16. HYUNSUK TAU SESUATU?

1.8K 266 34
                                    

~Happy reading~

••••••

"Oops, sorry. Saya gak sengaja."














"Punya mata gak sih?!"
















"Maaf, saya gak sengaja."

"Hati-hati dong kalo jalan!── Loh? Dokter yang waktu itu nabrak saya kan? Dokter punya mata gak sih?! Liat-liat dong kalo jalan. Ini bukan pertama kalinya dokter ceroboh kaya gini." Omel Glenka, berhasil mengeluarkan semua kekesalannya.

Sebenarnya Glenka tidak ingin mengungkapkan amarahnya sepagi ini, tapi tindakan ceroboh yang dilakukan oleh dokter muda itu bisa saja membahayakan kandungannya yang masih sangat rentan itu.

"Maaf. Lain kali saya bakal lebih hati-hati lagi." Balasnya sambil menundukkan kepala.

Glenka lebih memilih untuk diam dan tidak membalasnya dengan sepatah katapun.

"Hati-hati. Kamu hampir aja bikin istri saya jatuh." Tegur Yoshi pada dokter muda itu.

"Baik, dok. Sekali lagi tolong maafkan saya." Balasnya lagi.

Yoshi mengangguk kecil, berbeda dengan Glenka yang diam sembari memberikan tatapan malasnya.

"Permisi." Pamit dokter itu, melenggang pergi dari hadapan Yoshi dan Glenka.

"Kamu gapapa?" Tanya Yoshi, menatap Glenka yang masih menunjukkan raut wajah kekesalannya.

"Gapapa."

"Mau langsung ke ruangan saya?"

Glenka mengangguk.

"Gak mau sarapan dulu di kantin?"

"Emang kantin udah buka jam segini?"

"Udah. Kalo pun belum buka, nanti kita buka paksa aja kantinnya." Jawab Yoshi mampu membuat Glenka tertawa kecil. "Ngaco kamu, mana bisa?"

"Bisa. Ayo, mau coba?" Tantang Yoshi.

"Terus nanti makanannya siapa yang mau bikin?"

"Bi Sumi. Iya kan, Bi?" Ucap Yoshi, melirik Bi Sumi.

Karena takut untuk membantah, Bi Sumi pun langsung mengangguk segan.

"Dih, gak ada ya. Kasian Bi Sumi. Mending kita sarapan bubur aja di depan rumah sakit." Saran Glenka.

Yoshi terdiam, namun setelahnya ia juga mengangguk setuju. "Boleh, buburnya juga enak."

"Kamu sama Bi Sumi mending langsung kesana aja. Langsung pesen aja biar cepet, jangan nungguin saya." Lanjutnya.

"Kamu gak akan ikut sarapan?"

Yoshi tersenyum. "Ikut. Nanti saya nyusul. Kamu duluan aja. Saya mau ke ruangan saya dulu."

Glenka mengangkat kedua alisnya. "Terus Revan gimana? Dia kan lagi tidur." Ucapnya seraya menatap Revan yang tengah tertidur pulas di gendongan Yoshi.

"Revan sama saya aja. Nanti kita berdua nyusul." Jawabnya. "Glenka, tolong ambil dompet saya." Perintahnya.

"Hah? Dompet? Dimana?"

Yoshi mengangguk, kemudian menepuk saku celana bagian belakang. "Saku celana saya. Kamu ambil ya, buat bayar buburnya."

NIKAH MUDA-YOSHINORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang