Hoseok perlahan membuka mata nya, kemudian menarik nafas panjang saat menyadari kalau sekarang berada di rumah sakit.
"Seokie, kau sudah bangun?" tanya ny. Jung yang baru masuk.
"Ndee" sahut hoseok dan berusaha merubah posisi nya menjadi duduk.
Dengan buru buru ny. Jung membantu hoseok untuk duduk.
"Kenapa tidak berbaring saja?" tanya ny. Jung setelah memposisikan tempat tidur nya menjadi setengah duduk.
"Punggung ku sakit eomma" sahut hoseok, kemudian melihat ibu nya dengan manja.
"Aku lapar eomma" keluh hoseok, membuat ny. Jung terkekeh geli mendengar nya.
"Kau ini, bangun bangun minta makan" ledek ny. Jung seraya mengusap lembut kepala hoseok.
"Ada apa?" tanya ny. Jung karena hoseok tiba tiba saja diam.
"Eomma, aku tidak bisa melihat dengan jelas, semua nya buram eomma" sahut hoseok.
"Benarkah?" tanya ny. Jung memastikan dan hoseok mengangguk sebagai jawaban.
Ceklek
Suara pintu yang baru saja di buka membuat hoseok dan ibu nya reflek menoleh ke arah sumber suara.
"Dokter, kebetulan kau datang" ucap ny. Jung. " seokie bilang pandangan nya memburam dokter" lanjut ny. Jung dengan nada khawatir.
Dokter yunho mengangguk, kemudian melakukan pemeriksaan pada hoseok. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, dr. Yunho melihat hoseok dan juga ny. Jung bergantian.
"Bagaimana keadaan nya dokter? Anak ku baik baik saja kan?" tanya ny. Jung dengan perasaan yang tidak tenang.
"Dari pemeriksaan yang di lakukan sebelum nya, di ketahui sel kanker sudah menyebar dan menyerang sel motorik nya.
"Kanker tanpa kemoterapi atau tindakan untuk melemahkan sel kanker, membuat kanker tersebut semakin ganas menyerang tubuh" dr. Yunho menghela nafas sebelum melanjutkan ucapan nya.
"Keluhan mu yang tidak bisa melihat dengan jelas, itu karena sel kanker sudah menyerang saraf mata mu seok
"Selain itu, kanker nya juga sudah memasuki stadium akhir" lanjut dr. Yunho.
Hoseok tertawa getir setelah mendengar penjelasan dari dokter, kemudian menarik nafas panjang untuk mengatur emosi nya agar tidak menangis.
"Apa itu arti nya aku juga akan buta dokter?" tanya hoseok, membuat ny. Jung yang mendengar langsung menangis dalam diam.
Dokter tidak menjawab, dia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Aigoo...menyedihkan sekali nasib ku" ucap hoseok dengan kekehan getir, setelah nya dia melihat ibu nya yang hanya menunduk dengan tubuh bergetar.
"Eomma, jangan menangis! Aku saja tersenyum" hoseok langsung tersenyum saat ny. Jung melihat nya.
"Mianhae, eomma terlalu cengeng untuk tidak menangis" sahut ny. Jung seraya menghapus air mata Nya.
"Dokter, berapa lama waktu yang ku punya untuk hidup?" tanya hoseok yang sudah pasrah dengan kondisi nya.
"Semua bergantung pada diri mu. jadi semangat lah dan jangan menyerah, Arra!" sahut dr. Yunho.
"Ternyata tidak lama" gumam hoseok dengan kekehan kecil nya, tapi air mata nya sudah menggenang di pelupuk mata nya.
"Sementara, kau bisa memakai kaca mata untuk memperjelas penglihatan mu seok" - dr. Yunho.
"Ndee" sahut hoseok dengan sendu.
"Kalau begitu saya permisi dulu, Kalau ada apa apa saya ada di ruangan saya. Kalian bisa menekan tombol untuk memanggil perawat atau dokter jika terjadi sesuatu" ucap dr. Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Consert ( Terbit)✅
FanfictionJika senyuman bisa ku jadikan sebuah penutup luka, maka aku akan bersembunyi di balik senyuman untuk menutupi segala kesedihan ku. Star : 4 - 4 - 22 End : 17 - 6 - 22