CINTA KITA 10

16.1K 1.7K 349
                                    

Keesokkan harinya, pada malam hari. pernikahan Adelio dan Acel sudah selesai, mereka sudah sah.

Berita mengenai pernikahan Adelio dan Acel sudah tersebar keseluruh dunia.

Semua sudah balik ke Indonesia. kecuali, Adelio dan Acel, serta Zean dan Marsha. mereka akan berliburan dinegara Korea Selatan, mereka hanya beda sebuah hotel.

Adelio dan Acel sedang berada dikamarnya. setelah acara pernikahan selesai, Adelio dan Acel membersihkan dirinya secara bergantian. Adelio sedang bermain hpnya dikasur, sementara Acel sedang menghapus make up-nya. Acel melirik Adelio dengan melihat cermin yang berada didepannya.

"Sayang, gak capek? main game mulu?" tanya Acel.

Adelio yang mendengar itu hanya mengabaikannya saja. setelah selesai make-up, Acel duduk dipinggiran kasur mereka.

"Del, aku nanya loh.. kamu gam mau jawab?" tanya Acel. "ssttt.. diam."

"Del, udah malam.. masih mau main game? nanti kecapean, sayang." kata Acel pelan.

Adelio mematikan hpnya, dia melempar hpnya kasar. "GAK USAH NGATUR GUA!"
Acel yang dibentak memejamkan matanya. "a-aku cuma ngingetin kamu, Del."

"Gak usah lo ingetin gua, urus diri lo sendiri." Adelio keluar dari kamarnya, dia menutup pintunya dengan sangat kencang.

BRAK!

Acel yang mendengar bantingan pintu  memejamkan matanya, begitu kencang Adelio menutup pintunya.

Adelio menonton televisi diruang tamu, dia juga memakan cemilan yang berada dimeja depannya. Acel keluar dari kamarnya, dia duduk disamping Adelio. Adelio melirik Acel sekilas, dia bergeser kesamping, dia menjaga jarak dengan Acel.

"Kamu kenapa si? nih, ya.. kamu bentak aku, terus kamu marah-marah, terus kamu nutup pintu kencang banget, kamu ini lagi kenapa?" tanya Acel pelan.

BRAK!

Adelio berdiri dengan menggebrak meja.

"GAK USAH BANYAK TANYA, GUA PUSING DENGAR PERKATAAN LO!" bentak Adelio dengan rahang mengeras.

Acel terdiam dan membeku, dia tidak percaya Adelio akan membentaknya dari tadi. "A-Adelio, ka-kamu bentak aku?"

"IYA, KENAPA?! MAU NANGIS? NANGIS! GAK PEDULI GUA." Adelio langsung meninggalkan Acel diruang tamu, dia masuk kembali kedalam kamarnya.

Acel memegang dadanya. sesak, hatinya sakit hati dibentak oleh suaminya. air matanya mulai berlinang, buru-buru ia menghapus air matanya. dia berusaha berfikir positif thinking terhadap Adelio.

"Sabar, Cel. Adelio yang lo tau, gak seperti ini. ini reflek aja, karna dia kecapean. lo harus yakin, Adelio itu cinta sama lo." gumam Acel berdiri.

Acel kembali masuk kedalam kamarnya, dia melihat Adelio yang sudah tertidur. dia tersenyum tipis, Acel mematikan lampu kamarnya. dia naik keatas kasur, saat dia ingin merebahkan dirinya, Adelio terbangun dari tidurnya dengan menyalakan lampu kamarnya. Acel yang ingin rebahan tidak jadi, dia duduk dipinggiran kasurnya.

"Mau ngapain?" tanya Adelio. "mau tidur, kan udah malam, aku capek soalnya."

"Gak, jangan tidur disini!" sentak Adelio.
"maksudnya?" Adelio menarik Acel dengan kasar, hingga Acel meringis.
"awss.. sabar, sakit. lepas!" Adelio tidak menghiraukan perkataan Acel, dia membuka pintu kamarnya, dia menghempaskan Acel keluar secara kasar.

"Sakit tangan aku, aku mau tidur." lirih Acel dengan menggenggam pergelangan tangannya.

"TIDUR DIRUANG TAMU!" kata Adelio.
"kok diruang tamu? bercanda kamu? kamu mah.. udah, ah. aku mau tidur, serius! aku capek banget."

CINTA KITA END✓ [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang