SR - 015

220 48 38
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)

*****

Sampai dimana keduanya sudah tidak lagi tertawa bersama, Yoshua menatap lekat kedua netra cantik milik Yezika seraya mengusap lembut pipi lembut yang menjadi kesukaannya, "Sayang, aku mau cium bibir kamu. Boleh, ya?"

Yezika melempar bantal ke arah Yoshua, "Mau ngapain emangnya? Gak boleh." Jawab Yezika dengan raut dibuat-buat kesal, membuat Yoshua justru dibuat terkekeh karena merasa gemas dengan tunangannya.

"Jangan ketawa ih, Yosh! Aku marah sama kamu tadi pagi ya kalo kamu lupa. Dan soal papi aku, yah, aku juga marah banget waktu itu. Tapi sekarang, aku cuma kangen sama keluargaku."

Yoshua menangkup kedua pipi lembut Yezika dengan kedua netra yang saling bertatapan, "Aku keluarga kamu sekarang, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoshua menangkup kedua pipi lembut Yezika dengan kedua netra yang saling bertatapan, "Aku keluarga kamu sekarang, sayang. Aku cinta sama kamu." Tutur Yoshua yang membuat hati Yezika merasa hangat dengan senyuman yang cantik.

"Gimana kalo kita pergi keluar besok? Cuma kamu sama aku." Ajak Yoshua dengan ekspresi penuh kesungguhan. Sedangkan Yezika sedikit merasa tidak percaya sebab pria itu memang selalu sibuk dan hampir tidak pernah menyempatkan waktu untuk sekedar hangout bersamanya sejak di Korea.

"Beneran?" Tanya Yezika memastikan.

Yoshua mengangguk, "Iya, gimana? Aku tahu kalo kamu berpikir aku udah mengabaikan kamu, tapi sekalipun itu gak pernah jadi niatku. Gak pernah, sayang. Jadi ayo, habisin waktu sepanjang hari bersama, dan buat 'kita' balik lagi ke jalur yang seharusnya. Niat aku buat nikahin kamu masih jadi tujuan yang utama."

Yezika tertegun sejenak, raut Yoshua benar-benar memperlihatkan keseriusan. Pasalnya Yoshua sendiri tidak menunjukkan sorot mata yang berbohong sekarang. Namun sebelum bisa menjawab, Yezika mendapat pesan teks dari James. Membuat atensinya sejenak beralih pada ponsel pintar yang berada diatas ranjangnya.

James
Yez, gue udah nemuin tempat yang sempurna buat venue pernikahan lo. Bahkan jauh lebih baik daripada yang dicuri cewek waktu itu di Istana Gyeokbokgung.

James
Gue udah buat janji biar kita bisa pergi lihat tempatnya besok.

James
Gimana? Gue yakin lo bakal suka.

Yezika mendadak diserang kebimbangan detik itu juga. Jika ia pergi dengan James, ia jelas akan melewatkan kencannya dengan Yoshua. Namun jika berkencan dengan Yoshua, dirinya mungkin akan kehilangan tempat yang luarbiasa. Ah sial! Apa yang harus ia lakukan? Yezika menghela nafas begitu tipis saat akhirnya memutuskan untuk menghabiskan hari bersama Yoshua.

Ya, ia datang ke Korea pada awalnya karena ingin bersama Yoshua bukan? Mengapa menikah jika ia dan Yoshua tidak bisa meluangkan waktu untuk satu sama lain? Selain itu, pernikahannya adalah tentang siapa yang akan ia nikahi, bukan lokasinya. Ah, jika ia tidak terlalu memikirkan kegengsian dari keluarga sekaya Yoshua, Yezika tidak masalah jika harus melaksanakan pernikahan hanya di kantor urusan agama setempat di Indonesia.

Summer Romance || Jeno & Yeji (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang