SR - 021

176 41 39
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)

*****

"Gue-, udah pikirin tentang pekerjaan itu."

James menoleh sekilas dengan satu tangan memegang setir, dan satunya lagi memegang persneling, "Jadi lo udah ambil keputusan?"

James menoleh sekilas dengan satu tangan memegang setir, dan satunya lagi memegang persneling, "Jadi lo udah ambil keputusan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yezika mengangguk mengiyakan, "Gue bakal ikut wawancara itu buat saat ini. Soalnya kalo enggak, gue tahu gue bakal jadi gila karena udah buang kesempatan emas ini. Yah, walau semisal akhirnya nanti gue dapet tawaran itu, gue juga gak yakin gue bakal ambil atau enggak. Gue cuma gak mau nyesel."

"Oke, bagus. Kalo lo gak keberatan, gue bakal ikut nemenin lo sebagai dukungan moral."

"Lo beneran mau?" Tanya Yezika memastikan yang langsung diangguki oleh James. --- "Aaaa makasih banyak ya, James! Gue rasa gue memang butuh support system biar gak down pas hari H wawancara, deh. Kalau gitu, gue bakal kirim mereka email malem ini juga."

James tersenyum pada Yezika. Membuat Yezika merasa yakin-, ah tidak, tepatnya semakin percaya diri untuk menghadapi persaingan dunia kerja di negara asing. Waktu tempuh selama dua jam perjalanan untuk kembali ke hotel, nampaknya tidak terasa membosankan sebab setelah matang memutuskan sesuatu, Yezika langsung bercerita banyak hal tentang kesehariannya selama tinggal di Indonesia.

Kembali dari pantai saat langit senja berakhir, sepertinya tidak dapat menutupi tubuh yang sudah memberi peringatan akan lelah. James melirik ke arah kursi penumpang di sebelahnya, dan melihat jika Yezika sudah terpejam karena tidak dapat menahan kantuknya. Yah, terus berlarian senang di tepi pantai sepertinya membuat wanita itu kelelahan. Dan sekitar kurang lebih dua puluh menit lagi mereka akan sampai, Yezika masih tertidur ketika James dengan lembut meraih tangan wanita cantik itu, dan menggenggamnya.

"Kalo aja gue yang lebih dulu ketemu sama lo, Yez." Gumam James lirih saat mobilnya berhenti di traffic light, sembari mengusap lembut punggung tangan Yezika dengan ibu jarinya. --- "Salah gak kalo gue pingin kalian batal nikah?"

Sementara Yezika yang kini dalam keadaan setengah tertidur, ada kemungkinan mendengar kalimat yang baru saja James gumamkan. Namun tidak ada yang tahu mengenai apakah saat nanti Yezika terbangun, wanita itu akan menganggap suara tersebut sebagai salah satu scene di dalam mimpinya, atau menyadari kenyataan yang memang terjadi sebenar-benarnya.


*****


Keesokan paginya, Yezika bangun pagi-pagi sekali. Setelah semalam ia terkejut karena James membangunkannya di dalam mobil, Yezika terpaksa menuju ke kamarnya dengan langkah malas dan langsung menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang begitu sampai, guna melanjutkan mimpinya yang terhenti. Bahkan Yezika tidak berniat mengganti pakaiannya, tidak mencuci wajah dan kaki, pun mengabaikan krim-krim malam yang biasanya ia selalu rutin pakai sebelum tidur.

Summer Romance || Jeno & Yeji (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang