[ Completed ]
Perjalanan Yezika dalam pencariannya mencari cinta sejati. Dua sosok pria yang hadir dalam hidupnya, membuat hari-harinya selalu diliputi perasaan bimbang. Rasa baru dan rasa lama seakan saling bertabrakan didalam otaknya.
Namun bagaim...
Yezika adalah seorang make-up artist sukses dan terkenal yang bekerja di Indonesia. Salah satu klien-nya kali ini, yang tidak lain adalah teman lamanya sendiri, Julia, mengundang Yezika untuk datang ke acara pernikahannya.
Tempat yang berkelas dunia, Julia memiliki selera yang bagus. Dan lagi, calon suaminya pasti bukan orang sembarangan. Melihat itu, seketika Yezika bisa mendapatkan ide untuk pernikahannya sendiri yang akan dilaksanakan bulan depan.
Yezika sedang mencari tempat duduknya ketika ia baru saja mendapat pesan singkat dari Julia.
Julia Putri Yez, tolongin gue. Ke kamar pengantin sekarang ya. Cepet, ini darurat.
Yezika Harmoko Kenapa? Lima menit, gue kesana.
Yezika sendiri dibuat kebingungan sekarang. Pasalnya, sekitar tiga puluh menit lagi acaranya akan dimulai. Sedangkan, justru mempelai wanita tampak belum bersiap. Sembari mengesampingkan berbagai pikiran buruk, Yezika tetap bergegas menuju ke kamar pengantin untuk menemui teman lamanya.
Sesampainya Yezika di tempat, Julia terlihat lega dan langsung menariknya masuk kedalam. Yezika hanya menurut dengan raut wajah bingungnya. Julia sendiri termasuk pribadi yang perfeksionis, sehingga jika ada hal yang kurang menurutnya, klien-nya itu akan mendadak diserang cemas dan juga kepanikan.
"Yez, gue bersyukur banget lo ada disini. Ah, gimana ya gue bilangnya? Gue takut." Ujar Julia yang tampak tidak tenang.
Yezika maju dan memegang bahu Julia, "Hei, hei Lia. Tarik nafas dulu. Kenapa?"
Julia menghirup nafasnya dalam-dalam sebelum berbicara lagi, "Salah satu bridesmaids gue baru aja pingsan. Kayaknya dia lagi hamil muda deh." Ucapnya menjelaskan.
Yezika mengernyitkan dahinya, "Hah? Kok bisa? Emangnya dia gak bilang dari awal kalo dia lagi hamil?" Tanyanya yang hanya ditanggapi dengan gelengan kepala tipis oleh Julia.
"Gue pikir dia dehidrasi, terus capek karena terus pake heels dari tadi. Ya gue gak mau kasih tekanan lagi dong buat dia, jadi gue ngebiarin dia istirahat diruang sebelah. Tapi itu artinya, gue kekurangan satu pengiring di altar sekarang. Gue harus gimana, Yez?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara Yezika tampak sedang berpikir untuk mencari jalan keluarnya, Julia melihat sekeliling dengan panik seraya menggigit bibirnya sendiri. Namun beberapa detik kemudian, mata Julia tertuju lagi pada Yezika dengan kilatan yang terpancar di dalamnya.
"Gue tahu! Lo bisa gantiin tempatnya, Yez!" Seru Julia senang seakan baru saja mendapat sebuah ide yang bagus.
Yezika tertegun, "Hah? Lo mau gue jadi bridesmaid lo? Enggak deh. Apa lo gak punya sepupu atau orang lain yang bisa ngelakuin itu dengan baik? Gue yakin pasti ada."
