016. Mita Geregetan

615 41 8
                                    

Kelas baru saja selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas baru saja selesai. Silvi dan Ainy menghampiri Mita lalu berjalan ke luar berbarengan.

"Happy wedding, ya, Mita," kata Silvi dan Ainy kompak.

Mita menoleh dan mengerutkan kening. Dia tidak ada kabar-kabar pada teman kampus.

"Kalian tau gue nikah?"

"Tau. Liat postingan Arkan di IG," ujar Ainy.

Oh, Mita ingat semalam Arkan mengunggah foto pernikahan keduanya.

Mita merasa Arkan kini jadi lebih manis, sedikit. Padahal dulu, sekadar memamerkan story tentang Mita meski singkat pun sangat jarang, harus Mita paksa dulu baru diunggah. Bukan karena Arkan malu menunjukkan Mita sebagai kekasih, cowok itu hanya kelewat malas dan jarang membuka sosial media.

"Oh ... Iya. Thanks, Girls," balas Mita, tersenyum. Bersyukur ia karena dua temannya itu tak banyak tanya mengenai pernikahan dadakan Mita dan Arkan.

Namun tiba-tiba seseorang bergabung dan langsung merangkul pundak Mita.

Mita, Silvi, dan Ainy menghentikan langkah.

Dengan raut bingung Mita menatap orang itu. "Kenapa? Ada perlu sama gue?" tanya Mita tidak berusaha ramah, jelas karena orang itu adalah teman dekat Winda.

Viona menjauhkan tangannya dari pundak Mita. Tampak tersenyum sinis lalu berkata, "Selamat buat pernikahan lo."

Mita diam tak menyahut.

"Tapi kenapa harus dadakan? Anak kampus nggak ada yang diundang lho. Konsepnya private gitu, ya? Tapi tetep mencurigakan sih," ujar Viona, tersenyum miring.

Tidak terpancing, Mita justru tertawa. "Lucu lo. Kenapa? Lo pengen diundang?" ucapnya santai.

"Cih, ngapain? Nggak level," kata Viona, membuang muka.

"Ya siapa tau," kata Mita, "pengen numpang makan. Kali aja di rumah lo nggak ada makanan."

Silvi dan Ainy di belakang Mita menahan tawa.

Sempat mengumpat, Viona kembali menatap Mita dengan wajah sok. "Orang-orang juga paham lah, kalo nikah dadakan tuh biasanya kenapa?" katanya masih memancing.

"Kenapa tuh?" balas Mita santai. Segitu doang mah Mita masih bisa tahan.

Arkan dari awal ada beberapa meter di belakang Mita. Karena tadi niatnya menjemput Mita di kelas. Namun setelah melihat Mita berjalan dan berbincang dengan teman-temannya, Arkan memilih mengikuti di belakang, tak mau mengganggu.

Memerhatikan dengan tenang, Arkan percaya Mita bisa menghadapinya.

Tetapi ketika salah seorang yang duduk berkumpul bersama yang lain di pojok koridor dekat posisi Mita, berdiri dan mendekat, yang ternyata dia pacar Viona, Arkan mulai waspada.

Memang Kamu OrangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang