang, gak semestinya kamu nyimpen perasaan sama orang yang jelas-jelas udah punya suami." Ucap Shanti.
"Ajun tau, tapi Ajun mau." Tegas Ajun.
"Jun?"
"Bunda tenang aja, Ajun gak akan sebodoh itu buat ngancurin pernikahannya Glenka. Ajun cinta sama Glenka, bukan berarti Ajun mau ngerebut Glenka dari Yoshi." Ucap Ajun, padahal jelas-jelas masih ada perasaan tidak rela setelah mengatakan itu.
"Siang ini── siang ini Ajun mau nemuin Sungchan."
•
•
•
•
•
•
Dan benar saja, setelah percakapan tadi, Ajun langsung menghubungi Sungchan. Menjadwalkan pertemuan untuk membahas obralan tadi pagi yang sempat terputus.
'La Breeze Cafe'
Konsep cafe dengan mengusung tema beach club namun ada nuansa timur tengah itu dipilih Ajun dan Sungchan. Mereka berdua sepakat untuk bertemu di cafe tersebut.
Kini, dua lelaki bertubuh tinggi itu tengah berhadapan, saling menatap dengan tatapan yang serius.
Sungchan terdiam, menatap Ajun, lalu menatap bayi mungil yang dibawa Ajun. "Anak lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA-YOSHINORI
Fiksi Penggemar"Saya akan tanggung jawab." Gimana jadinya kalo mahasiswi yang tadinya mau KKN malah kepaksa harus menikah dengan seorang dokter yang sedang bertugas di kampung yang sama. Penasaran kan? Makanya ayo mampir dulu siapa tau suka sama alur ceritanya.