"Veron..Tesha mau hamil.."Tesha bergerak gelisah di gendongan suami nya, Veron.
"Berisik!"Desis Veron.
"Mau hamil.."Racau Tesha.
"Sial, kalau mabuk gini Lo tambah ngerepotin!"
Mereka sampai di kamar Tesha, Veron menurunkan Tesha begitu saja.
"Lo mau hamil kan?Sini."Veron naik ke ranjang, Meninggalkan Tesha di depan pintu.
"Sempoyongan gitu, Emang bisa jalan normal?"Batin Veron meremehkan.
"Sini, Mau hamil nggak?"
"Emh?Kenapa Veron buka baju?Kan Tesha mau hamil, Bukan mau mandi bareng Veron."
"Lo mau hamil kan?Nurut sama gue, Sini."Tesha berjalan sempoyongan menuju ranjang.
"Great, Let's have a baby!"
____________
"Awh?Kok badan gue sakit-sakit semua?"Pagi hari nya, Tesha terbangun. Ia merasakan seluruh tubuh nya remuk.
"Semalem, Gue mabuk?"Kata nya mengingat-ingat.
"Uhh, Gak lagi deh gue minum wine. Pusing banget."Lirih Tesha lemas.
"Yang bawa gue ke sini siapa?"Tesha bertanya-tanya.
"Veron kali ya?tumben dia peduli sama gue."
"Oh?Baju gue udah ganti?baik banget si Veron sampai nyuruh pelayan gantiin baju gue."Ia melihat pakaian nya sendiri, Berbeda dari yang semalam.
"Agak aneh sih, tapi mungkin dia lagi kerasukan setan baik?"
"Udahlah, Mending gue mandi, Lengket banget."Ia beranjak kemudian berlalu ke kamar mandi.
"Dia udah ke kamar mandi?"Veron keluar dari walk in closet, tempat persembunyian nya.
"Gue harus beresin sisa semalem, Sebelum Tesha nyadar, Kalau dia abis gue perkosa!"Segera Veron membawa pergi sisa-sisa robekan kain yang tak lain adalah baju Tesha.
_____________
"Pagi.."Tesha turun ke meja makan, Ia menyapa Veron.
Tak menjawab, Veron justru sibuk mengamati Tesha.
"Oh?Tanda nya masih ketutup?Bagus."Batin Veron.
"Kenapa?"Tesha bertanya heran.
"Gak."Veron kembali pada aktivitas nya, Memakan sarapan nya.
"Veron, Semalem Lo yang bawa gue pulang?"Tanya Tesha penasaran, Bisa saja bukan Veron yang membawa nya semalam.
"Gue?Cih!Mimpi, Ngapain gue peduli sama Lo?!"Veron menyahut ketus.
"Ya biasa aja kali, Gue kan cuma nanya."Kesal Tesha.
"Apa Eziel ya, Yang anterin gue pulang?"Batin Tesha.
"Lagian kan, Gue istri Lo. Harus nya Lo peduli dong sama gue."Tesha kembali bersuara.
"Istri?"
"Tesha istri gue, Jadi nggak masalah kan gue nyentuh dia?"Batin Veron.
"Nggak usah ngarep, Lo cuma istri di atas kertas. Gue gak peduli Lo mau ngapain dan kenapa!"Lagi, Veron bersuara ketus, Tesha heran sendiri.
"Lo pms ya?aneh. Marah-marah mulu, Kayak abis ngapain aja."
"Berisik!"Veron bangkit, Meninggalkan meja makan.
"Eh?beneran pms kah?baru tau gue kalau cowok bisa pms."Kekeh Tesha, Ia mulai memakan sarapan nya.
Ting!
Ponsel Tesha berbunyi, Ia segera melihat, Ada notifikasi apa?
"Ezekiel?"
Ezekiel :
Little sister, Gue kangen, Ayo ketemuan. Sekarang, Di taman xxxx
"Ezekiel, Abang Tesha?"Monolog Tesha.
Me :
Oke
"Gue temuin aja kali ya, Lumayan ketemu keluarga."Tesha segera menyelesaikan sarapan nya.
______________
"Babe!" Ketika sampai di taman, nampak seorang pria melambai pada Tesha, Tanpa pikir panjang, Tesha segera menghampiri nya.
"Bang Ezekiel?"
"Bang?"Alis Ezekiel mengerut tak suka mendengar panggilan itu.
"Kenapa Lo manggil gue gitu, sayang?"Tanya Ezekiel, Merasa bingung.
"Sayang?"Tesha pun ikut bingung.
"Memang salah ya?Kan Lo Abang gue."Tesha tidak salah kan?
"Abang?Kata siapa gue Abang Lo?!Gue pacar Lo!"Desis Ezekiel.
"A-apa?"
______________
Triple update?komenin paragraf nya, Jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became Wife Of Male Lead
Teen Fiction[Follow Sebelum membaca agar tidak ketinggalan Info mengenai Book ini] Zoya benar benar beruntung di beri kehidupan kedua oleh tuhan. meski hidup di dunia novel yang terakhir kali di baca nya sekaligus menjadi novel yang paling di benci nya. tapi ke...