~Happy reading~
••••••
"Ma, kemarin jadi beli buket?"
"Jadi, kemarin mama titip ke abang kamu. Coba tanyain, sekalian ambil kado. Katanya abang kamu juga mau sekalian ngasih kado." Balas Kristal, sibuk dengan kegiatan makeup.
"Emang abang gak akan ikut, Ma?" Tanya Sunoo lagi.
"Enggak, abang kan harus ke rumah sakit, sayang. Jadi abang cuma bisa titip kado aja." Jawab Kristal.
Sunoo mengangguk paham. "Kata papa makeup-nya cepetan, Ma. Nanti keburu acaranya selesai."
"Iya, sayang. Ini udah selesai kok, tinggal pake lipstik aja." Balas Kristal, masih terfokus pada cermin.
"Ya udah deh, adek ke kamar abang dulu." Ucap Sunoo, beranjak keluar dari kamar orangtuanya itu.
"Iya, sayang." Balas Kristal.
Oke, tujuan Sunoo kali ini adalah ke kamarnya Hyunsuk. Letak kamarnya berada di lantai dua, berdampingan dengan kamar yang dulunya ditempati Glenka.
Langkah demi langkah, tangga demi tangga telah Sunoo lewati. Dan kini laki-laki berwajah imut itu sudah berada di depan pintu kamar Hyunsuk, kakak pertamanya.
Tok tok tok
"Selamat pagi, Tuan Hyunsuk."
Tok tok tok
"Tolong dibuka pintunya, Pak. Jangan sampai buat pangeran menunggu."
Tok tok tok
"Lama, adek tendang ya pintunya."
"Satu, dua, ti──
Ceklek
"Berisik!"
"Lama."
"Sabar, tadi ganti baju dulu." Balas Hyunsuk, keluar dari dalam kamarnya seraya membawa sebuket bunga dan satu paper dengan ukuran yang cukup besar.
"Gede amat, emang isinya apa sih bang?"
"Kepo. Udah sana, bawa buket sama paper bag-nya." Ucap Hyunsuk, memberikan buket bunga dan paper bag yang dibawanya kepada Sunoo.
"Ck, gitu amat sih sama adik sendiri." Tukas Sunoo, pergi dari hadapan Hyunsuk dengan wajah bete.
Hyunsuk menggelengkan kepalanya, memperhatikan Sunoo yang mulai menuruni anak tangga, lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.
Sebelum Sunoo turun, Mino sudah memperhatikan anak bungsunya itu dari bawah sana. "Waw, bawa apa tuh? Kok gede amat sih? Pasti isinya kulkas ya?" Tebak Mino.
Sunoo menggeleng. "Gak tau tuh abang, mau ngasih lemari kali." Jawab Sunoo, masih dengan raut wajah bete.
Mino tertawa ngakak, memperhatikan ekspresi wajah anak bungsunya itu. Ia sudah hafal betul penyebab Sunoo memasang ekspresi wajah seperti itu. "Berantem lagi?"
"Enggak, gak berantem kok. Cuma kesel aja punya abang modelan landak kaya bang Hyunsuk."
Eh? Astaga, Minoo sampai terkejut mendengar Sunoo berkata seperti itu. "Sejak kapan kamu berani nge-roasthing abang kamu kaya gitu?" Tanya Minoo, masih tidak percaya.
"Sejak anak sulung mu semakin menyebalkan, Tuan Mino." Jawab Sunoo dengan santainya.
Mino speechless.
"Udah ah, ayo kita ke mobil." Ucap Kristal, memutus pembicaraan antara anak dan ayah itu.
Mino mengangguk, begitu juga dengan Sunoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA-YOSHINORI
Fiksi Penggemar"Saya akan tanggung jawab." Gimana jadinya kalo mahasiswi yang tadinya mau KKN malah kepaksa harus menikah dengan seorang dokter yang sedang bertugas di kampung yang sama. Penasaran kan? Makanya ayo mampir dulu siapa tau suka sama alur ceritanya.