SR - 017

180 42 28
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)


*****


Mijoo berdecih semakin kesal, "Yezika, kalo kamu masih mau bersikap kikir, mungkin kamu harus berhenti untuk buang-buang waktu kami."

"Ya?" Timpal Yezika yang sudah menahan gemuruh hebat didalam dadanya untuk menahan tangis.

"Kenapa lo gak batalin aja pernikahan ini? Jadi lo gak perlu ngeluarin biaya sepeserpun." Sambung Nasha yang kembali membuka suaranya, membuat Nasha dan Mijoo saling memandang dan menyeringai.

Yezika tersenyum miring, lalu memberanikan dirinya untuk menatap Mijoo dan Nasha secara bergantian, "Kayaknya yang kalian peduliin cuma uang, ya? Uang ini, uang itu, seakan kalian gak bisa lihat yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yezika tersenyum miring, lalu memberanikan dirinya untuk menatap Mijoo dan Nasha secara bergantian, "Kayaknya yang kalian peduliin cuma uang, ya? Uang ini, uang itu, seakan kalian gak bisa lihat yang lain. Dan sayangnya buat kalian berdua, saya gak masuk ke dalem kategori orang seperti itu. Saya minta maaf ya, Tante. Calon menantu Tante gak seperti yang Tante harapkan." Ujar Yezika seraya tersenyum paksa, membuat Mijoo memandang dengan tatapan tajam. Sementara Ryuka yang hanya melihat nampak khawatir jika sewaktu-waktu entah Mijoo atau Nasha, akan menyiramkan segelas air putih ke arah sahabatnya.

Yezika berdiri, kemudian meraih lengan Ryuka dan mulai pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dibalik kepergian Yezika, Nasha nampak mencemooh Yezika dengan berkata bahwa Yezika bukanlah wanita yang baik dan berkelas. Rasanya tidak pantas jika Yezika menjadi istri dari keluarga sekaya Yoshua. Pun Mijoo yang tetap bersikap angkuh dengan mengatakan bahwa Yezika mungkin tidak akan bertingkah seperti itu jika tidak mengencani putra tunggalnya.


*****


Kala Yezika berhasil keluar dari restoran dan sampai ke jalanan bersama Ryuka, bahunya nampak merosot drastis. Well, air matanya yang sejak tadi ia tahan pun luruh begitu saja menjatuhi kedua pipinya tanpa permisi. Wajah cantiknya ia tenggelamkan dibalik telapak tangannya dengan terisak-isak, membuat Ryuka turut bersedih sembari menepuk-nepuk lembut punggung Yezika.

"Astaga. Kenapa bisa ada monster kayak mereka. Gila kali ya mereka? Ya Tuhan!" Keluh Ryuka yang masih merasa kesal dengan tingkah kedua wanita didalam.

Yezika mengusap kasar kedua matanya, "Seandainya aja gue tahu kenapa mereka bisa kayak gitu. Gue bener-bener berharap kalo gue tahu jawabannya, Ryu."

Ponsel pintar Yezika berdering, dan ia terpaksa menjawabnya dengan malas setelah melihat nama kontak yang tertera disana. Semampunya, Yezika menormalkan suaranya agar tidak terdengar seperti orang yang baru saja menangis.

"Ya, halo." Sapa Yezika pada seseorang diseberang sana.

"Sayang, mamah aku telpon. Katanya kamu baru aja pergi dari acara nyicipin makanan? Kenapa, sayang? Makanannya gak cocok? Kenapa kamu pergi tanpa pamit?" Balas Yoshua tanpa mengetahui apapun.

Summer Romance || Jeno & Yeji (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang