CINTA KITA 5

16.3K 1.6K 223
                                    

Aldo sudah dikuburkan kemarin hari. Cindy sudah datang dari luar negeri ke Indonesia. Adelio dan Cindy berada dirumah peninggalan Papanya itu, yaitu rumah Fejinanraz Hapsari.

 Adelio dan Cindy berada dirumah peninggalan Papanya itu, yaitu rumah Fejinanraz Hapsari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ma, udah dong. jangan begini terus, kasian Aldo, Ma." kata Adelio.

"Mama mau sendiri," jawab Cindy.

Adelio membuang nafasnya panjang, dia keluar dari kamar orang tuanya, dia duduk diruang tamu. Adelio melihat berita televisi, dimana Acel sudah resmi dipenjarakan 5 tahun.

"Cantik, tapi sayang.. pembunuh!" sentak Adelio.

***

Kini ada teman-teman Acel yang berada dikantor kepolisian, mereka sedang berbicara bersama.

"Lo kemarin udah sidang, tapi pihak dari keluarga Aldo itu diwakilkan, bukan keluarganya yang mengikuti sidang. kemarin gue juga gak liat ada Adelio Alfarenza, dipersidangan." kata Atin.

"Intinya bukan gue, bukan gue yang membunuh Aldo!" kesal Acel.

"Gue percaya kok, gue yakin, bukan lo yang melakukannya." Indah menjawab.

"Makasih banget kalian berdua udah percaya sama gue. gak seperti orang-orang diluar sana, hanya bisa asal nuntut aja. udah mana 5 tahun dipenjara anjing!" pekik Acel.

Atin dan Indah yang mendengar Acel toxic dari tadi malah tertawa. beberapa menit, Atin dan Indah berpamitan pada Acel. mereka pergi dari kantor kepolisian. saat Acel ingin dimasukki lagi kepenjara, ada yang menahannya.

Acel awalnya bingung, dia kembali duduk dimeja tamu. dihadapannya ada orang memakai masker, topi, dan memakai sweater.

"Siapa lo?!" Adelio membuka maskernya, dia juga membuka topinya. Acel yang melihat itu melotot. "maaf, bukan gue yang ngebunuh Adek lo. bukan gue yang melakukan----" belum Acel selesai bicara, Adelio langsung menahan perkataan Acel dengan jari telunjuknya yang berada dibibirnya Acel.

Acel terdiam dan membeku.

"Apaan si lo?! nyentuh-nyentuh gue!" Acel menepis jari telunjuk Adelio yang berada dibibirnya.

Adelio menatap tajam pada Acel, Acel yang ditatap seperti itu keringat dingin.

"Bisa gak? gak usah natap kek gitu?!" cetus Acel. "anda yang udah bunuh Adek saya?" Acel menggelengkan kepalanya dengan cepat. "bukan gue yang bunuh Adek lo, bukan gue."

"Nih, gue itu datang kerumah Adek lo. terus, gue nyari Adek lo kedalam, pas gue liat Adek lo, dia udah kek gitu." kata Acel.

"Cepat! jawab kek, bisu lo?!" kesal Acel.

"Ini cewek kenapa galak banget si." batin Adelio.

"Jangan bilang saya bisu!" kata Adelio.
"lo percaya sama gue?" tanya Acel. Adelio masih terdiam dengan menatap tajam pada Acel. "jawab gue, ih!" Acel langsung mencubit lengan Adelio.

CINTA KITA END✓ [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang