CINTA KITA 6

15.2K 1.7K 241
                                    

Keesokan harinya.

Acel terbangun dari tidurnya, dia terbangun dipenjara dengan hoodie yang menutupi tubuhnya. "hoodie siapa ini?"
Acel mengingat kejadian yang terjadi antara dia dan juga Adelio kemarin malam.

"Bukannya tadi malam gue tidur dimeja tamu? kenapa gue bisa tidur dipenjara?" gumam Acel.

Datang polisi dengan membuka gembok penjara. "saudari Acelia Queen, anda dibebaskan." Acel langsung berdiri, dia terkejut mendengar itu.

"Dibebaskan? bukannya saya dituntut penjara 5 tahun?!" tanya Acel antusias.
"tidak usah banyak tanya, seseorang yang membebaskan anda dari sini." jawab polisi.

"Siapa? Pak?" tanya Acel.

Polisi tersebut tidak menjawab perkataan Acel, dia mengeluarkan Acel dari penjara.

"Ganti baju, dan pulang lah." 

***

Setelah sampai, Acel turun dari taksi. dia memasukki perkarangan rumahnya, dia tidak sadar, bahwa ada orang yang mengikutinya sejak dia keluar dari kantor kepolisian.

Acel masuk kedalam rumahnya dengan pikiran yang begitu bingung, dia bingung, siapa orang yang membebaskannya itu.

Acel melihat kedua orang tuanya yang berada diruang tamu. "Papa, Mama."

Aran dan Anin langsung menoleh pada sumber suara, mereka terkejut saat melihat Acel berada dihadapan mereka.
Aran berdiri, dia langsung memeluk putri pertamanya itu.

"Kamu kenapa bisa disini, Nak?" tanya Aran. "Acel gak tau, Acel gak tau siapa yang bebasin Acel."  Aran melepas pelukkannya, dia mengecup kening Acel sekilas.

"Bukan Acel, bukan Acel yang membunuh Aldo, Pa." kata Acel. "Papa percaya sama kamu," jawab Aran dengan mengacak-acak rambut anaknya itu.

"Papa dan Mama udah tau? kalau aku cerai dengan Zean?" tanya Acel. Aran dan Anin mengangguk.

"Papa gak suka Zean memperlakukan kamu seperti ini!" tegas Aran. "udah, Mas. lagian juga udah ada buktinya." sambung Anin.

"Maksud Mama? Mama percaya? kalau Acel yang membunuh Aldo?" tanya Acel.

Anin hanya terdiam mendengar perkataan Acel.

"BUKAN ACEL! BUKAN ACEL YANG MEMBUNUH ALDO. ACEL CAPEK!!! GAK DIPERCAYA SAMA IBU KANDUNG SENDIRI, DIKUCILKAN MASYARAKAT. DIBILANG NAKAL. IYA! MEMANG ACEL NAKAL. UNTUK MEMBUNUH SESEORANG, APALAGI ALDO? ACEL SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MELAKUKAN ITU. ACEL LELAH DITUDUH MULU." air mata lolos, air mata tersebut mengalir ke wajah cantik Acel.

"ACEL DICERAIKAN ZEAN, GAK DIPERCAYA OLEH KELUARGA SENDIRI. CAPEK, ACEL LELAH BERADA DIPOSISI INI. TAPI ACEL PAHAM, SEMAKIN DEWASA, SEMAKIN BERAT COBAANNYA."

"Maaf.. Acel lancang, Acel lelah." nadanya mulai pelan. Acel menghapus air matanya, dia langsung berlari menaikki tangga. dia masuk kedalam kamarnya, bantingan pintu terdengar begitu keras.

"Lihat! lihat Anak pertama kamu. aku yakin, bukan Acel yang melakukannya!kamu selalu membandingkan Acel dengan Marsha, dua-duanya sama-sama Anak kamu. kasian Acel, dia baru saja melewati rintangan yang begitu berat." kata Aran.

Aran mengacak-acak rambutnya, dia langsung pergi meninggalkan Anin diruang tamu.

"Maafin Mama, Cel." batin Anin.

***

Hari mulai malam.

Acel berada dibalkon, dia melihat ke bawah. dia melihat mobil Zean yang masuk kedalam perkarangan rumahnya.

CINTA KITA END✓ [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang