Gimana?

28 7 0
                                    

"Samira!!"

Andeas menarik tangan Samira hingga gadis itu berbalik, gadis itu memejamkan matanya karena kesal.

"Lo mau kemana?"

"Apalagi sih? gue pengen sendiri."

Andreas kembali menahannya namun tak sempat.

"Kali ini enggak Sam, gue harus selesaiin semuanya sama lo sekarang juga," cowok itu berlari mengejar Samira, menarik gadis itu dan memeluknya.

"Gue suka sama lo."

Samira mengernyit melepas paksa pelukan itu, "lo gila?"

"Gue gila karena lo sialan, gue tergila gila sama lo! lo ga tau gimana frustasinya gue karena lo ga pernah nganggap serius pengakuan gue?! gue kurang perjuangan gimana lagi coba? terus tiba tiba lo bilang kalo selama ini gue kepaksa astaga Sam lo bikin gue tambah frustasi!!"

"Tapi kan... lo balikan sama Athena gimana sih? kalau suka sama orang tuh ya satu aja!" sinis Samira kepada cowok didepannya.

"Cuma satu sayang. Lo doang."

Pipi Samira sontak memerah padam, mendengar kata sayang dari cowok itu.

"A-apaan sih!"

Andreas tertawa pelan, " oiya lo mikir darimana gue balikan sama Athena? siapa yang bilang?"

"Gue liat langsung lo jalan bareng dia, bawa bunga gede lagi, apa coba namanya itu?"

"Ohh itu, yahh ketahuan deh," wajah Andreas mendadak lesu, bahkan kini dia menendang nendang pelan kerikil di tanah.

Samira mengangkat alisnya, "ketahuan? ohh lo beneran balikan sama-"

"AAA SAM JANGAN NGOMONG MACAM MACAM YA! GUE GA BALIKAN!" Andreas memeluk cepat Samira tak membiarkan gadis itu menyelesaikan kalimatnya.

"Soal itu nanti juga lo bakal tau sendiri, tunggu ya bebs," ucap cowok itu sambil menaik turunkan alisnya.

"BAB BEB BAB BEB!"

Cowok itu terkekeh sambil mengusap puncak kepala gadis pemarah di depannya, "tugas lo cuma satu, percaya kalo gue cuma suka sama lo."

"Itu doang?" Samira mengangkat alisnya, Andreas mengangguk.

"Iya, sisanya serahin sama gue. Arghh lo tau ga sih kalo gue tuh dari tadi geregetan pengen teriak gara gara lo! lo gemesin banget!!"

Senyuman terbit seketika di bibir gadis itu, tangannya terulur mengelus pipi mulus Andreas.

"Lo lebih gemesin, wajar si Keyla kadang pengen nyulik lo."

"Oiya gue masih kesel ya! awas kalo lo deket deket sama Keenan lagi, dia pengen nembak lo katanya gue ga suka."

"Apaan sih? siapa juga yang suka sama tuh cowok."

"Terus sukanya sama siapa?"

"Sama.... Seo In Guk," jawab gadis itu sontak membuat mata Andreas menyipit.

"Siapa?"

"Pacar gue."

~~~~~~~

Semenjak kejadian tadi, Andreas langsung pergi tanpa berbicara sepatah kata pun terlihat dari raut wajahnya seperti sedang kesal karena jawaban Samira.

"Gara gara lo tuh," ucap Keenan yang sudah ada di sebelah Samira, mata gadis itu terttuju pada Andreas yang tengah uring uringan di bangkunya.

"Lagian jawaban gue bener kok, Seo In Guk itu pacar gue," ucap Samira sambil memainkan ponselnya membuat Keenan geram.

"Pacar lo lagi cemburu tuh bujuk kek! gue jadi korban ini!!"

Samira menghela nafasnya kemudian mendekati cowo yang sedari tadi murung itu, seketika menoleh ketika melihat Samira yang duduk di bangku sebelahnya sambil tersenyum.

"Kenapa?"

"Kan lo marah sama gue, maaf ya?"

"Gak, kenapa gue harus marah?"

"Tapi buktinya lo marah kan?"

"Iya deh gue marah, lo sih nyebelin ga ngakuin gue pacar."

Samira berdecak, "emang kita pacaran? seingat gue enggak tuh."

"Nanti pacaran," jawab Andreas asal sementara Samira tak menanggapinya.

"Besok jalan bareng gue yuk?" tawar Andreas.

"Kemana?"

"Ada deh, kemana pun asal sama lo, gue mah bahagia terus."

"Gombalnya biasa banget."

Andreas mendelik, tanpa ingin membalas cowok itu menarik tangan Samira untuk di genggam, genggaman yang sangat erat.

"Gue sayang sama lo," ucap Andreas tiba tiba.

"A-apaan sih? sayang sayang segala," cowok itu terkekeh melihat pipi Samira yang merona, membuat Samira salting akan menjadi hobi baru untuknya.

"Besok dandan yang cantik ya, yang cantik banget!!"

~~~~~~~~~

"Sebenarnya lo mau bawa gue kemana sih?"

"Ke tempat yang bagus, lo pasti suka," cowok itu tetap tersenyum meski Samira menatapnya aneh. Tangannya bergerak menggandeng tangan gadis itu sambil berjalan cepat.

Lagi lagi Andreas tersenyum, meninggalkan Samira berdiri sendirian di sebuah taman untuk menunggunya. Punggung nya semakin terlihat menjauh membuat gadis itu hampir saja mengomel.

Untungnya Andreas kembali dengan tangan membawa buket bunga mawar berwarna putih, tangannya bergetar, rasa gugup dan malu menyelimuti malam ini.

"Sam.. sebenarnya gue punya banyak kata yang mau gue ungkapin buat lo. Yang pasti, lo bukan pengganti dari Athena. Dia mungkin masa lalu gue, tapi sekarang hati gue cuma berlabuh sama lo. Seorang Samira akan selalu punya tempat di hati gue sampai kapan pun."

"Lo apaan sih?!" Gadis itu membuang wajahnya menghadap ke samping. Pipinya memerah, jantungnya berdegup kencang karena salah tingkah.

"Mungkin ini ga sesuai sama harapan lo, dan mungkin ini gak terdengar romantis buat lo." Sial, kenapa dia jadi salah tingkah gini?

"Would you be my girlfriend?"

Waktu seakan berhenti tiba tiba, dinginnya malam tak begitu terasa saat ini. Samira sudah menyiapkan jawabannya, tapi entah kenapa rasanya sulit untuk mengatakannya.

Kaki Andreas perlahan bergerak maju, "gimana?" tanyanya sambil mendekat, alisnya kini bahkan terangkat.

Kenapa Andreas jadi ganteng banget sekarang?!!!!

"Yas, gue-"

Gadis itu menghela nafas pelan, "IYA GUE MAU."

tbc.....

ASSA =Andreas Samira=  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang