CINTA KITA 13

17.8K 1.9K 191
                                    

Es Balok💛

"Jawab pertanyaan aku ya, gak nerima tolakkan dari kamu. ini nama aplikasi, aku tau, kamu gak bego Del."

"Ya."

"I love Ins?"

"I love instagram."

"Omg! suami gue pintar. lanjut, i love twit?"

"I love twitter."

"Akhir, Mas. i love you?"

"I love you too."

"Haha, salah. pede banget! i love YouTube jawabannya."

"Dih, bukan buat anda."

"Mang eaaakk."

***

Adelio mematikan hpnya, dia duduk disofa. dia tengkurap dengan menutupi wajahnya dengan bantal sofa. "MELEYOT! GAK BISA INI, GAK BISA." teriaknya.

Tiba-tiba, Arayanza masuk dengan membawa berkas-berkas.

"ACEL, KENAPA KAMU BEGITU GEMAS?! SAYA TIDAK BISA BEGINI." teriak Adelio.

Arayanza yang melihat itu kebingungan, dia berbicara dengan pelan. "permisi, Bos." Adelio yang mendengar itu terdiam, dia menoleh pada Arayanza. dia berdiri dari sofa, dia benarkan jasnya, dia benarkan rambutnya.

"Jika masuk ruangan saya bilang-bilang, atau ketuk pintu." kata Adelio.

"Kan Bos sendiri yang bilang, kalau saya masuk, masuk aja." jawab Arayanza.

Adelio membuang nafasnya panjang. "ngapain keruangan saya?" Arayanza menyerahkan berkas. "berkas kantor, Bos."

"Letakkan dimeja." titah Adelio.

Arayanza letakkan berkas-berkas tersebut dimeja kerja Adelio.

***

Acel Cs dan Gito sedang berada dibasecamp bad girl.

"Apaan! jelas-jelas gua antar lo pulang, kan lo antar Aldo kerumahnya!" kata Gito. "iya, anjing! gue tau. cuma gue langsung balik. gue gak ngelakuin apapun sama Aldo, astaga." jawab Marsha.

"Yang Kakak tanya, kenapa ada bercak noda darah diselimut Aldo?" tanya Acel.

"Udah, pokoknya udah. gak usah dibahas,  udah masa lalu." kata Marsha.

"Lo mikir gak? Kakak itu dipenjara, nama Kakak jelek dimata masyarakat. Kakak mau, nama Kakak tuh bersih. karena bukan gue yang bunuh Aldo!" tegas Acel.

"Lo mau tenang kan? gue juga gak maksa lo. kalau mau cari, cari bukti aja. gue gak peduli, dah. gue mending pulang!" Marsha langsung meninggalkan mereka, Acel dan yang lainnya hanya terdiam.

"Cel, gua curiga sama Marsha." kata Gito.

***

Hari sudah malam, Acel Cs berada dikantor Adelio. banyak yang begitu naksir akan kecantikan mereka semua, para karyawan dan seisi perkerja diperusahaan Adelio begitu terkesima akan aura kecantikan genk bad girl ini.

Acel duduk dimeja sekretaris. "mau nanya, suami gue mana?" Arayanza menatap Acel. "ada diruangan nyonya."

"Heh! nama lo siapa? kenalin, gue Chika."  Chika mengulurkan tangannya.

Arayanza membalas uluran tangan tersebut. "Arayanza Larantara." Chika terdiam memandangi Arayanza, dia  terpesona wajah tampan Arayanza.

"Mba, udah belum?" Chika tersadar dari lamunannya, dia reflek melepas genggaman mereka. "eh, maaf.. kelepasan." Arayanza mengangguk.

***

Acel dan teman-temannya berada diruangan kerja Adelio. teman-temannya Acel heboh, mereka meminta foto yang begitu banyak. serta meminta tanda tangan juga kepada Adelio. berbeda dengan Acel, dia malah bermain game disofa.

"STOP, CUKUP!" ngegas Adelio. mereka menjauhi Adelio, lalu duduk disofa bersama Acel. Adelio membuang nafasnya berat, dia begitu kesal dengan teman-temannya Acel.

Acel berhenti bermain hp, dia mendekat ke Adelio. dia berdiri dibelakang suaminya, dia pijit pundak Adelio dengan pelan.

"Es balok aku capek? aku pijitin ya? sayang?" tanya Acel.

"Acel, passwordnya apa?" tanya Chika.
"tukang pijit, kalau sakit, bilang ya." jawab Acel.

"Chika, passwordnya apa?" tanya Acel. balik. "dokter gigi, dibuka ya.. mulutnya." jawab Chika.

Acel Cs tertawa lepas, Adelio yang tidak mengerti itu kebingungan.

"Kalian genk aneh! pikirannya kotor." kata Adelio.

Acel membalikkan kursi Adelio kebelakang, kini Adelio berada dihadapannya. dia duduk dipangkuan Adelio, tangannya dikalungkan dileher suaminya. Adelio susah untuk meneguk salivanya.

"Bukannya kotor honey.. tapi itu pelajaran buat kamu." kata Acel dengan mengelus pipi Adelio.

"Ka-Kamu bisa turun dari pangkuan saya? saya haus!" Adelio gugup. "no, baby! aku tetap disini."

Acel mendongakkan kepalanya menatap Adelio, dia kecup bibir Adelio berkali-kali.

Cup!

Cup!

Cup!

"GEMAS BANGET SI?! BISA GAK USAH CUEK-CUEK? INGIN AKU PUKUL, TAPI AKU GAK TEGA." Acel sewot.

Adelio yang geram langsung mencium bibir Acel sekilas.

Cup!

"Ini kantor! gak usah berisik." Acel terdiam, dia memegang bibirnya. dia terkejut saat Adelio menciumnya, hanya sebatas ciuman saja dia begitu kaget.

***

Kembali dirumah.

Acel membuka jas suaminya, dia juga membuka dasi Adelio.

"Sebegini sayangnya kamu sama aku, padahal aku selalu jahat sama kamu." batin Adelio.

Setelah selesai mandi, Adelio naik kekasurnya, dia merebahkan dirinya dengan memunggungi Acel.

"Del, janji sama aku! jangan ninggalin aku. kamu boleh cuek, kamu boleh dingin sama aku, tapi tolong.. jangan sampai ada orang ketiga dihubungan rumah tangga kita." kata Acel.

Adelio yang mendengar itu terduduk, dia bersender pada headboard kasurnya, dia menoleh pada Acel yang berada disampingnya. "saya tidak pernah bermain perempuan lain." 

"Aku bingung, aku selalu dibandingin sama Mama. aku dibandingin sama Marsha. aku dibilang Anak nakal, memang si, Marsha cantik banget. lebih cantik dari pada aku, wajar aja, keluarga  lebih percaya sama dia." kata Acel.

"Sadar! kamu cantik. udah, jangan insecure. KAMU CANTIK!" Adelio menekan kalimat akhirnya.

Acel tersenyum lebar menatap Adelio, Adelio mengalihkan pandangan. "i love you, gantengnya aku." kata Acel.

"Tahan! tetap tenang, jangan goyang salting lo, Del." batin Adelio.


VOTE, TIDAK MAKSA. HARGAI KETIKA SUDAH MEMBACA, TERIMAKASIH..

CINTA KITA END✓ [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang