Dokter yunho melihat hoseok dengan lekat setelah melakukan berbagai pemeriksaan pada nya.
"Apa kau jarang minum obat mu?" tanya dr. Yunho.
Hoseok tidak menjawab, dia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Seokie kau ~ "- yoongi.
"Mian hyung, aku bosan meminum nya" sahut hoseok dan melihat yoongi dengan senyum khas milik nya, membuat yoongi kesal melihat nya.
Yoongi hanya menarik nafas panjang untuk mengatur emosi nya, dia tidak mau marah di depan dokter yunho.
"Apa kau juga sering kambuh? Rasa sakit di kepala mu semakin sering kau rasakan? Kau sering mimisan, muntah dan rasa sakit yang lebih menyakitkan dari sebelum nya?
"Kau mulai sering lupa, pandangan mu sering memburam dan kaki mu yang mulai sulit di gerakan?" tanya dokter dan hoseok lagi lagi hanya mengangguk sebagai jawaban.
Helaan nafas terdengar dari dr. Yunho setelah melihat anggukan kepala hoseok.
"Kau ini pasien yang sangat bandel dan susah di beri tau seok. Tidak mau kemo dan tidak rutin minum obat, kau membuat sel kanker menyebar dengan cepat dan membuat tubuh mu semakin lemah" omel dr. Yunho.
"Maksud mu dokter?" tanya yoongi yang bingung dengan ucapan dr. Yunho.
"Kanker nya sudah memasuki stadium lanjut, selain itu kanker nya juga menyerang bagian syaraf motorik nya, ada kemungkina hoseok tidak bisa berjalan, menggerakkan tangan atau bicara yang benar" jelas dr. Yunho, setelah nya dia melihat hoseok yang hanya diam.
"Jika kau terus mengandalkan kekuatan mu sendiri untuk bertahan, kau harus rutin minum obat mu dan berhentilah dari segala aktifitas yang melelahkan!
"Karena kanker otak bukanlah penyakit sepele seok" lanjut dr. Yunho.
"Ndee" sahut hoseok, kemudian beranjak dari duduk nya. " terimakasih dokter" lanjut hoseok dan pergi setelah nya.
Yoongi dengan buru buru langsung beranjak dari duduk nya mengikuti hoseok setelah mengucapkan terimakasih pada nya.
.
.
.
.Yoongi melihat hoseok yang duduk di kursi taman langsung berjalan menghampiri nya, setelah nya dia duduk di samping hoseok tanpa mengatakan apapun.
Hanya air mata yang mengalir dari mata mereka, saat teringat semua ucapan dokter.
"Hyung, seperti nya aku keluar saja dari bangtan" ucap hoseok, membuat yoongi langsung melihat nya.
"Apa maksud mu? Jangan seenak nya mengambil keputusan seperti itu seokie!" sahut yoongi dengan kesal.
"Kau dengar sendirikan tadi dokter bilang apa?"- hoseok
"Ya. aku mendengar semua nya, tapi bukan berati kau bisa seenak nya mengambil keputusan seperti itu" kesal yoongi, dia melihat hoseok dengan nafas memburu karena emosi.
Terlihat jelas kemarahan di wajah yoongi, bahkan kulit nya yang berwarna putih sampai memerah saking kesal nya.
"Maaf hyung, tapi keputusan ku sudah bulat. Aku akan tetap keluar dari bangtan" - hoseok.
"Wae?" - yoongi.
"Hyung, aku tidak mau menjadi beban bangtan. Sekarang saja kaki ku sudah sulit di gerakan, pasti semakin lama aku akan lumpuh hyung, aku tidak mau di kasihani
"Lebih baik aku keluar sekarang dan kembali pada keluarga ku" sahut hoseok, membuat mata yoongi memerah karena menahan tangis.
"Sedangkal itu fikiran mu seokie? Seburuk itu fikiran mu tentang kami? Eoh! Kau fikir kami akan membuang mu saat kau lumpuh?eoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Consert ( Terbit)✅
FanfictionJika senyuman bisa ku jadikan sebuah penutup luka, maka aku akan bersembunyi di balik senyuman untuk menutupi segala kesedihan ku. Star : 4 - 4 - 22 End : 17 - 6 - 22