SR - 012

210 50 32
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)

*****


"Yez, ritsleting-nya aman? Lo denger gue, 'kan?" Tanya James lagi karena Yezika tidak menjawab.

"James, kayaknya gaun ini sobek deh. Apa yang harus gue lakuin, James?" Balas Yezika dengan nada lirih.

James mendekat pada tirai ruang ganti, "Lo keberatan gak kalo gue masuk kesana dan bantu lo?" Tanya James hati-hati, yang berhasil membuat kedua pipi Yezika merona karena membayangkan bagaimana James membantu membuka pakaiannya.

Yezika menghela nafas pasrah, "Oke, tapi tutup mata lo, ya!" Jawab Yezika dengan nada berbisik pelan.

James terkekeh, "Kalo gue tutup mata, gimana caranya gue bisa bantu lo? Lo udah siap, 'kan? Gue masuk, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

James terkekeh, "Kalo gue tutup mata, gimana caranya gue bisa bantu lo? Lo udah siap, 'kan? Gue masuk, ya." Tutur James memberi aba-aba, lalu melangkah kedalam ruang ganti dan kedua netranya langsung melebar ketika melihat Yezika.

"Yez, lo--, lo cantik banget." Puji James tanpa berkedip, membuat Yezika menahan senyumnya karena tersipu. Namun dalam sepersekian detik, raut wajahnya kembali normal.

Yezika mendengus, "Soal itu, makasih. Tapi sekarang, tolong bantu gue buka ritsleting aja, oke? Jangan lupa hati-hati. Kayaknya tadi udah sedikit robek. Eh tapi--, jangan bilang sama pegawai toko ya." Pinta Yezika ketakutan, membuat James menggeleng-gelengkan kepalanya karena gemas.

James melangkah lebih dekat kala Yezika sudah berbalik dan memperlihatkan punggungnya yang hampir terekspos penuh. Dan wait, James juga pria normal. Melihat pemandangan mulus seperti itu cukup membuat degup jantungnya berdetak lebih kencang. James bahkan menelan salivanya sendiri susah payah, tapi kemudian menggeleng cepat untuk menepis segela pikiran aneh yang terlintas di otaknya.

James memberanikan jemarinya untuk menyentuh gaun bagian belakang Yezika, dan memeriksa ritsleting-nya, "Ini gak terlalu parah, kok. Robekannya kecil banget. Mungkin kalo pegawainya ngecek gaun ini, dia gak akan sadar sampai sedetail itu buat lihat kalo disini ada robekan kecil."

"Beneran? Gue takut kena marah kalo mere--"

"Santai aja. Sini jangan jauh-jauh." Sela James seraya menarik lembut lengan Yezika ketika wanita itu hendak menjauhkan diri.

Tubuh Yezika seakan dibuat membeku kala secara perlahan James membuka ritsleting-nya dengan sabar. Dan ketika ritsleting akhirnya terbuka, jari-jari hangat James tidak sengaja menyentuh kulit punggung Yezika. Membuat kulit pada sekujur tubuh Yezika meremang kala merasakan sensasi panas dari sentuhan ringan tersebut. James tersenyum begitu tipis karena Yezika hanya diam dan tidak menegurnya.

Alih-alih menarik diri, satu tangan James sengaja pria itu tempelkan pada punggung Yezika yang putih dan mulus, sementara tangan yang lain meraih pinggang Yezika dari belakang agar lebih menyatu dengan dada bidangnya. Bahkan kini James mendekatkan bibirnya pada telinga Yezika. Sungguh sentuhan intim yang mampu membuat Yezika sontak menggigit bibir bawahnya sendiri tanpa sadar.

Summer Romance || Jeno & Yeji (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang