Bagian 4

2.1K 182 4
                                    

Vya terbangun dari pingsan nya, dia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menghilangkan denyut dikepalanya yang masih terasa.

Dia menatap sekeliling, dan betapa kagetnya dia melihat Mark yang tidur disampingnya. Vya merasa Dejavu dengan hal ini.

Vya segera bangun dan ingin pergi dari kamar itu, namun tiba tiba pergelangan tangannya dipegang erat oleh mark

"Kamu mau kemana sayang, hm?" tanya Mark dengan suara serak khas bangun tidur

Vya yang mendengar itu merasa merinding dan arghhh....

"A-apa? S-saya ingin keluar" jawab vya gugup

"Hm? kau mau kemana? disini saja denganku, atau kau akan pingsan lagi nanti jika tidak berada di dekatku" kata Mark

"Aku?" beo vya

"Iya, mulai sekarang jangan gunakan saya-kamu lagi. Tapi gunakan aku-kamu, oke"

"Why?"

Mark bangun dan menyenderkan punggungnya pada kepala ranjang, dengan tangan yang masih memegang erat tangan vya dan menatap vya penuh arti.

"A-ada apa dokter?" tanya Vya

"No! jangan panggil aku dokter lagi, mulai sekarang kau adalah milikku. Jadi panggil aku Mark, or Babe"

"Tidak. Apa maksudmu? A-aku ingin keluar, tolong lepaskan aku" ujar vya

"Sudah aku bilang, kau bisa pingsan lagi jika jauh dariku. Karena anakku tidak mau jauh dari ayahnya"

Vya terdiam, mencoba mencerna apa yang Mark ucapkan

"Apa maksudmu?" bingung vya

"Sayang, apa kau tidak menyadari keberadaannya?" tanya Mark seraya mengelus perut rata vya

"M-maksudmu? A-aku--"

"Iya, kamu hamil. Dan aku yakin itu anakku, karena kau melakukan itu hanya denganku saja kan."

Vya langsung menangis, ia menangis karena sedih dan takut, dia sedih karena sudah hamil sebelum menikah. dia juga takut jika orang tuanya akan marah.

"Hei, kenapa kau malah menangis?" tanya Mark

"Aku harus bagaimana? bagaimana jika keluargaku marah? aku-- aku takut, hiks"

Mark segera mendekap tubuh vya yang masih bergetar karena menangis.

"Shutt, tenang sayang. kita akan segera menikah, aku akan segera datang ke rumahmu dengan keluargaku. aku akan segera menikahimu"

Vya menghapus air matanya dan memberanikan diri untuk menatap Mark yang juga masih menatapnya.

"Tapi mana mungkin aku hamil? bahkan aku tidak merasakan apapun. Aku juga dokter, seharusnya aku tau dan mengalami gejala orang hamil" kata vya yang masih tidak percaya

"Aku rasa kau sudah mengalami gejalanya, tapi kau hanya mengabaikannya. maybe. coba ingat ingat lagi" ucap Mark

Vya hanya diam dan mencoba untuk mengingat sesuatu, dan ya..

"Bagaimana?"

"Aku benar benar tidak mengalami gejala apapun" kekeh vya

"Kapan terakhir kau datang bulan?" tanya Mark membuat vya terdiam

"1 Minggu sebelum kita melakukan itu"

"Pantas saja kau langsung hamil, kita melakukan itu saat rahimmu sedang masa subur. Jadi, tidak heran lagi" kata Mark

"Dan satu lagi, tadi kau mengalami mual dan pusing bukan? dan kau bilang kau mual karena mencium bau alkohol? hey, bahkan kau pernah meminum alkohol. mana mungkin kau bisa mual hanya karena bau alkohol. Sangat aneh bukan?" tanya Mark lagi

Our Life Story [MarkHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang