🚩8

22.3K 1.5K 410
                                    

Ting!

Ponsel Tesha berbunyi, Mengalihkan atensi kedua anak manusia yang tengah berciuman panas. Ralat, Maksud nya berciuman paksa.

Tesha merasa secercah sinar harapan muncul ketika ponsel nya berbunyi, Semakin memperkuat dorongan nya, Berharap Veron melepaskan nya.

"Sialan, Veron nggak tau malu banget. Ini di tempat umum anj!"Batin Tesha.

"Umh.."Veron nampak nya risih dengan Tesha yang terus memberontak, Akhir nya ia melepaskan ciuman sepihak itu.

"Apa?"Tanpa dosa, Ia bertanya pada Tesha yang tengah meraup udara secara rakus.

"Hah.."Tesha bernafas lega, Ia akan mati rasa nya di cekik oleh rasa malu dan nafas yang menipis.

Tesha melirik sekeliling nya, Untung saja toko eskrim ini tidak terlalu ramai, Setidaknya rasa malu nya tidak terlalu banyak. Meski tak di pungkiri Tesha tetap merasa sangat malu ketika beberapa pasang mata menatap ke arah meja mereka.

"Muka Veron tebel amat, Nggak ada malu-malu nya."Batin Tesha, Ia melirik Veron yang menampilkan wajah datar nya.

"Hp gue bunyi, Ver."Tesha meraih ponsel nya di atas meja, Kemudian membuka notifikasi yang menyebabkan ponsel nya berbunyi.

"Eziel?"Batin Tesha bertanya-tanya, Sejak kapan diri nya memiliki nomor Eziel?Kenapa Eziel menghubungi nya.

Eziel :

Tesha, Kita perlu ketemuan. Sekarang, Buruan, Ini urgent.

Eziel share a location.

Me :

Gue usahain dateng secepat nya, Eziel.

"Siapa?"Melihat Tesha nampak fokus pada ponsel nya, Veron membuka suara. Ia merasa tidak suka atas tingkah Tesha yang mengabaikan nya demi ponsel itu.

"Oh?Temen gue."Tesha nampak berusaha menutupi sesuatu, Veron tau itu.

"Veron!"Jerit Tesha ketika Veron langsung membanting ponsel nya ke lantai keras itu.

"Hp mahal gue.."Batin Tesha meratapi ponsel malang nya yang menjadi korban Veron.

Tesha memandang nanar ponselnya, Ia mengambil kartu sim dan memori nya, Benda yang masih aman.

"Pulang!"Usai membanting ponsel Tesha hingga tak berbentuk, Veron menyeret Tesha kasar.

"Suami biadab!"Batin Tesha menjerit, Langkah nya terseok-seok. Namun, Nampak nya Veron tidak peduli. Memang lelaki tidak punya hati.

______________

"Duh, Gimana gue nemuin si Eziel?"Tesha berjalan mondar-mandir di kamar nya dengan perasaan gelisah.

"Veron jahat banget sih, Tega banget anjir ngurung istri sendiri. Sakit hati banget gue."Tesha berujar dramatis.

"Ini lagi, Abis ngurung gue disini, Dia ngilang gitu aja. Keterlaluan emang."Gerutu Tesha.

Tesha berjalan sedikit terburu-buru menuju balkon yang tidak terkunci.

"Sebenarnya gue bisa aja lompat dari sini, Kalau mau mati."Tesha bergidik melihat ketinggian balkon nya.

Became Wife Of Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang