~Happy reading~
••••••
Ting
Glenka
|Jun, gue butuh lo sekarangMembesarkan penglihatannya berkali-kali, Ajun seakan tidak percaya jika ia mendapatkan pesan tersebut dari Glenka. Bukannya waktu Glenka ingin sekali menjaga jarak agar tidak timbul kesalahpahaman diantara mereka?
"Jun, kenapa? Mata kamu minus? Kok liat hp sampe kaya gitu sih?"
Ajun menggeleng. "Enggak, Bun. Cuma kaget aja."
Mino, Sunoo, dan Kristal hanya menyimak pembicaraan itu sembari memakan makanannya masing-masing.
Ajun melirik Mino seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "A-anu om, kalo aku jemput Glenka gimana ya?"
Mino balik melirik Ajun. "Boleh, jemput aja. Eh? Emang Glenka udah ketemu?!"
Ajun keringat dingin, menatap Mino dengan tatapan takut. "S-sebenernya Glenka gak pernah ilang kok, Om. Glenka ada sama Ajun sama bunda juga." Ucap Ajun, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Sontak, Mino, Sunoo, dan Kristal pun terkejut mendengar penuturan Ajun itu.
"Kamu gak bohong kan, Jun? Glenka aman sama kamu?" Ucap Mino masih dalam keadaan terkejut.
Ajun mengangguk lamban. "Iya, Om. Maafin Ajun ya? Ajun gak ada niatan buat nyembunyiin Glenka dari kalian. Ajun cuma ngasih tempat buat Glenka nenangin dirinya."
Mino mengangguk mengerti. "Jadi kamu tau masalah Glenka sama suaminya?"
"Tau, Om. Maaf ya om, Ajun gak bermaksud buat ikut campur sama urusan mereka." Ucap Ajun, merasa segan dengan Mino.
Mino tidak marah, melainkan ia tersenyum seraya memberikan dua jempolnya pada Ajun. "Gapapa, om percaya sama kamu kok. Kamu gak mungkin macem-macem. Makasih ya Jun udah jagain Glenka selama ini. Sekarang, mending kamu jemput dulu Glenka. Om percaya sepenuhnya sama kamu."
Ajun terdiam, mengetahui fakta bahwa Mino sangat mempercayainya. Rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam hatinya saat ini.
"Kok diem, Jun? Nunggu apa lagi? Ayo jemput Glenka." Ucap Mino, menyadarkan Ajun dari diamnya.
Ajun diam, seperti ada keraguan di dalam hatinya. Kalo gue pergi nanti mereka pulangnya gimana ya?
"Gak usah khawatir, nanti om minta supir kantor buat jemput kita di sini. Kamu jemput Glenka aja." Lagi-lagi Mino seperti mengetahui isi pikiran Ajun saat ini.
Ajun mengangguk semangat, bangkit dari tempat duduknya seraya meraih kunci mobilnya di atas meja makan. "Bun, Ajun pamit ya?"
Shanti mengangguk setuju seraya memberikan senyuman manisnya. "Iya, sayang. Hati-hati ya?"
"Iya, Bun." Balas Ajun. "Om, tante, bocil, Ajun pamit ya? Permisi." Lanjutnya.
Mino, Sunoo dan Kristal pun menganggukkan kepalanya seraya menatap Ajun dengan tatapan yang sangat tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA-YOSHINORI
Fiksi Penggemar"Saya akan tanggung jawab." Gimana jadinya kalo mahasiswi yang tadinya mau KKN malah kepaksa harus menikah dengan seorang dokter yang sedang bertugas di kampung yang sama. Penasaran kan? Makanya ayo mampir dulu siapa tau suka sama alur ceritanya.