Keesokan paginya, Acel terbangun terlebih dahulu dari pada Adelio. yang pertama dia lihat adalah Adelio yang begitu tenang saat tidur, Acel yang melihat itu tersenyum lebar. saat Acel ingin beranjak dari sofa, tangan Adelio mengeratkan pelukkannya.
"Kamu gak kerja?" tanya Acel. Adelio membuka matanya secara perlahan, yang dia liat pertama kali adalah Acel dihadapannya. "AAAAA!!! KAMU NGAPAIN DISAMPING SAYA?!" Adelio teriak dengan tangannya yang reflek mendorong Acel kebelakang, hingga Acel terjatuh dari sofa.
BRUK!
Acel meringis. Adelio terduduk, dia mengusap-usap mukanya dengan kasar.
"Bantuin!" kesal Acel.
Adelio turun dari sofa, dia membantu Acel berdiri. Acel kembali duduk disofa, dia masih meringis merasakan nyeri.
"Lo kenapa dorong gue?!" marah Acel.
"kamu ngapain tidur disamping saya?!" Acel mencubit lengan Adelio sekilas. "tadi malam lo sendiri! yang minta gue untuk tidur bareng lo."Adelio berusaha mengingat kejadian tadi malam. "maaf.. saya tidak sengaja dorong kamu."
"Mandi sana, kerjakan lo?" tanya Acel.
"tidak, hari ini kita ke luar negri, besok hari pernikahan saya dan kamu.""Yaudah, siapa duluan yang mandi? lo apa gue?" tanya Acel. "kamu saja, Cel."
Acel berdiri, tangannya bertumpu pada dada Adelio. dia memutari diri Adelio, saat sampai dibelakang Adelion, Acel memeluknya dari belakang.
"Gak mau mandi berdua?" tanya Acel pelan. Adelio melihat tangan Acel yang melingkar diperutnya. "ayok! kalau mau berdua." Adelio membalikkan tubuhnya menatap Acel.
"E-Enggak! a-aku cuma bercanda." saat Acel ingin melepas pelukkannya, Adelio malah menahannya.
"Nakal, ayok! kalau mau berdua." Adelio menelusuri wajah Acel menggunakan jarinya. mulai dari kening, mata, pipi, hidung, dan terakhir dibibir Acel. Acel terdiam, matanya menatap Adelio tidak percaya, awalnya Acel hanya bercanda saja dengan Adelio.
"A-Aku mau mandi." Acel melepas pelukkannya dengan kasar. dia mengambil handuknya, dia lari masuk kedalam kamar mandi.
"Cewek nakal! saat dibalas ketakutan." Adelio terkekeh.
Beberapa jam Adelio menunggu Acel dengan memainkan hpnya. dia menginformasikan kepada sekretarisnya, untuk melanjutkan pekerjaannya selama lima hari kedepan. Acel keluar dari kamar mandi dengan memakai kimono. rambutnya basah, Acel melirik Adelio sekilas yang masih fokus pada hpnya.
"Sana, mandi!" titah Acel. "eh, tunggu deh! aku mau makai baju dalam kamar mandi." Acel mengambil baju-baju yang ingin dipakai. setelah itu, dia menoleh pada Adelio yang menatapnya.
"Kenapa?" tanya Acel. Adelio menggeleng. Acel mengangkat bahunya acuh, dia pun masuk kedalam kamar mandi.
"So hot." batin Adelio.
***
Adelio dan Acel berada dibandara.
"Adelio, aku ada kalung buat kamu. mau gak?" tanya Acel. "tidak usah kalungnya, saya sudah punya kalung."
"Aku gak pernah ngeliat kamu pakai kalung," kata Acel.
"Kalung itu hanya bisa diliat oleh saya dan seseorang!" jawab Adelio. "penting banget?" tanya Acel. Adelio mengangguk. "kenapa gak kamu pakai?" tanya Acel. "saya akan memakainya, jika saya sudah menemukannya."
"Ta---" belum Acel selesai bicara, Adelio langsung menarik tangan Acel. Acel hanya mengikutinya saja, mereka masuk kedalam pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KITA END✓ [ TELAH TERBIT ]
Teen FictionTELAH TERBIT OLEH PENERBIT: TEORI.KATA PUBHLISHING EXTRA PART ADA PADA NOVEL. *** Acelia Queen adalah seorang gadis ketua genk motor. sementara Adelio Alfarenza, adalah seorang idol band yang terkenal dimasyarakat, bahkan Asia. Adelio menikahi seo...