Hoseok hanya diam di depan ruang observasi, dia hanya berdiri dengan tangan yang menyentuh kaca pintu seraya melihat kedalam.
Walaupun tidak melihat seokjin, tapi hoseok tetap berdiri di sana dengan perasaan bersalah.
"Jin hyung" ucap nya bersamaan dengan air mata yang jatuh dengan sendirinya. "Kau harus bertahan, kau harus sembuh hyung, maaf karena sudah membuat mu sampai seperti ini" lanjut hoseok, kemudian mengusap air mata nya dengan lengan baju nya.
"Ssst...Ya tuhan...ku mohon jangan sekarang" batin hoseok seraya memejam, saat merasakan mual dan sakit pada kepala nya.
"Dasar penyakit sialan" ucap nya dan langsung lari mencari toilet.
.
.
.
.Huek ~ huek ~ sssst..sak - kit....akh~ huek" hoseok meremat kuat sisi wastafel, keringat dingin dia rasakan, deruan nafas terdengar jelas, detak jantung berdetak kencang dan telinga nya berdengung
Perlahan tubuh nya merosot ke bawah dan menyandar lemas pada tembok, Tangan nya dengan gemetar meremat kepala nya yang terasa nyeri dengan mata memejam.
Tak lama darah mengalir dari hidung nya, membuat hoseok perlahan membuka mata nya untuk mengusap darah dengan punggung tangan nya.
Hoseok langsung mengembungkan pipi nya dan merangkak mendekati kloset untuk muntah, dia terus muntah sampai tak ada lagi yang keluar dan hanya rasa sakit dan pahit yang dia rasakan.
Menangis. Itulah yang hoseok lakukan, dia hanya menangis dengan segala rasa sakit nya. Untuk beberapa saat hoseok hanya duduk bersimpuh dengan kepala menopang pada kloset.
Setelah beberapa menit, hoseok perlahan berdiri dan berjalan ke arah wastafle untuk mencuci muka.
Hoseok langsung bersikap biasa saat melihat pintu terbuka, dengan buru buru hoseok berbalik setelah tau siapa yang masuk.
"Hyung" ucap hoseok dan berjalan mendekati yoongi dengan tertatih.
Yoongi tidak menyahut dan melewati hoseok begitu saja, membuat hoseok tersenyum getir dengan mata berkaca kaca. Perlahan hoseok berjalan dan berdiri di depan pintu dimana yoongi masuk.
"Hyung, kau juga marah pada ku? Kau juga percaya kalau aku mendorong jin hyung sampai jatuh?" hoseok mengetuk pintu nya.
"Hyung, aku ~ "- hoseok menghentikan ucapan nya saat pintu terbuka dan yoongi keluar dari sana dengan tatapan tajam.
"Kenapa jin hyung sampai jatuh?" tanya yoongi dengan penekanan.
"Jin hyung ~ dia tau semua nya hyung, jin hyung tau tentang penyakit ku dan ingin memberitau kan nya pada yang lain
"Saat itu aku berusaha menahan jin hyung agar tidak memberi tau yang lain, tapi jin hyung malah jatuh saat melepas tangan ku" jelas hoseok.
Yoongi tertawa getir mendengar nya, kemudian kembali melihat hoseok.
"Itu sama saja seokie, kau yang sudah membuat jin hyung celaka. Seandai nya kau tidak menahan nya, jin hyung pasti tidak akan celaka" sahut yoongi dan hoseok hanya menunduk mendengar nya.
"Mianhae, aku memang salah" hoseok menarik nafas panjang kemudian melihat yoongi dengan mata berkaca kaca dan senyum yang di paksakan.
"Aku benar benar tidak bermaksud membuat jin hyung celaka, aku hanya tidak mau dan belum siap kalau mereka tau tentang penyakit ku hyung
"Aku hanya ~ "- hoseok
"Apa? Hanya apa? Apapun alasan mu kau benar benar membuat ku kesal seokie" sahut yoongi memotong ucapan hoseok.
"Kau tetap salah dan juga keterlaluan, kau membuat ku muak dengan sikap diam mu itu" lanjut yoongi dengan mata merah menahan tangis.
Hoseok terkekeh getir seraya mengusap mata nya dengan kasar, entah kenapa rasanya begitu sakit mendengar ucapan yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Consert ( Terbit)✅
FanfictionJika senyuman bisa ku jadikan sebuah penutup luka, maka aku akan bersembunyi di balik senyuman untuk menutupi segala kesedihan ku. Star : 4 - 4 - 22 End : 17 - 6 - 22