SR - 025

179 40 37
                                    

SPAM KOMEN YUK 😍
JANGAN LUPA VOTE JUGA, GAES.

Yang belum vote chapter sebelumnya,
tolong di vote dulu ya, say :)

*****

"Bentar. Berhenti bercanda, Yez. Cincin itu mahal banget loh harganya. Dan lagi, seharusnya kamu lebih bisa berhati-hati sama barang kecil kayak gitu."

Yezika tersenyum pahit, "Kamu nyalahin aku sekarang?"

Yoshua terkekeh hambar, "Ayolah, sayang. Kenapa juga Nasha nyuri cincin kamu?"

"Mungkin karena dia pikir, aku udah nyuri kamu dari hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkin karena dia pikir, aku udah nyuri kamu dari hidupnya." Jawab Yezika yang membuat Yoshua bungkam. --- "Kapan kamu akan kasih tahu kalau sebenernya kamu putus sama dia, ternyata untuk pacaran sama aku? Apa kamu gak bisa lihat kalau hal itu jadi sebuah masalah, Yosh? Hm? Harusnya kamu gak anggep ini adalah hal yang sepele, loh."

Yoshua berdeham sejenak, "Itu gak relevan disini-"

"Kenapa enggak? Pertama, Nasha nyalahin aku atas putusnya kalian lewat sms. Dan sekarang, dia nyoba sabotase pertunangan kita." Sela Yezika sebelum Yoshua berhasil menyelesaikan kalimatnya. --- "Urusan kamu sama dia harus diselesaikan, Yosh. Dia masalah kamu, bukan masalahku. Dan kamu harus bisa memperbaiki situasinya sama Nasha, seenggaknya sebelum hari H pernikahan kita tiba. Aku gak mau menikah sama laki-laki yang masih punya urusan sama masa lalunya."

Yoshua mengusap kasar wajahnya, "Gimana caranya aku lakuin itu?" Tanyanya yang justru ditanggapi Yezika dengan ekspresi yang mulai menahan tangis.

Dengan isak tangis tak berdaya, Yezika sungguh gagal untuk menahan air matanya yang mulai berkumpul di pelupuk mata. Melihat hal itu, Yoshua bangkit dan berpindah duduk disebelah Yezika. Beruntung keduanya duduk membelakangi meja bar di kafe, sehingga tidak akan ada yang melihat mereka dalam keadaan seperti itu. Sebab bisa saja ada orang awam yang melihat, yang tidak tahu menahu akar permasalahannya, justru akan menilai dan akan mengira bahwa Yoshua kini sedang menyakiti Yezika sehingga membuat wanita itu terisak pilu.

"Tenang, sayang. Kamu bener. Ini sama sekali bukan salah kamu. Nasha jahat sama kamu buat bales dendam sama aku." Ujar Yoshua lirih sembari memeluk Yezika, dan mengusap-usap lembut punggungnya.

"Aku udah coba. Aku bener-bener mencoba, Yosh. Aku bahkan mencoba buat cari pekerjaan disini. Aku pingin kita bahagia bersama."

"Sama, aku menginginkan itu juga. Udah ya, jangan nangis lagi." Pinta Yoshua lembut. --- "Biarin aku memperbaiki masalah ini." Imbuhnya yang hanya diangguki oleh Yezika.

Setelah Yezika berhasil menenangkan dirinya, Yoshua bangkit untuk membayar tagihan, mengabaikan semua pelanggan lain yang menatapnya dengan sorot kagum. Kapan lagi mereka semua dapat melihat pria tampan dengan penampilan maskulin dan juga elegan khas pria kaya, datang ke kafe di hari yang mulai mendung seperti hari ini?

Summer Romance || Jeno & Yeji (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang