Hai lama ya hahahah masih ingat dengan cerita ini atau dah lupa, sama sih gw juga lupa mau lanjut harus baca part akhir dulu baru bisa nulis 🤣🤣🤣sudah berkarat ni cerita
Sebulan berlalu Qila belum ada perubahan rayyan semakin putus asa melihat sang istri tak bangun-bangun dari tidur panjangnya. Sekarang Ray lagi di ruang bawa tanah untuk melampiaskan kemarahannya sama Saga dia sangat ingin membunuh Saga sekarang juga akhirnya mencekik dengan kuat leher saga
"Aaarrrrggg...."suara Saga semakin habis kakinya sudah tak menjejak tanah karna di tarik sama Ray keatas dengan menekan kuat ke tembok.
"Kenapa sakit ya..?"tanya Ray dengan mata memerah dia terus mencekik leher saga dengan kuat semua anak buah menyaksikan itu mereka memegang leher mereka dengan merinding melihat kekejaman Ray yang belum pernah mereka lihat selama ini. Tangan Saga menahan tangan Ray namun percuma wajahnya semakin memucat karna menahan sakit tapi itu semua tak merubah rasa marah Ray malah dia semakin senang melihat kesakitan yang di alami Saga.
"Lo akan mati hari ini gue muak liat muka Lo..."bisik Ray pelan dengan tatapan tajamnya
"Eeemmm....saaaa....."jerit Saga tak jelas lidahnya semakin susah buat berucap
"Katakan selamat tinggal buat dunia.."ucap Ray setelah puas melihat saga kesakitan Ray melepaskan cekikannya begitu saja hingga membuat Saga dengan cepat menarik oksigen buat mengambil nafas namun semua sia-sia karena nyawanya sudah di ujung, Ray menarik pisau lipat di saku jaketnya Ray berjalan mendekati Saga yang masih terduduk tak berdaya,
"Balasan buat orang telah membunuh anak gue...!!"ucap Ray marah
"Ray..."bisik saga pelan menatap takut yang di tatap hanya tersenyum remeh lalu semakin mendekat mulai berjongkok di hadapan saga yang sudah pucat menatap takut Ray,
"Kenapa takut..?"
"Ra...y..."
"Apa...?"
"Ini buat Lo..."
"Aaaaaaaaaawwwwhhh..."teriak Saga saat pisau lipat menancap di pundak kirinya
"Sakit ya? Uhhh sory.."ucap Ray menarik pisau kembali menusuk pundak kanan
Ceeekkk....
"Aaaaaawwwwwhhhhh...."
Ray menyeringai menatap Saga yang kesakitan membuat dia semakin semangat buat menusuk kembali, sekali ini bagian leher saja
Ceesss
"Aaawwww..."pekik Saga semakin hilang suaranya karena menahan sakit, Ray menarik kembali menusuk lagi leher dan terakhir kepala membuat saga sudah tak bersuara lagi sudah roboh tumbang di lantai dengan dara yang terus keluar dari bekas berapa tusukan di tubuhnya, saga sudah menutup matanya dara keluar dari mulutnya hilang sudah nyawa nya membuat Ray puas setelah melakukan aksinya dia pamit keluar sama para bodyguard nya
"Bereskan mayat nya dan buang jangan sampai ada yang tau..!"
"Siap bos.."
Ray berlalu begitu saja setelah membersihkan pisau yang di pakainya tadi, setelah selesai kelaur lasung pergi ke rumah sakit buat ketemu istrinya.
Jenny lagi berbaring di paha Amelia mereka lagi menikmati udara sore di balkon kamar mereka, Amelia mengusap rambut pendek Jenny yang berbaring sambil cerita,
"Mom gimana kondisi Qila?"
"Jauh lebih baik dad, semoga cepat siuman ya kasian liat Ray."
"Iya mom, quen kapan ke Jakarta lagi..?"
"Belum tau dad, quen seperti nya lagi sibuk sama sekolah nya disana"
"Iya aku juga kemarin mencoba menghubungi tapi ga diangkat."
KAMU SEDANG MEMBACA
friend in blanket
Short Storysebelum baca ini, di sarankan buat baca Aku Anak Dady dulu ya biar ga bingung